Daerah Pemilihan Jawa Barat III memiliki tingkat ketimpangan wilayah paling tinggi. Data yang tercatat tahun 2017, rasio gini Dapil Jabar III mencapai 0,410. Kondisi tersebut melebihi angka ketimpangan rata-rata nasional sebesar 0,391.
Dapil Jawa Barat III merupakan perpaduan antara perkotaan dan pedesaan yang kontras. Kota Bogor tumbuh dengan karakter urban dan menjadi wilayah penyangga Ibukota Jakarta, sementara Cianjur dikenal lekat sebagai daerah dengan karakter agraris.
Dilihat dalam perspektif ekonomi wilayah, Jabar III memiliki PDRB tidak lebih dari RP 35,4 triliun. Angka tersebut sangat jauh dibanding dengan rata-rata PDRB agregat seluruh Dapil yang mencapai lebih dari Rp 158 Triliun. Kondisi membuat Jabar III termasuk dalam deretan lima Dapil dengan PDRB terendah.
Meskipun demikian, tingkat pertumbuhan ekonomi di wilayah ini tinggi menyentuh hingga 6,21 persen dengan angka kemiskinan yang rendah sekitar 7,11 persen. Dua karakter wilayah Kota Bogor dan Cianjur yang sangat berlainan memang menjadikan Dapil Jabar III memiliki karakter sosial ekonomi masyarakat yang beragam.
Terdapat 2,38 juta suara rakyat di wilayah ini yang akan diperebutkan dalam arena Pemilu. Jumlah tersebut cukup besar, sama dengan rata-rata nasional. Dari total pemilih tersebut, 70 persen suara yang diperebutkan berada di Cianjur.
Dengan melihat latar belakang sosial ekonomi wilayah dan masyarakatnya, Dapil Jabar III sangat mungkin menyuguhkan kejutan pada hasil Pemilu nanti. Daerah ini menjadi ruang pertarungan politik yang terbuka lebar, termasuk dengan tingginya resiko praktek politik pragmatis untuk mempengaruhi pilihan masyarakat.
Dinamisnya persaingan politik di Dapil ini terlihat dari hasil dua kali pemilihan umum terakhir. Tahun 2009, Demokrat menang dengan meraih 29,1 persen suara. Namun kondisi berubah pada 2014, walau tak sebesar raihan Demokrat, partai Beringin itu sukses unggul dengan 17 persen suara.
Lenturnya iklim politk di Dapil ini juga terlihat dari besarnya jumlah Caleg wajah baru yang meramaikan gelanggang pesta demokrasi. Dari data KPU, pada Pemilu 2019 tercatat Dapil ini didominasi oleh Caleg Wajah Baru dengan proporsi mencapai 87 persen.
Pertarungan di Jabar III ini pun akan semakin sengit karena diramaikan sejumlah politisi ternama seperti Eddy Soeparno (PAN), Maruarar Sirait (PDIP), dan Sjarifuddin Hasan (Demokrat) yang akan mencoba peruntungan politik di Dapil ini. (LITBANG KOMPAS)