Ekonom dan Promotor Jazz Tony Prasetiantono Meninggal
Oleh
Haris Firdaus/Nino Citra Anugrahanto
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Ekonom terkemuka dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, A Tony Prasetiantono, meninggal di Jakarta pada Rabu (16/1/2019) malam. Selain dikenal sebagai ekonom senior yang kerap menulis di media massa, Tony juga merupakan promotor konser musik jazz yang sukses mendatangkan para musisi jazz kelas dunia.
Meninggalnya Tony dibenarkan oleh Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Eko Suwardi. ”Memang benar beliau meninggal tadi malam di Jakarta,” kata Eko saat dihubungi Kompas, Kamis (17/1/2019) pagi, di Yogyakarta.
Menurut Eko, jenazah Tony akan diterbangkan dari Jakarta ke Yogyakarta pada Kamis siang. Sesampainya di Yogyakarta, jenazah akan dibawa ke rumah duka di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Eko menuturkan, pemakaman Tony kemungkinan akan dilakukan pada Jumat (18/1/2019).
A Tony Prasetiantono lahir di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 27 Oktober 1962. Dia menjalani studi S-1 di Fakultas Ekonomi UGM dan lulus pada tahun 1986. Setelah itu, Tony menjalani pendidikan master di Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, dan pendidikan doktoral di Australian National University, Australia.
Sehari-hari, Tony merupakan pengajar di FEB UGM dan kerap diundang sebagai narasumber dalam berbagai forum. Tony kerap muncul di media massa, baik sebagai penulis kolom maupun narasumber yang dimintai pendapatnya mengenai berbagai permasalahan ekonomi.
Selain itu, Tony juga merupakan kolumnis tetap di harian Kompas. Tulisan terakhir Tony di Kompas berjudul ”Masih Ada Ruang” dan dimuat di halaman 1 surat kabar tersebut pada 8 Januari 2019.
Sebelum meninggal, Tony masih menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk ”Menanti Asa Perekonomian Dua Calon Pasangan Pemimpin Indonesia” pada Rabu (16/1/2019) di Jakarta. Pernyataan Tony dalam diskusi tersebut dikutip harian Kompas edisi hari ini halaman 13 dalam berita berjudul ”Bebas Tarif Masih Berlaku”.
Pada tahun 1987, Tony sebagai dosen muda di Fakultas Ekonomi UGM juga menginisiasi acara konser musik jazz bertajuk ”Economics Jazz Live” (tahun lalu berubah nama menjadi UGM Jazz). Konser tersebut masih diselenggarakan secara rutin hingga tahun 2018. Selama menyelenggarakan konser jazz itu, Tony telah berhasil mengundang para musisi jazz kelas dunia, misalnya David Benoit, Patti Austin, Bob James, Peabo Bryson, Michael Paulo, dan Casiopea.
Analisis tajam
Eko Suwardi mengatakan, Tony merupakan sosok yang baik dan sangat memahami perekonomian, baik dalam skala nasional maupun global. Eko menambahkan, sebagai ekonom, Tony memiliki analisis yang sangat tajam mengenai berbagai persoalan. Melalui berbagai analisisnya itu, Tony dinilai telah membantu masyarakat untuk mendapat informasi valid mengenai kondisi perekonomian Indonesia dan dunia.
”Sivitas akademika FEB UGM, dan UGM secara umum, merasa kehilangan beliau. Pak Tony merupakan salah satu ekonom terkemuka yang analisisnya sangat tajam dan kerap memberikan informasi tentang perekonomian kepada masyarakat,” kata Eko yang merupakan teman seangkatan Tony saat belajar di Fakultas Ekonomi UGM.
Selain mengajar di FEB UGM, Tony juga menjabat sebagai Presiden Alumni SMA Kolese De Britto, Yogyakarta. Wakil Kepala SMA Kolese De Britto Widi Nugroho menuturkan, almarhum telah berbuat banyak bagi paguyuban alumni dan sekolah tersebut. Menurut Widi, Tony dikenal sebagai pribadi yang tak sungkan untuk berbagi.
”Beliau terlibat dalam banyak kegiatan SMA Kolese De Britto. Misalkan, punya kegiatan yang membutuhkan pendampingan bagi siswa untuk memberikan sharing dan motivasi tentang profesi,” ujar Widi.
Widi mengungkapkan, perilaku Tony benar-benar mencerminkan nilai yang dianut oleh SMA Kolese De Britto. Selain bermanfaat bagi sesamanya, kehadiran Tony dalam berbagai kesempatan juga selalu memberikan atmosfer keceriaan pada orang-orang di sekitarnya.
”Yang jelas beliau orang yang menerapkan nilai man for others. Itu ada di beliau. Ia banyak menyumbangkan pemikiran untuk orang lain,” kata Widi.