JAKARTA, KOMPAS – Stapac Jakarta merebut gim pertama final Liga Basket Indonesia atau IBL 2018/2019 setelah mengalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta. Stapac kini unggul 1-0 dalam format kompetisi terbaik dalam tiga gim. Tim asuhan Giedrius “Ghibbi” Zibenas hanya membutuhkan satu gim lagi untuk juara.
Stapac menang 79-68 pada Kamis (21/3/2019), di markas lawan, GOR Britama Arena, Jakarta. Peluang Stapac menjadu juara musim ini terbuka lebar. Mereka tinggal memenangi final kedua pada Sabtu besok, di GOR C-tra Arena, Bandung.
“Selamat kepada penggemar. Ini final yang kami nantikan. Para pemain memperlihatkan kemauan besar untuk menang hari ini. Pemain kami layak mendapatkan kemenangan ini,” kata pelatih Stapac Giedrius “Ghibbi” Zibenas.
Kedua tim sama-sama mengincar poin dari dekat ring pada awal laga. Center asing Satria Muda Dior Lowhorn langsung tancap gas dengan enam poin dan satu blok. Tim tuan rumah unggul cepat 10-4 dan memaksa lawan mengambil timeout saat laga beru berjalan tiga menit.
Setelah timeout, Stapac memperbaiki agresivitas dalam menyerang dan bertahan. Hasilnya, mereka mampu membalikkan keadaan menjadi 18-21 pada akhir perempat pertama.
Stapac dan Satria Muda saling membalas mencetak poin pada perempat kedua. Stapac mulai menjauh saat Lowhorn digantikan. Goodman menambah lima poin menjadi 31-24, sebelum akhirnya Lowhorn kembali bermain.
Banyaknya turnover Satria Muda, 12 kali, hingga perempat kedua membuat permainan mereka sulit berkembang. Stapac tetap memegang kendali hingga akhir perempat kedua, 36-29.
Stapac unggul dua digit, 12 poin, untuk pertama kalinya pada awal perempat ketiga. Pertahanan agresif mereka sulit ditembus Satria Muda. Ghibbi berteriak memuji anak asuhnya di pinggir lapangan. Hal yang jarang terjadi sepanjang musim.
Satria Muda sempat menipiskan ketinggalan menjadi tujuh poin. Namun, aksi individu dari guard Widyantaputra Tedja dan Mei Joni membuat Stapac kembali unggul dua digit.
Tim tuan rumah sempat mencetak delapan poin beruntun pada dua menit terakhir. Namun, mereka sudah tertinggal terlalu jauh. Hingga akhirnya, mereka kalah 11 poin.
Pelatih Satria Muda Youbel Sondakh mengatakan, kekalahan timnya tidak terlalu jauh dari Stapac. Artinya, mereka masih memiliki kesempatan besar untuk membalikkan keadaan pada final kedua nanti.
Adapun jika menang pada final kedua, Satria Muda akan memperpanjang pertarungan hinggal final ketiga. Laga penentuan itu akan berlangsung di GOR C-Tra Arena pada Minggu (24/3/2019).
“Kami berharap bisa membalas kekalahan ini. Karena di sana kami akan bermain tanpa beban. Sebab itu bukan kandang kami,” kata Youbel selepas laga.
Sebelum pertandingan, Satria Muda memberikan tribut kepada salah satu legendanya, Cristian Ronaldo “Dodo” Sitepu. Dengan kontribusinya selama 12 musim dan raihan delapan gelar, mereka menggantung jersey Dodo di langit-langit Britama Arena.
Selain itu, forward Stapac Kaleb Ramot Gemilang mendapatkan penghargaan most valuable player IBL 2018/2019. Penghargaan malam itu diterima setelah dia mencatatkan rata-rata 12,75 poin, 4,4 rpg, dan akurasi tembakan 62 persen, pada musim reguler.