Daerah pemilihan Jawa Tengah IX akan dikenang sebagai arena pertarungan figur-figur yang memiliki popularitas berskala nasional, mulai dari artis Ibu Kota, atlet nasional, hingga mantan menteri, untuk menjadi anggota DPR RI lima tahun mendatang.
Ketenaran mereka menjadi modal untuk meraup suara dari 2,93 juta pemilih yang tersebar di Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kota Tegal. Sosok-sosok tenar ini merupakan bagian dari 104 calon anggota legislatif yang akan bertarung untuk mengisi delapan kursi DPR dari dapil ini.
Nama Sudirman Said, Suswono, dan Muhammad Prakosa pernah tenar melalui jabatan mereka sebagai menteri. Sudirman Said, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pemerintahan Presiden Joko Widodo, merupakan putra Brebes yang pernah mengadu nasib sebagai calon gubernur Jawa Tengah dalam Pilkada 2018. Di Brebes dan Kabupaten Tegal, Sudirman Said berhasil meraup suara mayoritas pemilih.
Jejak karier Sudirman Said ini pernah diukir juga oleh Suswono ketika menjadi salah satu calon bupati Brebes dalam Pilkada 2015. Politisi PKS yang pernah menjadi Menteri Pertanian pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini kalah dari lawannya yang tidak lain adalah Bupati Brebes.
Sementara Muhammad Prakosa, mantan Menteri Pertanian pada era Presiden Abdurrahman Wahid dan mantan Menteri Kehutanan pada era Presiden Megawati Soekarnoputri, tidak pernah menempuh kontestasi politik untuk menjadi kepala daerah.
Muhammad Prakosa melanjutkan karier politiknya melalui jalur legislatif melalui PDI-P. Sudirman Said melalui Gerindra, sementara Suswono melalui PKS. Selain tiga mantan pejabat ini, posisi caleg di dapil ini ternyata diisi juga oleh seorang petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI), yaitu Zainut Tauhid Sa’adi. Wakil ketua umum organisasi ulama se-Indonesia ini tercatat sebagai caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Keempat tokoh ini sudah menguasai 50 persen proporsi kursi DPR dari 8 kursi yang menjadi kuota dapil yang terletak di ujung barat pesisir utara Jateng. Proporsi penguasaan kursi oleh figur-figur beken ini semakin besar jika ditambah lagi dengan nama Annisa Bahar dan Chris John yang dikenal sebagai pesohor di bidang hiburan dan olahraga. Bahkan, Valencia H Tanoesoedibjo, putri pimpinan tertinggi Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hari Tanoesoedibjo, juga ikut meramaikan pertarungan di dapil ini.
Artinya, di atas kertas caleg-caleg dengan reputasi berskala nasional ini nyaris menguasai semua kursi yang menjadi kuota dapil Jateng IX. Ketujuh sosok ini hanya akan menyisakan satu kursi untuk diperebutkan oleh caleg-caleg lokal.
Pertarungan riil justru semakin kompleks karena tidak semua caleg beken tersebut memiliki popularitas atau rekam jejak ketokohan di kawasan barat pantura Jateng ini.
Mereka bisa dikategorikan sebagai caleg pendatang baru yang proporsinya mencapai 93,3 persen. Dengan menghitung proporsi jumlah caleg dengan jumlah pemilih dan jumlah kursi yang tersedia, peluang para caleg baru ini masih terbuka entah yang ketenarannya berskala nasional atau lokal. Uniknya, dapil Jateng IX ini 75 persen calegnya berasal dari luar Kabupaten Brebes, Tegal, dan Kota Tegal. Para caleg ini kebanyakan diimpor dari Jakarta.
Dari sisi ekonomi, pertumbuhan ekonomi dapil Jateng IX pada 2017 mencapai 5,44 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor industri pengolahan, pertanian, kehutanan dan perikanan, serta perdagangan besar dan kecil menunjukkan performa yang memuaskan di dapil ini.
Sepanjang tahun 2017, Kabupaten Tegal mencatat pertumbuhan industri pengolahan mencapai 6,95 persen. Di Kabupaten Brebes, pertumbuhan tertinggi adalah kelompok usaha informasi dan komunikasi yang mencapai 13,25 persen.
Terakhir, Kota Tegal mencatat pertumbuhan sektor jasa perusahaan sebesar 8,43 persen. Indikator ekonomi tersebut menyiratkan dapil Jateng IX sedang tumbuh cukup signifikan.
Pertumbuhan ekonomi wilayah dan pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan tentunya membutuhkan wakil rakyat yang kompeten dan memiliki komitmen yang kuat untuk mendorong laju pembangunan daerah.
Para caleg yang bertarung di Dapil Jateng IX sekarang diharapkan bisa melakukan terobosan untuk mendukung pembangunan di daerah yang mereka wakili. Namun, kehadiran mereka bisa juga menjadi ancaman jika keterwakilan mereka di sini hanya menjadi batu loncatan untuk kepentingan pribadi pada masa-masa mendatang. (LITBANG KOMPAS)