JAKARTA, KOMPAS – Indonesia memiliki banyak pemain sepak bola remaja bertalenta unggul dan tersebar di berbagai wilayah. Namun, talenta-talenta itu akan terbuang percuma jika Indonesia tidak memiliki kompetisi sepak bola berjenjang untuk pemain usia remaja.
“Saya sudah berkeliling ke banyak wilayah Indonesia untuk mencari pemain remaja berbakat, untuk mengikuti acara pelatihan yang digelar oleh AIA. Ada banyak pemain berbakat di berbagai wilayah. Namun, mereka masih harus dibina dan dimatangkan dalam kompetisi yang rutin dan berjenjang,” kata Anton Blackwood, Global Development Coach Tottenham Hotspur untuk AIA, dalam kunjungan tim Komunikasi Pemasaran AIA ke Menara Kompas, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Menurut Blackwood, mengaca pada sistem pembinaan sepak bola di Inggris, para pemain belia seharusnya mulai dibina di sekolah sepak bola atau di klub mulai usia 9 tahun. Mereka harus diperkenalkan permainan itu untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap sepak bola terlebih dulu.
Pada usia 10 tahun, mereka dapat mulai diperkenalkan pada kompetisi usia dini atau grassroot. Kompetisi penting agar mereka memiliki jadwal tetap berlatih dan bertanding.
Ada banyak pemain berbakat di berbagai wilayah. Namun, mereka masih harus dibina dan dimatangkan dalam kompetisi yang rutin dan berjenjang
Kompetisi itu harus rutin digelar pada jenjang usia 11 tahun, 12 tahun, dan terus sampai usia 21 tahun. Dengan kompetisi berjenjang, kemampuan mereka terus terasah sampai matang.
“Ini bukan soal menang atau kalah. Namun, ini soal pembinaan yang tidak terputus sampai mereka siap menjadi pemain profesional,” kata Blackwood.
Kathryn Monika Parapak, Head of Brand & Communication Marketing & Product Division AIA Indonesia mengatakan, pada tahun ini, pihaknya akan menggelar pemilihan 100 pemain berbakat pada usia 12 tahun dan 14 tahun. Para pemain berbakat itu akan dilatih di Phuket, Thailand, selama lima hari.
Seleksi akan digelar pada 30 Maret di Lapangan TNI AU (Aldiron), Pancoran, Jakarta. Pendaftaran dilakukan melalui link bio instagram AIA Indonesia dan akan ditutup pada 25 Maret.
“Kami akan memilih 70 pemain laki-laki dan 30 pemain perempuan di Indonesia untuk menjalani pelatihan itu. Untuk pemain perempuan, batas usianya kami buka sampai di bawah 20 tahun. Mereka akan dilatih oleh Global Development Coach dari Tottenham Hotspur,” kata Kathryn.
AIA adalah perusahaan asuransi internasional yang pada tahun ini akan merayakan ulang tahunnya yang ke-100. AIA menjadi sponsor utama Tottenham Hotspur dan keduanya bekerja sama mempromosikan hidup sehat melalui oleh raga sepak bola.
“Anak-anak berbakat itu akan menjalani pelatihan dari tim akademi Tottenham Hotspur. Para pelatih yang datang akan sama dengan pelatih yang mencetak Harry Kane. Selain latihan teknik dan fisik, mereka akan dilatih kemandirian, kepemimpinan, keberanian, dan kerja sama tim,” kata Blackwood.
Sementara itu, AIA Indonesia meloloskan Tim Drupadi ke London setelah berhasil menembus final pada turnamen sepak bola mini antarperwakilan AIA se-Asia. Tim Drupadi adalah tim perempuan yang para pemainnya berasal dari berbagai klub di Indonesia.
Selanjutnya, para pemain tim Drupadi akan berlatih di lapangan latihan Hotspur di London. Mereka akan dilatih oleh tim pelatih dari klub papan atas Liga Inggris itu.