Indonesia Punya Model Pasar Ikan Modern Berstandar Internasional
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pasar Ikan Modern Muara Baru menjadi pasar ikan modern berstandar internasional pertama di Indonesia. Harapannya, pasar ini menjadi percontohan untuk pembangunan pasar ikan modern di daerah-daerah lainnya.
Pembangunan Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Perikanan Nasional.
”PIM Muara Baru ini mesti menjadi contoh pasar ikan modern yang sudah berstandar internasional yang akan dibangun di provinsi-provinsi lainnya,” kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan PIM Muara Baru di Jakarta, Rabu (13/3/2019).
PIM Muara Baru terletak di area Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M Soemarno, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut hadir dalam peresmian itu.
Menurut Presiden Jokowi, kehadiran PIM Muara Baru menjadi momentum perubahan persepsi terhadap pasar ikan yang semula becek dan bau. Kini, PIM Muara Baru sudah dibangun dengan dilengkapi sistem lemari pendingin dan sistem sanitasi yang mendukung.
Berdasarkan pantauan, pedagang ikan mulai memindahkan muatan ikan ke dalam ember-ember yang berada di lapaknya sekitar pukul 16.30. Tidak ada ikan yang berceceran di lantai.
Presiden Jokowi mengimbau perubahan persepsi terhadap PIM Muara Baru harus diikuti dengan perubahan perilaku dan kebiasaan dalam mengelola pasar ikan. Menteri Susi menambahkan, tidak boleh lagi ada ikan di lantai serta meminta pedagang ikan menjaga kebersihan.
Terkait dengan perubahan kebiasaan, Susi juga meminta Gubernur Anies secara langsung menyusun peraturan daerah yang mewajibkan pelaporan ikan yang masuk ke PIM Muara Baru. Pelaporan itu penting dalam rangka mendata dan mempertanggungjawabkan ketelusuran ikan.
Susi berharap PIM Muara Baru dapat menghasilkan omzet harian berkisar Rp 10 miliar-Rp 12 miliar dengan rata-rata penjualan 500 ton. Saat ini, omzetnya masih berkisar Rp 8 miliar-Rp 10 miliar dengan penjualan sekitar 400 ton per hari.
Luas bangunan PIM Muara Baru 22.444 meter persegi di atas lahan seluas 4,15 hektar. Susi berencana menambah luas areal pasar ikan hingga 2 hektar.
Sebagai pengelola PIM Muara Baru, Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia Risyanto Suanda menyatakan kesiapannya. ”Kami akan mengelola secara profesional, yakni dengan menjamin mutu, kesegaran, dan kesehatan produk perikanan sehingga menguatkan daya tawar dan daya saing, baik di tingkat lokal maupun global,” katanya dalam siaran pers.
Terdapat 896 lapak ikan besar yang bersifat basah, 155 kios maritim yang bersifat kering, dan 8 pujasera di PIM Muara Baru. Selain itu, ada 2 mesin ice flake dengan kapasitas 10 ton dan chilling room berkapasitas 30 ton.
Sementara itu, Anies menilai, PIM Muara Baru merupakan hadiah besar bagi DKI Jakarta. ”Kehadiran PIM Muara Baru membuat Jakarta benar-benar terasa seperti kota pesisir,” ucapnya.
Penurunan konsumen
Meskipun demikian, sejumlah pedagang ikan mengeluhkan turunnya konsumen akibat perubahan posisi lapak. ”Sejak pindah posisi lapak, pendapatan saya turun hampir setengahnya karena jumlah pelanggan menurun,” ucap Dicky (20), pedagang ikan yang sudah berjualan di Pasar Ikan Muara Baru sekitar 5 tahun belakangan.
Hal yang sama juga dinyatakan Ujang (29), pedagang yang sudah sekitar 10 tahun berjualan di Pasar Ikan Muara Baru. Pendapatannya turun kira-kira 40 persen.
Lapak keduanya berada di tengah pasar. Menurut Ujang dan Dicky, konsumen kini cenderung berbelanja di dekat pintu masuk pasar karena pengepakan terpusat di sana.