Tidak Ada Tenggat Waktu Tambahan Finalisasi SNMPTN
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·4 menit baca
Hingga Selasa (19/2/2019) finalisasi data pendaftaran SNMPTN belum selesai. Jika pukul 22.00 finalisasi data belum berhasil, siswa harus siap mengikuti ujian masuk PTN.
JAKARTA, KOMPAS — Mayoritas sekolah sudah menyelesaikan finalisasi pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Akan tetapi, ada sejumlah sekolah yang menghadapi kendala teknis sehingga tidak memungkinkan keseluruhan siswa bisa melakukan finalisasi. Mereka pun disiapkan untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer sebagai sarana masuk perguruan tinggi negeri.
Berdasarkan data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) per Selasa (19/2/2019) pukul 17.30 WIB, dari total 478.985 pendaftar SNMPTN, sudah ada 474.952 orang yang melakukan finalisasi data. Artinya, mereka sudah mengisi formulir perguruan tinggi negeri (PTN) dan program studi yang dipilih. Mereka juga sudah memasukkan alamat serta jumlah penghasilan orangtua per bulan.
Koordinator Pelaksana Harian LTMPT Budi Prasetyo Widyobroto mengatakan, untuk 4.036 siswa yang tersisa diharapkan bisa menyelesaikan segala prosedur sebelum pukul 22.00 WIB. “Pertimbangan panitia seleksi sejauh ini ialah apabila lewat pukul 22.00 masih ada siswa yang tidak melakukan finalisasi, kami tidak akan memberi waktu tambahan,” tuturnya.
Apabila lewat pukul 22.00 masih ada siswa yang tidak melakukan finalisasi, kami tidak akan memberi waktu tambahan.
Ia mengatakan, panitia sudah memberi tambahan enam hari sejak proses awal mengunggah laporan nilai siswa sejak kelas X hingga kelas XII pada Januari. Berdasarkan jadwal yang awal, proses finalisasi semestinya sudah selesai pada 14 Februari. Namun karena masih banyak siswa yang belum mengunggah data akibat kendala teknis seperti jaringan internet yang lambat maupun situs LTMPT yang sukar diakses akibat begitu banyak orang membukanya di saat yang bersamaan, tenggat waktu diperpanjang hingga 16 Februari yang diperpanjang lagi hingga 19 Februari.
“Kami menyadari baru 74 persen wilayah Indonesia yang memiliki koneksi internet stabil. Oleh karena itu dilakukan perpanjangan tenggat dua kali. Namun, tampaknya tidak bisa diperpanjang untuk ketiga kalinya karena pengolahan data tidak bisa ditunda,” ujar Budi.
Hingga tengah malam
Kepala SMAN 1 Fakfak, Papua, La Djumali, ketika dihubungi dari Jakarta mengungkapkan, hingga pukul 12.00 WIB atau 14.00 WIT, dari 244 siswa kelas XII, baru 23 orang yang berhasil melakukan finalisasi. Ia mengakui di wilayah tersebut memang ada kendala dalam jaringan internet.
Meskipun begitu, pihak sekolah tetap meminta siswa melakukan finalisasi di sekolah melalui komputer maupun telepon pintar guna memastikan segala informasi yang diunggah siswa memang sesuai ketentuan SNMPTN. Apabila dilakukan di rumah masing-masing, guru-guru khawatir ada aspek yang keliru diunggah dan tidak semua orangtua memahami prosedur pengisian formulir finalisasi.
“Kami sudah mengabari orangtua kalau siswa kemungkinan besar harus tetap berada di sekolah hingga malam hari, bahkan mungkin tengah malam agar mereka semua bisa tuntas melakukan finalisasi data,” ucapnya. Apabila siswa yang tersisa tidak bisa mengunggah data hingga akhir batas waktu, mereka harus siap untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer atau pun ujian mandiri untuk masuk PTN.
Apabila siswa yang tersisa tidak bisa mengunggah data hingga akhir batas waktu, mereka harus siap untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer atau pun ujian mandiri untuk masuk PTN.
Pengalaman siswa harus tinggal di sekolah hingga malam hari juga terjadi di SMAN 11 Tangerang Selatan, Banten. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Setyarto Edi mengatakan, segala data finalisasi sudah selesai diunggah pada 18 Februari. Akan tetapi, pada waktu itu memang memakan waktu hingga pukul 23.00.
Ia mengungkapkan, pada 16 Februari ada 10 siswa yang belum bisa melakukan finalisasi karena kendala teknis pembagian jam ganjil dan genap berdasarkan Nomor Induk Siswa Nasional. Namun, mereka terus mencoba sepanjang malam hingga berhasil.
Pemetaan
Adapun Kepala SMAN 1 Giri, Banyuwangi, Jawa Timur, Mujib, menuturkan bahwa semua siswa kelas XII di sekolah itu sudah tuntas finalisasi pada 14 Februari. “Semua guru mendorong siswa segera memproses pendaftaran SNMPTN tanpa menunggu dekat dengan tenggat waktu,” katanya.
Ia juga mengembangkan aplikasi pemetaan nilai dan kompetensi seluruh siswa kelas XII. Tujuannya agar setiap siswa bisa melihat peta persaingan di sekolah dan merancang prodi serta PTN yang dituju berdasarkan data tersebut.
Misalnya, jika seorang siswa ingin memasuki program studi (prodi) tertentu di sebuah PTN, ia bisa melihat teman-teman yang juga melamar ke prodi dan PTN yang sama. Siswa kemudian bisa memutuskan untuk mengganti PTN apabila saingan dari sekolahnya ternyata memiliki nilai lebih tinggi sehingga mengecilkan kemungkinan siswa tersebut diterima.