Kumpulkan Elite Partai, Jokowi Bahas Debat sampai Militansi Koalisi
Oleh
Agnes Theodora Wolkh Wagunu
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua hari menjelang debat presidensial perdana pada Pemilu 2019, calon presiden Joko Widodo mengumpulkan sembilan ketua umum partai politik pendukungnya. Dalam pertemuan makan malam yang tidak dihadiri Ma’ruf Amin itu, Jokowi membahas berbagai hal, dari persiapan debat hingga militansi partai-partai Koalisi Indonesia Kerja dalam memenangkan dirinya dan Ma’ruf.
Pertemuan makan malam itu berlangsung 3,5 jam di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019) malam. Sembari menyantap sate ayam, sate sapi, dan sup ikan, pertemuan yang berakhir pukul 22.30 itu dibuka oleh Jokowi dengan memberikan paparan singkat mengenai proses kampanye yang sejauh ini sudah berlangsung selama empat bulan.
Selain mendengarkan paparan Jokowi, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy mengatakan, dalam pertemuan itu, para ketua umum partai pendukung juga memberikan masukan mengenai debat yang akan diadakan pada Kamis (17/1/2019).
Sebagaimana diketahui, topik debat pertama mencakup penegakan hukum, korupsi, hak asasi manusia, dan terorisme. Debat diadakan di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, dan akan ditayangkan di berbagai stasiun televisi.
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani, pertemuan itu lebih banyak membahas berbagai kebijakan pemerintahan yang sedang dijalankan Jokowi. Paparan evaluasi kebijakan pemerintah itu disampaikan baik dalam kaitannya dengan persiapan materi debat perdana maupun secara umum, terlepas dari konteks debat.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Verry Surya mengatakan, tidak hanya membicarakan soal debat, pertemuan makan malam yang menurut dia berlangsung santai dan penuh canda tawa itu juga membahas sejumlah catatan yang disampaikan Jokowi kepada para elite pendukungnya.
Jokowi, ujarnya, juga memberikan masukan yang perlu segera ditindaklanjuti oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf ataupun para ketua umum partai pendukung. Pertama, perlunya sembilan ketua umum partai pendukung meningkatkan militansi para kader dan calon anggota legislatifnya untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf.
”Militansi itu harus muncul dan dikuatkan terus untuk memenangkan pileg dan pilpres secara simultan,” kata Verry.
Selain itu, Jokowi juga kembali menekankan pentingnya menggencarkan kampanye, baik serangan udara maupun darat. Konsolidasi serangan udara melalui pembentukan persepsi lewat media sosial, sementara serangan darat lewat mengintensifkan kampanye mikro dari rumah ke rumah warga (canvassing).
”Sisanya, semua ketua umum diberi kesempatan memberikan pandangan, apa masukan untuk Pak Jokowi, ataupun untuk tim sukses secara menyeluruh,” ujarnya.