logo Kompas.id
OpiniMutasi Virus Tak Selalu Lebih ...
Iklan

Mutasi Virus Tak Selalu Lebih Berbahaya

Berbagai penelitian tentang mutasi SARS-CoV-2 dilakukan untuk memantau karakteristik virus. Bagaimanapun mutasi akan terus berlangsung karena merupakan proses adaptasi setiap organisme, termasuk virus dan manusia.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mNq7n9eV2pSHf_yM32mhI6vtzy4=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F2020325iam-ATIKA_1585146814-720x720_1585899015.jpg
DRAWING/ILHAM KHOIRI

Atika Walujani Moedjiono, wartawan Kompas.

Mutasi diam-diam dari SARS-CoV-2 ditengarai menyebabkan pandemi global. Perubahan pada kode genetik membuat virus penyebab Covid-19 tersebut mampu ”menyelipkan” molekul RNA-nya ke dalam sel manusia.

Penelitian Alejandro Berrio, Valerie Gartner, dan Gregory Wray dari Universitas Duke, Durham, Amerika Serikat (AS), yang dimuat di jurnal PeerJ, 16 Oktober 2020, mendapatkan, mutasi pada gen yang mengode protein paku—bagian virus yang menempel pada sel manusia—menyebabkan virus makin mudah menyebar.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000