logo Kompas.id
RisetProblem Kritis di Air Bersih
Iklan

Problem Kritis di Air Bersih

Litbang Kompas bekerjasama dengan Internews Earth Journalism Network dan Resource Watch mengadakan riset “Daya Dukung Air di Kawasan Ibukota Baru”. Hasilnya dipublikasikan berseri di Kompas.id beberapa hari ke depan.

Oleh
M. PUTERI ROSALINA/YOESEP BUDIANTO
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cppAJtmSc2DNjh0cnKb5yvQOzi0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F59d04e32-ada7-40f8-a930-4d86800a9f18_jpg.jpg
KOMPAS/SUCIPTO

Presiden Joko Widodo menunjukkan lahan hutan industri yang dikelola PT ITCI Hutani Manunggal di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang menjadi calon lokasi inti ibu kota negara baru, Selasa (17/12/2019).

Keberadaan kawasan hutan dengan lahan terluas se-Kalimantan dan curah hujan yang tinggi, berperan dalam sistem hidrologi Kalimantan Timur. Air permukaan bukan satu-satunya sumber air bersih di ibukota baru. Air hujan dan air tanah juga berpotensi menjadi sumber air alternatif untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di kawasan ibukota baru dan sekitarnya.

Sebagian besar luasan Pulau Kalimantan menurut kajian “Daya Dukung dan Daya Tampung Eko Region Kalimantan (2016)”, memiliki peran penyedia air bersih kategori tinggi dan sangat tinggi. Luasannya mencapai 38 juta hektar (70,9 persen).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000