Chelsea Terbelenggu Disfungsi Taktik Sarri
LONDON, MINGGU — Maurizio Sarri menyalahkan kurang bergairahnya pemain Chelsea sebagai penyebab kekalahan dalam derbi London melawan Arsenal. Padahal, permasalahan utama adalah disfungsi strategi pelatih asal Italia itu.
Chelsea kalah 0-2 dari Arsenal di Stadion Emirates pada Minggu (20/1/2019) dini hari WIB. Kekalahan itu menjadi yang kedua dalam lima laga terakhir ”Si Biru”.
Selepas laga, Sarri marah besar. ”Saya sangat marah, memang sangat marah. Kekalahan ini adalah permasalahan mentalitas. Pemain kami kurang determinasi, kurang motivasi. Saya tidak bisa menerimanya,” katanya tegas.
Chelsea menguasai laga hingga 64 persen penguasaan bola. Akan tetapi, Eden Hazard dan rekan-rekan hanya mampu menembak satu kali tepat ke arah gawang. Cukup kontras dibandingkan dengan lima tembakan ke arah gawang milik Arsenal.
Sarri menolak strateginya disalahkan. Menurut dia, di laga besar taktik merupakan hal kedua setelah determinasi. ”Ketika satu tim lebih memiliki determinasi, kita tidak bisa bicara tentang taktik,” katanya ketus.
Namun, di balik penampilan kurang garang Chelsea, Sarri menjadi pria yang paling patut disalahkan. Mantan pelatih Napoli itu tetap bermain memakai formasi 4-3-3 saat melawan Arsenal. Formasi itu tidak diubah setelah kurang bekerja hingga tengah musim.
Dengan formasi itu, dia mengubah posisi dua pemain terbaik Chelsea, Eden Hazard dan N’Golo Kante. Hazard dijadikan false nine karena ketidakpercayaan Sarri kepada Olivier Giroud ataupun Alvaro Morata.
Hazard tampak kebingungan selama pertandingan. Ruang kosong yang terbatas di area tengah menyulitkan pemain berciri khas dribel cepat itu. Dia merupakan pemain murni sayap kiri.
Sementara itu, posisi terbaik Kante sebagai gelandang bertahan murni kembali digeser. Dia menempati posisi kanan di formasi tiga gelandang. Jorginho mengambil posisi utama Kante.
Hal itu menjadi masalah karena Jorginho tidak berhasil di posisi itu. Pemain yang dipercaya Sarri, pernah bermain bersama di Napoli, itu hanya bermain dengan umpan aman dan memperlambat tempo. Chelsea menguasai penguasaan bola, tetapi tidak mampu menyalurkan bola ke depan.
Di tengah minimnya gelandang kreatif, Sarri justru menjual Cesc Fabregas ke AS Monaco. Meski Fabregas sudah melewati usia emas, dia adalah satu-satunya gelandang kreatif di tim itu.
Kante kehilangan performanya selama dua musim terakhir saat masih dilatih Antonio Conte. Dia kurang berguna jika tidak ditempatkan tepat di depan pemain bertahan.
Statistiknya menurun jauh. Jumlah tekel menurun dari 3,3 kali per laga musim lalu menjadi 1,65 per laga. Keberhasilannya juga menurun dari 68 persen menjadi 50 persen.
Jumlah intersepsi pemain nasional Perancis itu menurun dari 2,5 kali per laga menjadi 1,4 kali per laga. Begitu pula penguasaan bola kembali yang menurun dari 9,1 kali per laga menjadi 6,6 kali per laga.
Masalahnya loyalitas Sarri kepada Jorginho membuat posisi gelandang bertahan murni belum diubah sejak awal musim. Padahal, statistik Jorginho, selain jumlah operan, nyaris dua kali di bawah Kante pada musim lalu.
Bebas krisis
Hasil dalam derbi London memperpendek jarak Arsenal ke zona Liga Champions. Arsenal saat ini berada di peringkat ke-5 dengan 44 poin. Hanya tertinggal tiga poin dari Chelsea di peringkat ke-4.
”Hari ini kami butuh kemenangan. Kami membuat kesalahan pekan lalu saat kalah lawan West Ham. Pertandingan ini bernilai enam poin. Karena jika kami kalah, kami tertinggal sembilan poin dari Chelsea. Sekarang tinggal tiga poin,” kata sang kapten Laurent Koscielny.
Koscielny menjadi pencetak gol Arsenal bersama Alexandre Lacazette. ”Kami masih dalam pengejaran empat besar. Saya rasa komitmen tim ini luar biasa,” ujar Koscielny.
Arsenal tampil cemerlang dengan formasi 4-4-2 berlian. Formasi itu untuk pertama kalinya dipakai Unai Emery di Liga Inggris. Dua penyerang ditopang oleh Lacazette dan Pierre Emerick Aubameyang.
Aaron Ramsey menjadi gelandang penyerang lubang. Dia ditopang tiga gelandang sejajar Matteo Guendouzi, Granit Xhaka, dan Lucas Torreira. Formasi ini mampu menghentikan lini tengah Chelsea.
”Jika bermain dengan tim yang bermain umpan panjang, akan sangat sulit ditekan. Kalau ini sudah jelas aliran bolanya dan siapa yang harus ditekan,” ucap Unai Emery.
Meski menang, Arsenal harus mengorbankan bek kanan Hector Bellerin. Pemain asal Spanyol itu harus kembali ke ruang perawatan setelah baru saja sembuh dari cedera.
Pemain bintang Mesut Oezil kembali tidak dimainkan oleh Emery. Oezil hanya menjadi cadangan sepanjang laga. Total sudah empat pertandingan terakhir pemain keturunan Turki itu tidak bermain. (AFP/REUTERS)