MELBOURNE, MINGGU--Kondisi fisik yang semakin fit membuat Serena Williams dinilai siap untuk kembali menjadi juara grand slam. Jika ini terjadi, Serena akan meraih gelar pertama grand slam sebagai seorang ibu dan menjadi petenis dengan trofi juara grand slam terbanyak.
Untuk pertama kalinya, Serena datang ke Melbourne Park, lokasi Grand Slam Australia Terbuka, 14-27 Januari, dengan status sebagai ibu. Dua tahun lalu, pada penampilan terakhirnya di Australia Terbuka, dia hamil dua bulan. Dalam kondisi itu, Serena meraih gelar juara grand slam ke-23.
Satu gelar lagi akan menyejajarkan nama Serena dengan Margaret Court, mantan petenis Australia, sebagai pemain tunggal dengan jumlah juara grand slam terbanyak. Kesempatan itu pernah sempat diperolehnya saat meju ke final Wimbledon dan AS Terbuka 2018. Namun, Serena ditaklukkan oleh Angelique Kerber dan Naomi Osaka.
”Dia mencapai final dua grand slam, itu artinya dia fit. Saya pikir, saat ini, dia lebih fit. Ini bisa dilihat dari pergerakan di lapangan yang semakin baik,” kata pelatih Serena, Patrick Mouratoglou, di Melbourne, Minggu (13/1/2019).
”Karena itu, Serena siap berkompetisi. Saat siap berkompetisi, dia siap juara,” lanjut pelatih yang membantu Serena meraih 10 grand slam itu.
Absen tahun lalu karena belum siap tampil pada level tertinggi—Serena melahirkan putrinya pada September 2017—kali ini Serena ditempatkan sebagai unggulan ke-16. Petenis Jerman, Tatjna Maria, menjadi lawan pertamanya.
Jika perjalanannya mulus, petenis berusia 37 tahun itu akan bertemu unggulan pertama, Simona Halep, pada babak keempat. Jika melaju, Daria Kasatkina (10) atau Karolina Pliskova (7) akan menjadi lawannya pada perempat final, disusul bertemu juara AS Terbuka, Osaka (4), atau Elina Svitolina (6) pada semifinal.
Mouratoglou mengatakan, status unggulan ke-16 tak begitu berarti jika Serena bisa tampil baik. ”Dia memang bukan petenis nomor satu dunia, tetapi saya rasa jika dia bisa bermain baik, dia masih yang terbaik di dunia. Dia hanya perlu menunjukkannya,” ujar Mouratoglou, sambil menambahkan bahwa tim pelatih akan berusaha mewujudkan ambisi Serena meraih gelar grand slam ke-24.
Motivasi Serena tak luntur meski telah menjadi ibu. Dalam serial dokumeter berjudul ”Being Serena”, dia menyebut menjadi juara sekaligus petenis nomor satu dunia adalah alasannya kembali ke lapangan. ”Saya ingin anak saya tahu bahwa ibunya sangat ahli dalam bidang yang dijalaninya,” kata ibu dari Alexis Olympia Ohanian Jr ini.
Tantangan menyenangkan
Bagi petenis putri Denmark Caroline Wozniacki, untuk pertama kalinya dia mengikuti grand slam sebagai juara bertahan. Wozniacki juara Australia Terbuka 2018 setelah mengalahkan Halep di final. Itu adalah gelar grand slam pertamanya sejak menjadi petenis profesional pada 2005.
”Rasanya tak percaya, kejadian itu berlangsung setahun lalu. Saya senang kembali ke sini sebagai juara bertahan. Bagi saya, mempertahankan status itu akan menjadi tantangan yang menyenangkan,” kata Wozniacki pada wartawan dari berbagai negara, Minggu, sehari sebelum tampil melawan petenis Belgia, Alyson Van Uytanck, pada babak pertama.
Petenis unggulan ketiga itu memiliki pola pikir positif setelah berlatih di Rod Laver Arena, stadion terbesar di Melbourne Park. Di stadion itu, gelar pertamanya diraih.
”Saya merasa nyaman memukul bola. Saya melihat banyak foto saya di sekitar stadion dan semakin senang,” ujar Wozniacki, yang berpeluang melawan Maria Sharapova pada babak ketiga. Dia diprediksi bertemu unggulan kedua, Kerber, dan Sloane Stephens (5) di semifinal. (reuters/iya)
Akan tampil pula pada hari pertama turnamen adalah Sharapova, Rafael Nadal, dan juara bertahan tunggal putra, Roger Federer. Petenis Inggris Raya, Andy Murray, juga akan tampil melawan Roberto Bautista Agut. Ini kemungkinan akan menjadi pertandingan terakhir Murray karena dia tak dapat menahan cedera pinggul kanan yang tak kunjung pulih. Murray memiliki pilihan lain, yaitu menjadikan Wimbledon, Juli, sebagai turnamen terakhirnya. (REUTERS)