Program Latihan Shin Tae-yong Mulai Membuahkan Hasil
Timnas sepak bola U-19 menunjukkan grafik permainan menanjak selama pemusatan latihan di Kroasia bersama pelatih Shin Tae-yong. Mereka mengalahkan Qatar, 2-1, pada laga ekshibisi keempat di Kroasia, Kamis (17/9/2020).
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
CAKOVEC, KAMIS — Setelah hampir tiga pekan menjalani pemusatan latihan di Kroasia, tim nasional sepak bola U-19 Indonesia mulai memperlihatkan perkembangan nyata di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong. Intensitas latihan fisik yang tinggi telah memberikan efek bagi permainan tim ”Garuda Muda” sehingga mampu mengalahkan Qatar, 2-1, dalam laga uji coba keempat, Kamis (17/9/2020) malam WIB, di Stadion SRC Mladost, Cakovec, Kroasia.
Kemenangan atas Qatar itu menjadi raihan tiga poin perdana yang dihasilkan Witan Sulaeman dan kawan-kawan selama menjalani pemusatan latihan di Kroasia. Dalam tiga laga uji coba sebelumnya, timnas U-19 tumbang dari Bulgaria dan Kroasia, lalu bermain imbang melawan Arab Saudi.
Secara umum, peningkatan fisik skuad timnas U-19 telah terlihat dalam laga melawan Arab Saudi dan Qatar. Dalam dua laga melawan negara Timur Tengah, yang sebelumnya kerap memberikan mimpi buruk bagi Indonesia, Garuda Muda mampu bermain prima selama 90 menit. Bahkan, dalam dua laga itu, timnas U-19 tidak kebobolan pada babak kedua serta mampu menciptakan gol pada lima menit pemungkas laga.
Melawan Arab Saudi, misalnya, timnas U-19 tertinggal 0-3 di babak pertama. Kemudian, tim mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3 lewat gol penyama kedudukan yang diciptakan Braif Fatari pada menit akhir laga.
Dalam duel melawan Qatar, tim Garuda Muda juga tertinggal lebih dulu, 0-1. Kondisi itu tidak membuyarkan konsentrasi timnas U-19 yang memainkan pola permainan operan pendek dan menekan sejak zona pertahanan lawan. Semua pemain, terutama dua gelandang tengah, David Maulana dan Brylian Aldama, tetap tenang untuk mendistribusikan bola ke lini depan.
Gaya bermain dengan kombinasi bola pendek itu membuahkan hasil ketika para pemain mampu membongkar pertahanan Qatar di menit ke-18. Hasilnya, M Supriadi menerima bola di sisi kanan pertahanan Qatar yang membuat dirinya dijatuhkan kapten Qatar, Naif Al-Hadhrami, di kotak penalti sehingga wasit memberikan tendangan penalti bagi Indonesia. Brylian yang menjadi eksekutor titik putih mampu menyamakan kedudukan bagi tim Garuda Muda.
Tanpa kenal lelah
Pada babak kedua, pola dan tempo cepat yang diterapkan timnas U-19 tidak berubah. Seperti tanpa kenal lelah, empat pemain penyerang, yaitu Supriadi, Witan, Braif, dan Irfan Jauhari, selalu berusaha merebut bola yang tengah dikuasai para pemain belakang Qatar.
Kesabaran dan permainan konsisten timnas U-19 berbuah manis ketika mampu merebut bola di depan kotak penalti Qatar. Bola pun dikuasai Witan di kotak penalti. Ia kemudian memberikan operan kepada Supriadi. Tanpa kesulitan, pemain Persebaya Surabaya itu menyontek bola ke gawang.
Gol Supriadi di menit ke-84 itu memastikan kemenangan timnas U-19 sekaligus menjadi ajang balas dendam atas kekalahan di Piala Asia U-19 pada 2019 lalu. Kala itu, Indonesia tumbang 5-6 dalam laga babak penyisihan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Pencetak gol kemenangan tim Garuda Muda, Supriadi, berterima kasih atas dukungan semua pihak di Tanah Air yang selalu mengamati perkembangan Garuda Muda selama pemusatan latihan di Kroasia.
”Kami bisa bermain kompak dan mampu berkerja keras selama pertandingan. Kami bersyukur bisa meraih kemenangan pertama,” kata Supriadi, dilansir laman PSSI.
Belum puas
Meskipun sudah unggul, Shin yang sepanjang laga berdiri di sisi lapangan selalu meminta anak asuhannya tidak mengulur waktu dan terus berusaha menyerang. Pada menit ke-89, Supriadi dan bek Komang Teguh tejatuh setelah berduel dengan pemain Qatar. Alih-alih meminta anak asuhannya berlama-lama merebahkan diri di lapangan, Shin justru berteriak, ”Bangun, bangun!”
Seusai laga, Shin pun memuji kerja keras dan semangat pantang menyerah yang diperlihatkan semua pemainnya. Meski begitu, Shin mengakui, lini pertahanan timnya masih perlu peningkatan karena beberapa kali masih melakukan kesalahan, seperti gagal mengantisipasi bola atas yang memberikan peluang kepada tim lawan.
”Masih ada kekurangan pemain ketika melakukan penjagaan. Oleh karena itu, kami akan terus meningkatkan strategi dan permainan bertahan,” ujar Shin.
Dari empat laga persahabatan, Shin telah memiliki empat pemain utama yang selalu diturunkan sejak menit awal. Mereka adalah Witan, Irfan, kiper Muhammad Adi Satryo, serta bek sayap Pratama Arhan.
Masih ada kekurangan pemain ketika melakukan penjagaan. Oleh karena itu, kami akan terus meningkatkan strategi dan permainan bertahan.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengapresiasi kerja keras yang ditunjukkan pemain timnas U-19. Iriawan memastikan, dirinya selalu memantau perkembangan tim Garuda Muda setiap hari, termasuk memberikan semangat secara langsung melalui sambungan telepon dalam persiapan pemain pada hari pertandingan.
Garuda Muda masih memiliki tiga laga uji coba tersisa di Kroasia. Pada Minggu (20/9/2020), timnas U-19 akan kembali menghadapi Qatar, kemudian melawan Bosnia-Herzegovina, Jumat (25/9/2020). Sebagai penutup, timnas U-19 akan uji tanding kontra tim muda Liga Kroasia, Dinamo Zagreb, Senin (28/9/2020).