Manajer Liverpool Juergen Klopp memberi sinyal bahwa pesta gelar juara Liga Inggris belum berakhir. Sebab, seremoni penyerahan trofi di Stadion Anfield masih kehilangan satu elemen terpenting, yaitu para pendukung.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LIVERPOOL, KAMIS — Liverpool akhirnya bisa menyentuh, mengangkat, dan memeluk trofi Liga Inggris setelah mengalahkan Chelsea, 5-3, di Stadion Anfield, Kamis (23/7/2020) dini hari WIB. Namun, pesta yang telah dinantikan selama 30 tahun ini tetap belum sempurna jika dirayakan tanpa para pendukung dan masih akan dilanjutkan ketika pandemi sudah berakhir.
Akibat pandemi Covid-19, momen yang begitu istimewa bagi ”Si Merah” ini terpaksa dilakukan di dalam stadion yang kosong. Sebuah panggung khusus dibangun di ”The Kop” atau salah satu bagian tribune di Anfield yang biasanya dipadati para pendukung fanatik. Dengan cara inilah, para pemain Liverpool bisa mendekatkan diri dengan para pendukung saat merayakan momen ini.
Di panggung tersebut sudah ada Sir Kenny Dalglish yang menjadi manajer Liverpool saat mereka merayakan momen serupa pada tahun 1986, 1988, dan 1990. Ia mendapat kehormatan untuk menyerahkan trofi Liga Inggris musim ini kepada kapten Liverpool, Jordan Henderson. Seperti seremoni perayaan trofi pada umumnya, sang kapten mengangkat trofi itu dan pemain lainnya berjingkrak-jingkrak di dekatnya.
Kembang api pun mewarnai langit di atas Anfield saat trofi itu diangkat dan konfeti menghujani para pemain. Selanjutnya para pemain dan staf pelatih menyanyikan himne Liverpool ”You’ll Never Walk Alone” sambil berangkulan, salah satu bagian dari perayaan yang tidak mungkin terlewatkan.
Manajer Liverpool Juergen Klopp kepada Sky Sports mengatakan, pesta perayaan gelar juara ini tidak akan berhenti di sini. Liverpool tetap membutuhkan para pendukung untuk berada di samping mereka agar pesta ini sempurna. Lagipula, kesuksesan itu tidak bisa diraih tanpa kepercayaan yang diberikan para pendukung selama lima tahun terakhir.
Bersiaplah untuk berpesta bersama. Kapan? Saya tidak tahu, tetapi yang jelas ketika virus (korona) ini hilang, kita akan berpesta bersama. (Klopp)
”Bersiaplah untuk berpesta bersama. Kapan? Saya tidak tahu tetapi yang jelas ketika virus (korona) ini hilang, kita akan berpesta bersama,” kata Klopp. CEO Liverpool Peter Moore juga memastikan akan ada pesta lanjutan bersama para pendukung jika situasi sudah memungkinkan.
Janji untuk mengadakan pesta bersama sangatlah penting karena kegembiraan tim dan para pendukung tidak bisa ditahan dan dibatasi aturan. Meski klub dan Pemerintah Kota Liverpool sudah mengimbau para pendukung untuk tetap berada di rumah, kerumunan orang tetap saja terjadi di Anfield.
Beberapa pendukung tetap berkumpul di luar stadion dan menyalakan flare. Polisi pun sampai sibuk menutupi beberapa jalan dan membubarkan massa. Hal serupa terjadi ketika Liverpool memastikan gelar juara tersebut pada 25 Juni lalu. Para pendukung tidak bisa menahan diri untuk keluar rumah dan bergembira dalam kerumunan besar.
Chelsea terancam
Agenda penyerahan trofi Liga Inggris itu telah membuat para pemain Liverpool menjalani laga kontra Chelsea itu dengan penuh semangat. Mereka sudah mendapat gelar juara, tetapi mereka bisa menyamai rekor Manchester City, Chelsea, dan Manchester United untuk meraih 18 kemenangan di kandang dalam satu musim jika mengalahkan Chelsea.
Situasi ini pun menyulitkan Chelsea yang masih membutuhkan kemenangan untuk memastikan posisi di peringkat empat besar dan mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan. Gawang Chelsea langsung dibobol tiga kali selama babak pertama oleh Naby Keita, Trent Alexander-Arnold, dan Georginio Wijnaldum.
Laga menjadi sengit ketika Chelsea juga bisa membalas tiga gol melalui Olivier Giroud, Tammy Abraham, dan Christian Pulisic. Namun, Liverpool tetap bisa menambah dua gol lagi yang dicetak Roberto Firmino dan Alex Oxlade-Chamberlain.
Kekalahan ini membuat Chelsea turun ke peringkat keempat dengan 63 poin. Adapun MU sementara naik ke peringkat ketiga juga dengan poin 63 poin setelah ditahan imbang West Ham United, 1-1, pada laga lainnya. Chelsea pun wajib memenangi laga terakhir melawan Wolverhampton Wanderers.
Meski kalah, Manajer Chelsea Frank Lampard mengatakan timnya sudah melakukan pencapaian yang menakjubkan musim ini. ”Tidak banyak orang yang mengira kami bisa berada di peringkat empat besar,” kata Lampard. (AP/AFP/REUTERS)