JAKARTA, KOMPAS — Tiga ganda putra Indonesia melewati babak pertama turnamen bulu tangkis Daihatsu Indonesia Masters dengan mudah. Sayangnya, empat dari lima ganda putra Indonesia harus bersaing sejak babak-babak awal karena berada pada paruh yang sama dalam undian.
Tiga pasangan yang tampil di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Rabu (23/1/2019) sore adalah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Fajar Alfian/Rian Ardianto, dan Berry Angriawan/Harianto. Masing-masing menang dua gim dalam waktu kurang dari 25 menit.
Hendra/Ahsan mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) dengan skor 21-13, 21-13, dalam 22 menit. Pada laga lain, Fajar/Rian menang atas ganda Taiwan, Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan, 21-10, 21-13, sementara Berry/Hardianto mengalahkan Inkarat Apisuk/Tanupat Viriyangkura (Thailand), 21-9, 21-12. Masing-masing pertandingan itu berlangsung 24 menit.
Ahsan mengatakan, dia tak menduga bisa menang dengan cepat pada babak pertama. Apalagi, Chia/Yik membuat kejutan dengan tampil pada semifinal di turnamen Malaysia Masters, pekan lalu.
Pada pertandingan Rabu malam, dua ganda putra lagi akan tampil, yaitu juara bertahan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso.
Sayangnya, empat dari lima pasangan itu berada paruh atas undian. Satu-satunya yang bersaing pada paruh bawah adalah Hendra/Ahsan.
Fajar/Rian dan Berry/Hardianto akan bertemu pada babak kedua, Kamis. Demikian pula Kevin/Marcus dan Wahyu/Ade jika mereka memenangi babak pertama. Setelah itu, pemenang dari dua pertandingan tersebut akan bertemu pada perempat final. Jika skenario tersebut berjalan, Indonesia memastikan satu tempat di semifinal paruh atas.
”Besok, kami melawan senior. Masih ada Kevin/Marcus juga. Tetapi, kalau di turnamen perseorangan, tidak ada teman. Namanya pertandingan, kami harus profesional. Di lapangan, siapa pun menjadi lawan kami,” kata Fajar.
Sementara itu, Rian mengatakan, dia dan Fajar harus bisa mengatasi kelebihan Berry/Hardianto, yaitu pukulan yang kencang. ”Selain itu, angin di sini juga kencang. Siapa yang paling siap pasti bisa mengatasi,” kata Rian.
Fajar/Rian bermain di Indonesia Masters setelah gagal mempertahankan gelar pada Malaysia Masters. Mereka tersingkir pada babak kedua.
Dalam konferensi pers menjelang Indonesia Masters, Rian mengatakan, dia dan Fajar masih mencari cara untuk mengatasi kelemahan mereka, yaitu tampil inkonsisten pada poin-poin kritis. ”Kami biasanya unggul lebih dulu, tetapi sering tak tenang saat poin kritis,” ujar Rian.