Direkturnya Ditangkap KPK, Dirut Krakatau Steel : Kami Sedang Beres-beres
Oleh
hamzirwan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap salah seorang direktur Badan Usaha Milik Negara, PT Krakatau Steel, Jumat (22/3/2019) sekitar pukul 18.30. Dalam operasi tangkap tangan ini, Komisi Pemberantasan Korupsi juga mengamankan empat orang dan sejumlah uang dalam mata uang rupiah maupun dollar Amerika Serikat.
Penangkapan salah seorang direktur PT Krakatau Steel ini dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan. Menurut Basaria, yang bersangkutan ditangkap karena diduga menerima uang dari pihak swasta yang ingin mendapatkan proyek di PT Krakatau Steel.
"Ya benar, tadi sore sekitar Pukul18.30 WIB tim KPK memang menemukan adanya dugaan transaksi pemberian uang pada salah satu direktur BUMN dari pihak swasta. Sebelumnya KPK mendapatkan informasi dari masyarakat ada rencana pemberian uang dari pihak swasta yang pernah atau berkepentingan dengan proyek di salah satu BUMN," ujar Basaria.
Menurut Basaria, meski OTT dilakukan pada Jumat, direktur PT Krakatau Steel yang ditangkap tersebut, diduga sebelumnya juga telah menerima uang terkait dengan proyek yang diinginkan pihak swasta ini. Selain pemberian secara tunai, KPK juga menemukan pemberian terhadap salah satu direktur PT Krakatau Steel ini melalui transaksi perbankan.
"Diduga sebagian uang telah diberikan secara tunai dan yang lainnya menggunakan sarana perbankan. Sedang didalami transaksi menggunakan rupiah ataupun dollar," ujar Basaria.
Saya selalu mengingatkan ke teman-teman bahwa kami sedang rapi-rapi dan beres-beres
Sampai saat ini lanjut Basaria, KPK telah mengamankan empat orang. Mereka telah berada di gedung KPK untuk diperiksa lebih lanjut. "Informasi lebih lengkap akan disampaikan besok sore melalui konferensi pers di kantor KPK. KPK memiliki waktu maksimal 24 jam untuk menentukan status hukum dari pihak-pihak yang diamankan tersebut," ujar Basaria.
Secara terpisah, saat dihubungi, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Silmy Karim mengatakan, dirinya belum mendapatkan informasi berkait dugaan penangkapan oleh KPK. Namun, Silmy menyayangkan jika hal tersebut terjadi.
“Saya selalu mengingatkan ke teman-teman bahwa kami sedang rapi-rapi dan beres-beres. Zaman sudah berubah. Saya ingatkan semua agar memberikan contoh dan pembinaan ke anak buah. Masa lalu saya tidak pernah lihat, yang penting ke depan,” ujar Silmy, yang ditugaskan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk membangun tata kelola perusahaan yang akuntabel dan transparan di Krakatau Steel. (ERIKA KURNIA)