logo Kompas.id
RisetJangan Ada Canda di Antara...
Iklan

Jangan Ada Canda di Antara Gagap

Orang gagap berbicara kerap kali menjadi bahan untuk bercanda. Padahal, mereka mengalami hambatan bicara serius yang bisa menjadi beban seumur hidup.

Oleh
KRISHNA P PANOLIH
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yzZryhQUx0YyLh8C2wGeWcmnoHE=/1024x766/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2FIMG-20201024-WA0008_1603582497.jpg
DOKUMENTASI INDONESIAN STUTTERING COMMUNITY

Anggota Indonesian Stuttering Community (ISC) berfoto bersama dalam acara Assessment and Intervention Stuttering for Children bekerja sama dengan Akademi Terapi Wicara di Hotel Ciputra, Jakarta, 18-20 Oktober 2020. Dalam forum tersebut, anggota ISC menjadi partisipan dan diminta memberikan informasi seputar problem para penderita gagap.

Insani Silmi (25) menderita gagap sejak kelas I SD. Ketika sadar akan ini, orangtuanya tak bisa berbuat banyak karena ketidaktahuan mereka.

Gagap yang dialami Silmi berlanjut hingga dia kuliah. ”Banyak pengalaman perlakuan tidak menyenangkan dan ini memberikan tekanan pada psikis, sosial, dan kepercayaan diri,” ujar Silmi.

Editor:
bimasakti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000