Semoga ”Kompas” tetap menjadi salah satu pilar demokrasi serta setia mengemban amanat hati nurani rakyat.
Oleh
PANGERAN TOBA P HASIBUAN
·2 menit baca
Perkembangan teknologi informasi digital adalah fenomena tak terhindarkan. Ini menjadi tantangan serius buat Kompas, yang harus bisa beradaptasi sekaligus berinovasi. Kompas harus menyesuaikan diri (bertransformasi) dengan kebutuhan dan preferensi pembaca di era digital.
Salah satu imbas yang dirasakan langsung oleh pembaca adalah pengumuman bahwa untuk di Sumatera Utara, mulai 1 Mei 2024, koran Kompas akan tiba lebih siang (Kompas, 15-17/4/2024).
Ini menyiratkan bahwa Kompas tidak lagi melakukan cetak jarak jauh sebagaimana selama ini sehingga koran bisa tiba di rumah sebelum pukul 06.30 setiap hari.
Sebenarnya perubahan mengarah kepada koran digital bukanlah hal yang mendadak. Sebab, beberapa tahun belakangan ini, Kompas digital sudah hadir. Pembaca memiliki dua pilihan, cetak atau digital, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sebagai pribadi, ada kenangan tersendiri setelah mengenal dan membaca Kompas cetak hampir empat dekade.
Mengapa terasa berat meninggalkan Kompas cetak? Bagi sebagian pembaca, ada sensasi tersendiri kala mendengar suara kertas ketika membalik halaman dan saat tercium aroma kertas yang baru. Namun, di sisi lain, membaca e-paper lebih praktis, mudah, lebih murah, dan jelas lebih cepat mendapatkan berita dibandingkan dengan Kompas cetak.
Namun, ada yang tidak bisa tergantikan oleh Kompas e-paper, yaitu rubrik TTS. Penggemar TTS tentu kesulitan melakukan pengisian dan pengiriman jawaban. Semoga redaksi memiliki solusi bagi penggemar TTS edisi Minggu.
Sebagai pembaca setia Kompas, beralih berlangganan Kompas digital adalah pilihan terbaik untuk tidak ketinggalan informasi atau berita dengan biaya yang lebih murah. Saya sudah memanfaatkan promo berlangganan untuk setahun ke depan sejak 15 April 2024.
Terima kasih, Kompas cetak telah berjasa memberikan manfaat dan ikut mengiringi separuh perjalanan hidup menikmati pemberitaan yang berkualitas.
Semoga Kompas tetap menjadi salah satu pilar demokrasi serta setia mengemban amanat hati nurani rakyat laksana seperti akar: tidak tampak, tetapi menguatkan batang, daun, bunga, dan buah.
Demikan saya sampaikan terima kasih sebelumnya atas dimuatnya surat ini.