logo Kompas.id
UtamaBlok M: Komplet Sejak Dulu
Iklan

Blok M: Komplet Sejak Dulu

Oleh
Johnny TG
· 5 menit baca

Berawal dari pembangunan kotabaru Kebayoran yang dilakukan oleh perusahaan bernama Central Stichting Wederopbouw (CSW). Kota ini dibangun dengan sistem blok yang disesuaikan dengan peruntukan dan pengembangan ke depannya. Masing-masing blok dinamai berdasarkan huruf abjad, A sampai S. Salah satunya adalah Blok M yang akan menjadi kawasan komersial dengan luas sekitar tiga kilometer persegi. Sebelah utaranya dibatasi Jalan Trunojoyo, sebelah timur dibatasi Jalan Iskandarsyah Raya, sebelah selatan dibatasi Jalan Melawai Raya, dan sebelah baratnya dibatasi Jalan Sisingamangaraja.

KOMPAS
-

Sarana dan prasarana untuk melengkapi kawasan komersial di Blok M disiapkan. Gubernur Ali Sadikin pada hari Senin, 17 Juni 1968 meresmikan penggunaan Pasar Blok M dan Terminal Bus di Blok M yang dibangun untuk mengantikan pemberhentian bus di Blok A. Luas terminal bus Blok M sepertiga dari stasiun bus Lapangan Banteng yang diresmikan pada Sabtu, 18 November 1967.

https://cdn-assetd.kompas.id/YnWBRK7pSwfsrAPgvs6icoUbdBM=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222_LENSA-BERITA_Q_web_1550824386.jpg
Kompas

Terminal Blok M biasa dikenal sebagai kawasan sibuk dan hidup di Jaksel, padat pada siang dan malam, kini sudah rata dengan tanah untuk dibangun kembali menjadi terminal yang diperkirakan menjadi "terminal bus termodern di Indonesia".

https://cdn-assetd.kompas.id/HAEoXJOiM1d5xuT_UytZ5ZIJcoM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222_LENSA-BERITA_S_web_1550824752.jpg
KOMPAS/HASANUDDIN ASSEGAFF

Terminal bis Blok M yang lama, masih sederhana dan belum dilengkapi mal, Rabu (27/8/1986). Saat itu terminal ini sudah berfungsi sebagai tempat pemberangkatan dan pemberhentian bus kota dari seluruh penjuru kota Jakarta.

Pembangunannya memakan waktu 1,5 bulan dengan biaya Rp 7,5 juta. Terdapat fasilitas sebuah kantor, tempat jualan makanan/minuman dan dua ruang tunggu. Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan, “ Jadilah wargakota yang baik. Bantulah usaha-usaha pemerintah daerah dalam usahanya memperindah, memperbaiki serta memelihara kotanya, kota saudara sendiri. Sekarang ini kita sedang sangat membutuhkan pasar-pasar, sekolah-sekolah serta jalanan-jalanan yang untuk menampung kebutuhan kita sehari-hari.”

https://cdn-assetd.kompas.id/v3rHGXh3td9o2rmqlkr6gCb626k=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222_LENSA-BERITA_X_web_1550822024.jpg
KOMPAS/PARAKITRI SIMBOLON

Terminal Bus Blok M, Jakarta, Jumat (10/9/1976).

Luas area Pasar Melawai Blok M adalah 20.200 m2, ditambah lagi dengan proyek Sarinah seluas 4.940 m2. Areal taman disiapkan 100 m2, tempat parkir 7.997 m2 yang bisa menampung 260 kendaraan. Pasar ini mampu menampung sekitar 579 kios dan toko. Biaya pembangunan pasar ini diperkirakan mencapai 80 juta.

https://cdn-assetd.kompas.id/NdcsiqM3ZHGKPq506BLKCEPQH7Y=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222_LENSA-BERITA_Y_web_1550822021.jpg
KOMPAS/BAMBANG SP

Pasar Melawai, Blok M, Kamis (4/10/1973).

Di sekitar Pasar Melawai dibangun sebuah bioskop bernama Kebayoran Theatre. Bioskop berlantai dua ini menyajikan film-film Barat dan Indonesia. Sebelumnya, pada tahun 1972 dibangun bioskop modern yang setara dengan Jakarta Theatre di Jalan Thamrin. Bioskop bernama New Garden Hall Theatre ini terletak di Jalan Panglima Polim, atau sebelah barat dari terminal bus Blok M.  Kapasitas kursinya bisa untuk menampung 1.076 penonton yang terbagi 650 kursi penonton di lantai bawah dan 426 kursi penonton di balkon (atas). Bioskop yang diresmikan pada 15 Desember 1972 ini memiliki layar 70 mm dengan tata suara yang spesial. Selain itu, ada sebuah bioskop lagi di Jalan Iskandarsyah, yaitu Benyamin Theatre.

https://cdn-assetd.kompas.id/Krcajg0OzNjiF032hYtCoytfHOQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222_LENSA-BERITA_Z_web_1550825334.jpg
KOMPAS/CHRYS KELANA

Gedung bioskop baru, New Garden Hall, Blok M, Jakarta, diresmikan 21 Desember 1972.

Perkembangan kawasan Blok M pun pesat. Awalnya Jalan Hasanuddin yang berdampingan dengan Taman Christina Marta Tiahahu merupakan jalan raya, terbuka untuk arus lalu lintas. Namun di akhir tahun 70an, ketika kawasan pusat perbelanjaan Blok M mulai berkembang, jalan raya ini ditutup. Dibangunlah beberapa tempat jualan makanan, minuman yang permanen. Bangunannya berbentuk bulat, terbuka. Disekitarnya disiapkan tempat duduk, sehingga orang bisa menikmati suasana pertokoan Blok M sambil ber kuliner. Gubernur Bang Ali ingin menata kawasan Blok M menjadi tempat yang menyenangkan. Penataan kawasan Blok M dan perpakirannya ditandai dengan pembuatan prasasti kedua kaki Bang Ali pada Jumat (20/5/1977) sore.

https://cdn-assetd.kompas.id/OiVvh23UqLpPCwkCqcxSzqW05es=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222_LENSA-BERITA_K_web_1550821974.jpg
KOMPAS/DUDY SUDIBYO

Prasasti dengan ditandai telapak kaki mantan Gubernur DKI Jaya Ali Sadikin (1966-1977) dibuat di taman Blok M Kebayoran Baru pada 20 Mei 1977, Kamis (21/9/1978).

Iklan
https://cdn-assetd.kompas.id/Q1gZvDnEnGMPhNQed5sk7h_vVkg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222_LENSA-BERITA_U_web_1550821963.jpg
KOMPAS/DUDY SUDIBYO

Suasana arus lalu lintas disekitar Taman Martha Tiahahu, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (22/2/1977).

Untuk sistem perparkirannya dibuatlah Taman Parkir Blok M Kebayoran, satu dari empat Taman Parkir percobaan di Jakarta sudah mulai berfungsi Jumat (20/5/1977). Tiga daerah lainnya Majestic, Pasar Baru,dan Glodok akan menyusul kemudian. Dengan berfungsinya Taman Parkir di Blok M, semua mobil yang masuk ke daerah itu diwajibkan membayar uang parkir, walaupun mobil tersebut hanya lewat saja. Kecuali kendaraan umum (taksi, bemo, dan sebagainya).

Bagi mereka yang tinggal di sana tapi tidak mempunyai garasi atau halaman sendiri dan terpaksa memarkir kendaraannya di jalan pun tak terkecuali dari keharusan membayar. Sedang yang berkantor disana dan menggunakan pelataran parkir, harus berlangganan bulanan Rp 300,-/hari. Setiap bulan diperhitungkan 25 hari. Sebuah gerbang pembayaran parkir dibangun di Jalan Melawai.

https://cdn-assetd.kompas.id/7Pxk9vOERZBcjz1oGNViFZCJATk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222_LENSA-BERITA_J_web_1550825665.jpg
KOMPAS/KARTONO RYADI

Taman Parkir Blok M Kebayoran satu dari empat Taman Parkir percobaan di Jakarta sudah mulai berfungsi Jumat (20/5/1977). Tiga daerah lainnya Majestik, Pasar Baru, dan Glodok akan menyusul kemudian.

https://cdn-assetd.kompas.id/4h6RIlx7U4BvBUq-z8-LPRdlVvA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222_LENSA-BERITA_W_web_1550822026.jpg
KOMPAS/JIMMY WP

Taman Parkir Blok M Kebayoran satu dari empat Taman Parkir percobaan di Jakarta, Jumat (20/5/1977). Tiga daerah lainnya Majestik, Pasar Baru dan Glodok akan menyusul kemudian.

Sebagai salah satu kawasan pusat belanja yang lengkap, Blok M disiapkan untuk menyambut peserta konferensi pariwisata dan biro perjalanan se Asia (PATA) yang akan berlangsung awal April 1974. (Kompas, Kamis, 29/3/1973, halaman 3). Ada empat pusat belanja yang tengah disiapkan juga, yaitu Proyek Senen, Pasar Cikini, Pasar Glodok, dan Pasar Baru.

Pemerintah Daerah DKI khususnya PD Pasar Jaya telah mengadakan pertemuan dengan para pedagang untuk acara tersebut, antara lain dengan penambahan dan persediaan khususnya untuk toko-toko suvenir. Selain itu mengadakan kerjasama dengan bank untuk menyediakan tempat-tempat penukaran uang bagi tamu asing. Dan untuk memudahkan semuanya itu, pihak PD Pasar Jaya mengadakan pendidikan bahasa Inggris pada para pemandu (guide). Para guide itu yang terdiri dari pegawai PD Pasar Jaya bertugas menemui para tamu dan menawarkan jasanya menolong memperlancar jual beli tanpa boleh memungut tip.

https://cdn-assetd.kompas.id/mYG-PMgmmoyLKcenuKtfrIvt-M0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222_LENSA-BERITA_N_web_1550821971.jpg
KOMPAS/KARTONO RYADI

Salah satu robot di pusat perbelanjaan Golden Truly Pasar Swalayan yang dikendalikan operator ketika ditanya letak pakaian dalam wanita oleh salah seorang pengunjung. "Mari saya antarkan ke tempat pakaian dalam wanita," ucap sang robot sambil berjalan perlahan menuntun konsumen yang membutuhkan petunjuk, Kamis (18/10/1984).

Sejalan dengan perkembangan jaman, pusat perbelanjaan modern bernama Aldiron Plaza mulai dibangun Mei 1977 dan diresmikan 23 Desember 1978. Plaza setinggi 6 lantai ini menempati tanah seluas 4.000 m2 dengan biaya mencapai Rp Rp 3,6 milyar. Disebelahnya ada sebuah bioskop bernama Kebayoran Theatre.

Melengkapi yang sudah ada, sebuah pertokoan bernama Pasaraya Sarinah Jaya dibuka pertengahan Desember 1981. Awalnya sekitar 750 pengusaha kecil diikutsertakan memasarkan produknya secara eceran untuk menekan harga jual.

https://cdn-assetd.kompas.id/P3zq9zrGP8hGFYaAr1-KheLfiu4=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222_LENSA-BERITA_A_web_1550826231.jpg
Kompas

Suasana di kawasan Aldiron Plaza, Sabtu (3/6/2000) yang termasuk daerah Blok M di Jakarta Selatan yang pernah menjadi salah satu sentra bisnis penting di Jakarta, belakangan ini berubah bentuk. Ratusan pedagang kaki lima, yang menetap maupun yang bergerak, berlabuh di sini untuk mengubah nasib.

Tingginya arus transportasi dari dan ke kawasan Blok M, membuat kondisi terminal bis yang ada sudah tidak bisa menampung arus perjalanan. Akhirnya Pemda DKI merenovasi dan membangun terminal modern mulai September 1990. Terminal senilai Rp 80 milyar dilengkapi dengan mal, Blok M Mall, berada dibawah tanah seluas 18.000 m2 diresmikan pemakaiannya oleh Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto pada Sabtu, 3 Oktober 1992.

https://cdn-assetd.kompas.id/4cxq0l5htVfCrr5WCG3ZRB3OlgQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222_LENSA-BERITA_B_web_1550821976.jpg
KOMPAS/JOHNNY TG

Kawasan Blok M di Jakarta Selatan yang pernah menjadi salah satu sentra bisnis penting di Jakarta, belakangan ini berubah bentuk. Ratusan pedagang kaki lima, yang menetap maupun yang bergerak, berlabuh di sini untuk mengubah nasib, Sabtu (3/6/2000).

Blok M pun terus berkembang dan menata diri. Kehadiran dan berfungsinya stasiun kereta Moda Raya Terpadu massal (MRT) di Blok M Plaza pada akhir Maret 2019 akan menambah kelengkapan kawasan ini. Diusianya yang lebih dari 50 tahun, Blok M terus melaju...

https://cdn-assetd.kompas.id/7FS05c8EV595Ji6u6WN3-88e6rk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190222_LENSA-BERITA_D_web_1550821980.jpg
KOMPAS/JOHNNY TG

Suasana pertokoan yang terletak di bawah Terminal bis Blok M yang baru, Jakarta, Sabtu (3/6/2000).

Sumber : Kompas, Rabu, 19 Juni 1968, halaman 2, Kompas, Jumat, 19 Maret 1971, halaman 1, Kompas, Kamis, 30 Maret 1972, halaman 1, Kompas, Kamis, 29 Maret 1973, halaman 3, Kompas, Sabtu, 4 Agustus 1973, halaman 3, Kompas, Sabtu, 8 Desember 1973, halaman 3.

Editor:
Demitrius Wisnu Widiantoro
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000