Presiden Jokowi: Pemerintah Kerahkan Upaya Terbaik Cari Korban Pesawat Sriwijaya Air
Presiden Jokowi menegaskan pemerintah akan melakukan upaya terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu. Penyebab jatuhnya pesawat juga akan diteliti mendalam.
Oleh
FX LAKSANA AS dan Dian Dewi Purnamasari
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita mendalam atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Presiden menginstruksikan Kementerian Perhubungan, Badan SAR Nasional, dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk melakukan upaya terbaik guna mencari dan menolong korban.
”Kemarin sore dan tadi malam, saya telah mendapatkan laporan dari Menteri Perhubungan mengenai musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya dengan kode penerbangan SJ-182 rute penerbangan dari Jakarta menuju ke Pontianak di area Kepulauan Seribu. Saya, atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia, menyampaikan dukacita yang mendalam atas terjadinya musibah ini,” kata Presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/1/2021).
Presiden melanjutkan, pihaknya pada Sabtu sore telah memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito dengan dibantu TNI dan Polri untuk segera melakukan operasi pencarian dan pertolongan secepat-cepatnya kepada para korban.
”Kita lakukan upaya yang terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan korban. Dan kita dokan bersama agar para korban bisa ditemukan. Dan, saya juga telah menyampaikan kepada KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) untuk melakukan kajian, penyelidikan, terhadap musibah ini,” kata Presiden.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1/2021). Pesawat Boeing 737-500 itu mengangkut 62 jiwa. Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Bandara Supadio, Kalimantan Barat, tersebut hilang dari radar pukul 14.40 WIB setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
”Manajer operasi langsung koordinasi dengan Basarnas, bandara tujuan, dan instansi terkait. Pada pukul 17.30, Bapak Presiden memberikan arahan kepada kami untuk memaksimalkan upaya pencarian,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena memastikan akan mendampingi keluarga penumpang dan kru pesawat Sriwijaya Air SJ-182. ”Maskapai juga akan bekerja dan berkoordinasi erat dengan semua pihak terkait pencarian pesawat,” ujarnya.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengatakan, terkait upaya pencarian dan pertolongan, Basarnas telah berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, dan kepolisian.
Terjunkan Denjaka
Terkait upaya pencarian, TNI Angkatan Laut menerjunkan pasukan khusus Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Intai Para Amfibi (Taifib) untuk mencari puing-puing di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu. Personel Denjaka dan Taifib itu akan menyelam di koordinat terakhir pesawat dinyatakan hilang kontak.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Julius Widjojono dalam keterangan tertulis, Minggu, mengatakan, sebanyak 17 personel Denjaka dan 14 personel Taifib diterjukan untuk menyisir di kedalaman 20-30 meter di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Tim dibekali perlengkapan mulai dari searider, perahu karet, peralatan selam, alat komunikasi bawah air, GPS bawah air, dan kamera bawah air. Pencarian dipimpin langsung Kapten Marinir Haryono dari Denjaka dan Letnan Satu Marinir Sofy Rahmadani dari Taifib Korps Marinir TNI AL.
Selain itu, TNI Angkatan Udara juga mengerahkan satu unit helikopter Super Puma Nas-332, EC-752 Caracal, Fix Wing Boeing 737 Intai Maritim, dan CN-295 Heli Dhaupin HR 3604 milik Basarnas, dan personel SAR dari Korphaskas. Dalam operasi pencairan pesawat yang hilang kontak itu, TNI berada di bawah koordinasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
”Selain pencairan melalui udara, TNI juga mengerahkan personel Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) Kodam Jaya, 4 KRI TNI AL, Personel Intai Amphibi (Taifib), dan Detasemen Jalamangkara. Mereka bergerak sejak Sabtu malam,” ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Sus Aidil.