Rute Borobudur Marathon 2020 Steril dari Keramaian
Penyelenggaraan Borobudur Marathon 2020 berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 yang melingkupi ajang lari tahunan kali ini membuat aneka kreativitas mesti diterapkan demi keamanan para pelari.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyelenggara Borobudur Marathon 2020 memastikan keamanan 30 pelari elite yang akan berlomba 15 November 2020. Salah satu bentuk keamanan itu adalah menjaga rute lomba steril dari keramaian. Langkah ini sekaligus mencegah kemungkinan penularan Covid-19.
Hal itu disampaikan Race Director of Borobudur Marathon 2020 Andreas Kansil dalam diskusi ”Ready for Borobudur Marathon 2020” di Instagram @borobudur.marathon, Kamis (29/10/2020) malam. Dia memastikan rute lomba terisolasi dari keramaian. Ini untuk menjaga agar kerumunan tidak terjadi selama lomba. Akan tetapi, Andreas belum mendetailkan lokasi rute lomba tersebut.
Dikutip dari borobudurmarathon.com, pelari elite akan berlari di Kompleks Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Rute lari tahun ini dipastikan berbeda dari Borobudur Marathon tahun-tahun sebelumnya karena saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. Para pelari di tahun lalu melewati rute-rute sekitar Borobudur yang juga menyuguhkan pemandangan beragam masyarakat di kawasan Candi Borobudur.
Penonton pada tahun-tahun lalu juga berderet di sepanjang rute lari. Tahun ini, kemeriahan penonton terpaksa dihilangkan. Meskipun tidak bisa menonton lomba secara langsung, lanjut Andreas, masyarakat tak perlu berkecil hati. Perlombaan akan disiarkan langsung oleh Kompas TV.
Andreas melanjutkan, para pelari berada di karantina sejak empat hari menjelang lomba. Sebelum masuk karantina, mereka harus menjalani tes Covid-19. Mereka tidak didampingi pelatih ataupun tim ofisial. Kontak antara pelari elite dan penyelenggara pun diusahakan seminimal mungkin selama karantina. Ini dilakukan agar para pelari elite tak terpapar virus korona baru.
Di masa karantina, ada tenaga kesehatan yang memantau kondisi fisik dan mental para pelari elite. Fasilitas di tempat karantina pun memadai bagi para pelari untuk melakukan latihan fisik menjelang lomba.
Dia menambahkan, para pelari elite wajib mengenakan masker hingga menjelang lomba dimulai. Masker baru boleh melepas masker selama di lintasan. Setelah sampai di garis finis, masker harus kembali dipasang.
Borobudur Marathon berlangsung dengan konsep hibrida. Ada 30 pelari elite yang akan berlari langsung di kawasan Candi Borobudur. Sementara itu, 9.090 pelari lain akan mengikuti lari virtual di daerahnya masing-masing.
Andreas pun meminta masyarakat meramaikan ajang lari ini dengan mendaftar sebagai pelari virtual. Syaratnya adalah berusia minimal 17 tahun dan berada dalam keadaan sehat. Ketentuan lebih lanjut tentang lari virtual bisa dibaca di borobudurmarathon.com.
Borobudur Marathon 2020 merupakan ajang kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Yayasan Borobudur Marathon, Bank Jateng, dan harian Kompas. Ini adalah tahun keempat kolaborasi.
Salah seorang pelari elite yang mengikuti Borobudur Marathon 2020 Odekta Elvina Naibaho (28) berpendapat, perlombaan ini memberi harapan baru setelah beberapa kali ajang lari ditunda di Indonesia. ”Saya sempat kecewa saat tahu banyak race dibatalkan tahun ini. Tapi, mau kecewa sama siapa? Ini, kan, ujian alam dan berdampak ke semua orang. Yang bisa dilakukan adalah berbesar hati. Tahun ini mengajarkan saya untuk berefleksi,” kata Juara Borobudur Marathon 2018 ini (Kompas, 23/10/2020).
Pelari eilte lainnya, Sharfina Sheila Rosada (22), berencana memperbaiki catatan waktu. Catatan waktunya di Borobudur Marathon 2018 ialah 3 jam 51 menit 3 detik, sedangkan pada 2019 adalah 3 jam 45 menit 38 detik. Keduanya untuk kategori marathon 42K. Ia ingin memperbaiki catatan waktunya menjadi 3 jam 30 menit atau 3 jam 20 menit.