Penembakan Massal di Masjid Selandia Baru, Sejumlah Orang Meninggal
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
CHRISTCHURCH, JUMAT — Penembakan massal setidaknya di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) waktu setempat, telah mengakibatkan sejumlah orang meninggal. Hingga Jumat pagi ini, polisi telah menahan satu orang, tetapi belum yakin jika dia bertindak seorang diri sehingga polisi masih memburu pelaku lainnya.
Polisi juga belum dapat menyampaikan seberapa luas area yang terdampak oleh serangan bersenjata tersebut dan telah mendesak penduduk setempat untuk tidak ke luar rumah atau bangunan. Semua masjid, sekolah, dan gedung-gedung dewan di kota Christchurch juga diminta untuk ditutup.
”Situasinya sangat serius dan keterangan masih berlangsung di Christchurch dengan penembak aktif (masih berkeliaran). Polisi merespons dengan seluruh kemampuannya untuk menangani situasi. Tetapi, risiko bahaya di lapangan masih tetap sangat tinggi,” kata Komisaris Polisi Selandia Baru Mike Bush.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengonfirmasi adanya satu orang yang ditahan polisi. Ia menyebut serangan itu sebagai tindakan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Saksi bernama Len Peneha mengatakan, dia melihat seorang pria berpakaian hitam memasuki Masjid Al Noor sekitar pukul 07.45 waktu setempat. Ia kemudian mendengar puluhan tembakan dan orang-orang kabur dari masjid dengan ketakutan.
Paneha yang tinggal di sebelah masjid itu selama sekitar lima tahun menyatakan, pria bersenjata kemudian keluar dari masjid dan meletakkan suatu benda yang tampaknya sebuah senjata semi-otomatis. Pria itu kemudian kabur.
Korban tewas
Paneha kemudian pergi ke masjid untuk membantu. ”Saya melihat korban tewas di mana-mana. Ada tiga di lorong, di pintu menuju masjid, dan korban-korban ada di dalam masjid. Ini benar-benar gila. Saya tidak mengerti bagaimana orang bisa melakukan ini kepada siapa pun. Ini konyol,” katanya, seperti dikutip Associated Press.
Polisi belum mengonfirmasi terkait serangan di Masjid Al Noor. Bush menyebutkan, penembakan terjadi di dua masjid dan belum yakin apabila ada lokasi lain. Polisi mengonfirmasi adanya korban, tetapi belum ada pernyataan resmi juga mengenai jumlahnya.
Media lokal One News melaporkan, tembakan telah dilakukan di dekat sebuah masjid. Seorang saksi mata mengatakan, ia melihat tiga orang berdarah terbaring di luar gedung masjid.
Tim kriket Bangladesh berencana melakukan shalat Jumat di Masjid Al Noor, lokasi terjadinya serangan. Seorang pelatih tim memastikan semua anggota tim aman.
”Saya ngeri mendengar penembakan di masjid Christchurch. Tidak pernah ada justifikasi untuk kebencian semacam itu,” kata Amy Adams, anggota parlemen dari Christchurch. Berdasarkan data pada 2013, jumlah penduduk Islam sekitar 1 persen dari total penduduk Selandia Baru.
Ketika berita ini diturunkan, polisi masih memburu pelaku lain. Polisi juga belum memberikan keterangan resmi apakah serangan ini sebagai aksi terorisme ataukah tindak kriminal biasa. (AP/REUTERS)