logo Kompas.id
RisetMempersoalkan Mutu dan Beban...
Iklan

Mempersoalkan Mutu dan Beban Psikologis Belajar di Rumah

Berbagai masalah dan kekhawatiran yang muncul dari sistem pembelajaran jarak jauh memicu usulan untuk sistem ke depan, mulai dari tatap muka dengan sistem bergantian, campuran di rumah dan tatap muka, juga homeschooling.

Oleh
MB. Dewi Pancawati (Litbang Kompas)
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/asREJhIEAc9ZZ-vYFUFQSJv3A7g=/1024x666/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200615WEN1_1592197344.jpg
Kompas

Amim dan salah seorang anaknya yang hingga saat ini masih menjalankan kegiatan aktivitas belajar di rumah di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (15/6/2020). Sebagian besar orangtua telah membekali anak mereka dengan alat pelindung diri ketika nanti harus beraktivitas di sekolah.

Pandemi Covid-19 menyebabkan sebagian besar daerah masih harus melanjutkan sistem pembelajaran jarak jauh pada tahun ajaran baru. Pelaksanaan selama empat bulan terakhir yang dinilai belum baik menimbulkan kekhawatiran pada menurunnya kualitas pendidikan dan masalah psikologis anak.

Kemendikbud mengeluarkan kebijakan pada tahun ajaran baru 2020/2021, yakni hanya sekolah di daerah zona hijau saja yang boleh menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Jumlahnya ada 6 persen siswa. Sementara  94 persen siswa yang berada di zona kuning, oranye, dan merah masih harus melanjutkan sistem pembelajaran jarak jauh, baik secara daring maupun dengan metode lainnya.

Editor:
nelitriana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000