Area Parkir Stasiun Belum Siap, Pembatasan Kendaraan Pribadi Bisa Terkendala
Oleh
Hamzirwan Hamid
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Lahan parkir khusus kendaraan pribadi di sekitar stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) belum selesai ditata pengelola. Kondisi ini dikhawatirkan bisa membuat pembatasan kendaraan pribadi masuk ke pusat kota Jakarta terkendala.
Menurut pantauan Kompas di Stasiun MRT, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2019) siang, lahan parkir kendaraan bermotor ada di sisi barat stasiun di bawah jembatan penyeberangan khusus karyawan MRT. Puluhan sepeda motor terparkir di lahan trotoar dengan luas sekitar 10x4 meter. Jalur untuk pejalan kaki tersisa sekitar 3 meter.
Sementara itu, area parkir untuk mobil pribadi belum tersedia. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan lahan parkir di 2 stasiun MRT, yakni Lebak Bulus dan Fatmawati.
Keduanya dipilih karena merupakan stasiun besar di jalur MRT paling selatan yang akan membawa penumpang hingga ke kawasan bundaran Hotel Indonesia di Jalan Thamrin, Jakarta. Harapan pemerintah, para pengguna kendaraan pribadi bisa parkir di 2 stasiun itu lalu beralih menggunakan MRT untuk ke pusat kota Jakarta.
Kamaluddin mengatakan, di Stasiun MRT Lebak Bulus akan dibangun lahan parkir khusus di sisi selatan stasiun. Namun, persoalan lahan masih menjadi pembahasan pemerintah.
Menurut rencana, lahan parkir itu bisa menampung sekitar 50 mobil. Sementara, parkir motor akan tertibkan di sisi utara stasiun.
"Kami belum bisa menyebutkan luas lahan parkirnya karena saat ini lahannya sedang dalam pembahasan. Kami sudah berbicara dengan Gubernur DKI Jakarta. Kita tunggu saja prosesnya," ujar Kamaluddin saat ditemui di Stasiun MRT Lebak Bulus.
Sementara itu, lahan parkir Stasiun MRT Fatmawati sedang dalam proses pembangunan. Lokasinya terletak di dekat gedung South Quarter. Semua permasalahan lahan parkir itu ditargetkan selesai saat peluncuran MRT bagi publik yang diagendakan pada 24 Maret 2019.
Penataan pangkalan
Adapun pangkalan taksi, ojek, dan angkutan perkotaan di sekitar stasiun MRT belum tertata. Sopir angkutan itu memarkirkan kendaraan di sisi jalan yang merupakan jalur Bus Transjakarta.
Kamaluddin mengatakan, saat ini penataan pangkalan angkutan kota di sekitar stasiun MRT sedang dibahas oleh pemerintah. Dinas Perhubungan DKI Jakarta sedang berkoordinasi dengan MRT Jakarta. Dalam pembahasan awal, di sekitar stasiun tidak boleh ada angkutan lain selain bus Transjakarta.
"Nanti jalur Transjakarta akan steril. Menurut rencana, angkot, taksi, dan ojek akan ditertibkan lebih jauh di sebelah utara. Ketika peluncuran MRT untuk publik semoga semua sudah beres," ujar Kamaluddin.
Masyarakat yang ikut uji coba publik MRT berharap tersedia lahan parkir yang laik. Salah satunya Yogi Andriansyah (20), warga Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, yang ketika ditemui sedang ikut uji coba publik MRT dari Stasiun MRT Lebak Bulus.
Yogi mengatakan, akses menuju Stasiun MRT Lebak Bulus sudah terintegrasi dengan bus Transjakarta. Namun, ketika mengitari stasiun, ia belum mendapati lahan parkir.
"Perjalanan ke stasiun ini sudah nyaman. Saya turun dari Transjakarta bisa langsung ke stasiun. Kekurangannya hanya lahan parkir. Kalau saya bawa sepeda motor, bisa bingung parkir di mana," kata Yogi sambil tertawa.
Ia mengatakan, lahan parkir penting karena banyak orang yang menggunakan sepeda motor menuju stasiun. Dalam mobilitas sehari-hari, Yogi selalu memarkirkan kendaraan di Stasiun Tigaraksa, baru kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta commuter line.
Penumpang uji coba publik MRT lain, Yudi Nawawi (27), mengatakan, angkutan kota yang terparkir di sekitar Stasiun MRT Lebak Bulus membuat pemandangan semrawut dari atas stasiun.
"Kalau dilihat dari atas sini kelihatan tidak rapi. Tadi, bus Transjakarta yang saya naiki mengantre dulu ke halte karena angkot di depan menumpuk," ujar Yudi. (SUCIPTO)