Lewat Erick Thohir, Nelayan Pantura Titip Pesan agar Izin Dipermudah
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 pada Pemilihan Presiden 2019, mengunjungi Pelabuhan Tegalsari di pantai utara Kota Tegal, Jawa Tengah, Senin (21/1/2019), dan bertemu para nelayan. Para nelayan menyampaikan keluhan masih ribetnya perizinan.
Ketua Koperasi Unit Desa Karya Mina Laut Tegal Hadi Santoso mengatakan, pihaknya mendukung Jokowi-Ma’ruf untuk memimpin pada 2019-2024. Namun, ia juga menaruh harapan besar agar nelayan mendapat berbagai kemudahan saat melaut. Pelarangan cantrang diharapkan diikuti solusi.
Menurut Hadi, terkadang proses perizinan untuk melaut membutuhkan waktu lebih dari sebulan, padahal seharusnya bisa tiga hari atau seminggu. ”Mengenai cantrang, seperti sudah disampaikan sebelumnya, kami berharap bukan pelarangan, tetapi pembatasan. Kami juga mulai beralih, tetapi beberapa gagal dan rugi. Diharapkan ada solusi,” katanya.
Lebih lanjut Hadi berharap adanya jaminan keamanan nelayan di laut. Menurut dia, penangkapan oleh aparat membuat nelayan tak bisa mencari nafkah. Selain itu, wilayah penangkapan ikan bagi kapal juga diharapkan tak terpaku pada satu wilayah pengelolaan perikanan. Dengan demikian, nelayan lebih optimal meraih pendapatan di laut.
Salah seorang nelayan, Mu’in (45), mengatakan, siapa pun yang akan menjadi presiden, dirinya hanya berharap bisa mencari uang dengan nyaman. ”Yang penting segalanya mudah, termasuk perizinan melaut. Kami siap mengikuti segala peraturan, tetapi kami juga butuh proses untuk menyiapkannya,” katanya.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir, di sela-sela kunjungannya mengatakan akan menyampaikan semua aspirasi dari nelayan kepada Jokowi dan kementerian terkait. Menurut dia, bagaimanapun, dengan hasil tangkapan ikannya, nelayan merupakan ujung tombak kesehatan masyarakat dan juga ekonomi negara sehingga amat perlu diperhatikan.
”Ini bagus dalam membantu nelayan sebagai ujung tombak kesehatan Indonesia. Perlu juga program asuransi bagi nelayan mengingat risiko pekerjaan sangat berat. Saya akan melapor langsung ke Pak Jokowi agar bisa ditanggapi,” ujar Erick.
Kendati demikian, lanjut Erick, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dan tersampaikan dengan baik kepada nelayan demi kebaikan bersama. ”Ikan-ikan yang belum layak diambil akan terus diupayakan ditertibkan karena kita juga mesti menjaga laut Indonesia (agar lestari),” ujarnya.
Erick menambahkan, selama ini pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla juga fokus, salah satunya, pada pembangunan pasar-pasar. Menurut dia, pasar ikan perlu dikembangkan lebih baik dengan menjadikannya lebih higienis. Dengan demikian, harga jual produk perikanan pun lebih menguntungkan.
Berdasarkan hasil dialog, di Tegal sudah ada pinjaman dengan bunga 3 persen. ”Ini bagus dalam membantu nelayan sebagai ujung tombak kesehatan Indonesia. Perlu juga program asuransi bagi nelayan mengingat risiko pekerjaan sangat berat. Saya akan melapor langsung ke Pak Jokowi agar bisa ditanggapi,” ucap Erick.
Dalam kunjungan TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, lebih dari 500 nelayan asal Tegal membacakan deklarasi dukungan kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 tersebut. Acara itu dilanjutkan dengan kunjungan Erick ke Tempat Pelelangan Ikan Tegalsari. Ia juga menyempatkan berkunjung ke sejumlah perahu nelayan.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga bertekad terus meningkatkan perolehan suara di Jawa Tengah, yang selama ini dikenal sebagai basis PDI-P. Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, mengatakan, dirinya tak bisa menargetkan angka, tetapi mengoptimalkan upaya peningkatan perolehan suara. Posko BPN Prabowo-Sandiaga telah diresmikan di Kota Solo.