PARIS, SABTU — Dua dari 12 korban luka parah akibat ledakan di sebuah toko roti di Paris, Perancis, akhirnya meninggal pada Sabtu (12/1/2019) siang setelah mengalami fase kritis. Kini, 10 orang masih dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit di Paris.
Menurut kantor berita Perancis, AFP, Sabtu sore WIB, akibat ledakan pipa gas di toko roti pada Sabtu pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 15.00 WIB, 37 orang terluka. Sebanyak 12 orang menderita luka parah, termasuk dua petugas pemadam kebakaran dan tiga warga sipil kritis.
”Dua petugas pemadam kebakaran meninggal ketika sebuah (pipa) gas bocor yang memicu ledakan besar dan kebakaran hebat di sebuah toko roti di pusat kota Paris,” kata jaksa setempat.
AFP mengutip jaksa melaporkan, 37 orang terluka akibat ledakan itu, sedangkan kantor berita Reuters menyebutkan, hampir 50 orang terluka. Jaksa meluruskan berita yang menyebutkan empat orang tewas akibat insiden pipa gas bocor itu.
Adapun komandan pemadam kebakaran Paris, Eric Moulin, mengatakan, 12 orang terluka serius, termasuk tiga petugas pemadam kebakaran. Sebanyak 24 orang lainnya menderita luka ringan. Ia mengatakan, dua petugas meninggal.
Ledakan besar yang terjadi pada Sabtu pagi itu menghancurkan sebuah toko roti di pusat kota Paris. Foto-foto yang beredar di akun media sosial, seperti Twitter, menunjukkan puing-puing bangunan berserakan menutupi ruas jalan Rue de Trevise, yang berada di distrik ke-9 Paris.
Tampak lantai dasar bangunan bertingkat tujuh itu hancur dan terbakar. Setidaknya, Dinas Pemadaman Kota Paris mengerahkan 200 petugas pemadam kebakaran. Selain mengendalikan kebakaran, mereka juga mengevakuasi korban luka dan penghuni apartemen di atas toko roti itu.
”Pecahan kaca berserakan di mana-mana di sekitar lokasi ledakan, bagian depan toko hancur berantakan, dan jendela-jendela hingga lantai tiga dan empat pun rusak,” ujar David Bangura (38), saksi mata di lokasi kejadian.
Petugas layanan darurat telah berada di tempat kejadian dan berusaha memadamkan api serta mengevakuasi korban. Polisi Paris berkicau di Twitter yang memperingatkan publik supaya ”menghindari daerah itu agar memungkinkan kendaraan darurat lewat”.
Sementara itu, gerakan rompi kuning bersiap melakukan aksi protes mingguan, yang biasanya dilakukan setiap Sabtu petang hingga malam waktu setempat untuk menentang kebijakan ekonomi Presiden Perancis Emmanuel Macron.(AFP/REUTERS)