Brentford Selangkah Lagi Akhiri Penantian 73 Tahun
Brentford terakhir kali merasakan tampil di liga kasta teratas di Inggris pada musim 1946-1947. Mereka tinggal selangkah lagi untuk tampil di Liga Primer dan kembali bertarung melawan tim-tim terbaik di Inggris.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, SELASA — Sepak bola di Inggris musim ini penuh dengan drama tentang penantian panjang. Liverpool menunggu 30 tahun untuk kembali menjuarai Liga Inggris dan Leeds United menunggu 16 tahun untuk bisa tampil di Liga Primer. Penantian Brentford untuk bisa kembali tampil di liga kasta teratas Inggris jauh lebih panjang, yaitu 73 tahun.
Liverpool dan Leeds sudah berhasil mengakhiri penantian panjang mereka, tetapi Brentford masih punya satu rintangan lagi yang harus dilewati. Brentford harus menghadapi Fulham pada laga final playoff Divisi Championship di Stadion Wembley, London, Rabu (5/8/2020) pukul 01.45 WIB.
Laga final playoff ini memperebutkan satu tempat tersisa di Liga Primer musim depan. Brentford atau Fulham akan bertarung untuk bisa menyusul Leeds dan West Bromwich Albion yang sudah lebih dulu memastikan promosi ke Liga Primer. Tiga tim dari Divisi Championship ini akan menggantikan tiga tim Liga Primer yang terdegradasi, yaitu Bournemouth, Watford, dan Norwich City.
Leeds dan West Bromwich otomatis dipromosikan karena finis di peringkat pertama dan kedua klasemen akhir Divisi Championship. Sementara Brentford, Fulham, Cardiff City, dan Swansea City, yang berturut-turut finis di peringkat ketiga hingga keenam, harus melalui fase playoff untuk memperebutkan satu tiket tersisa.
Brentford melaju ke babak final setelah mengalahkan Swansea City dengan jumlah agregat gol 3-2, sedangkan Fulham mengalahkan Cardiff City juga dengan jumlah agregat gol 3-2.
”Saya rasa berada di final adalah pencapaian terbaik Brentford sejak 73 tahun terakhir,” kata Manajer Brentford Thomas Frank dikutip Four Four Two.
Penampilan terakhir Brentford di liga kasta teratas terjadi pada musim 1946-1947 ketika mereka finis di peringkat ke-21. Saat itu, ada 22 tim yang bertanding dan dua tim terbawah terdegradasi. Kebetulan, pada musim itu, juaranya adalah Liverpool dan Brentford terdegradasi bersama Leeds.
Pencapaian terbaik itu juga berkat sentuhan Frank sejak dua tahun terakhir. Ia bergabung dengan Brentford pada 2016 sebagai asisten pelatih mendampingi sang manajer, Dean Smith. Menjelang akhir 2018, Frank dipromosikan menjadi manajer ketika Smith pindah ke Aston Villa hingga saat ini.
Gol terbanyak
Frank kemudian mengubah Brentford menjadi tim yang sangat efektif mencetak gol. Dalam 46 laga di Divisi Championship musim ini, mereka menjadi tim dengan koleksi gol terbanyak, yaitu mencapai 80 gol.
Tiga penyerang Brentford, yaitu Ollie Watkins, Said Benrahma, dan Bryan Mbeumo, merupakan para penyerang produktif di Championship. Mereka bertiga mengumpulkan total 59 gol musim ini.
Sementara lini pertahanan Brentford juga cukup solid karena mereka hanya kebobolan sebanyak 38 gol. Frank beruntung memiliki kiper tangguh seperti David Raya. ”Saya senang bisa menjadi bagian dari tim ini. Pencapaian ini akan selalu kami kenang,” kata Frank.
Namun, laga final ini tidak akan mudah. Brentford akan menghadapi tetangga yang menjadi rival besar mereka. Fulham memiliki kekuatan yang setara dengan Brentford. Kedua tim itu finis di klasemen dengan poin yang sama, 81 poin. Brentford bisa berada di peringkat ketiga karena unggul dalam jumlah selisih gol.
Pada laga final nanti, Fulham akan kembali diperkuat strikernya, Aleksandar Mitrovic, yang sudah pulih dari cedera hamstring. Mitrovic adalah peraih penghargaan sepatu emas Divisi Championship musim ini dan telah mengoleksi 26 gol.
”Dia telah bekerja keras untuk bisa tampil dan membantu tim mendapatkan apa yang kami inginkan,” kata Manajer Fulham Scott Parker.
Pertaruhan besar
Laga final antara Brentford dan Fulham ini tidak hanya sekadar memperebutkan tempat di Liga Primer, melainkan memperebutkan jaminan masa depan yang lebih cerah. Pemenang laga ini bakal mendapat hadiah uang senilai 170 juta pounds atau sekitar Rp 3,2 triliun.
Pemenang laga ini bakal mendapat hadiah uang senilai 170 juta pounds atau sekitar Rp 3,2 triliun.
Berdasarkan data dari perusahaan akuntan Deloitte, hadiah itu bisa berkembang menjadi 265 juta pounds atau Rp 5 triliun selama lima tahun ke depan jika mereka bisa tetap bertahan di Liga Primer. ”Dengan adanya pandemi Covid-19, manfaat dari promosi ke Liga Primer dari sisi finansial klub akan jauh terasa lebih besar,” kata Tim Bridge, salah satu direktur Grup Bisnis Olahraga Deloitte, seperti dikutip BBC.
Jika berhasil mendapat promosi ke Liga Primer, Brentford maupun Fulham akan punya sumber daya besar untuk melakukan investasi dan mengembangkan tim. ”Tidak ada laga yang lebih besar dibandingkan laga ini,” kata Parker dikutip The Guardian. (AFP)