Posko ”Krisis Darurat” Pemilu RI Didirikan di Los Angeles
Oleh
Pascal S Bin Saju
·4 menit baca
LOS ANGELES, MINGGU — Panitia Pengawas Pemilu dan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Los Angeles, California, Amerika Serikat, mendirikan Posko ”Krisis Darurat” untuk menangani berbagai masalah seputar pemungutan suara Pemilu 2019 di wilayah itu, Sabtu (13/4/2019) waktu setempat.
Petugas mendapati sejumlah masalah yang mesti segera ditangani. Misalnya, banyak WNI yang hendak menggunakan hal pilihnya, tetapi mereka tidak dilengkapi paspor atau surat perjalanan laksana paspor ketika datang ke tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN) Los Angeles, Sabtu.
Selain itu, banyak juga yang merasa tidak mendapatkan amplop surat suara meski PPLN Los Angeles telah mengirimkannya kepada mereka. Ada juga WNI yang datang dari Tanah Air sebagai turis dan mereka ingin menggunakan hak pilih, tetapi tidak dilengkapi formulir A5.
”Kejadian itu sudah diprediksi Panwaslu dan PPLN Los Angeles. Petugas pun mendirikan posko emergency crisis untuk membantu WNI yang mempunyai masalah seperti itu,” kata Erwina Hawadi-Anderson, jurnalis independen dalam laporannya kepada Kompas dari Los Angeles, Minggu (14/4/2019).
Konjen RI, Saud Krisnawan, mengatakan, dirinya senang sekali melihat jalannya pemilu di Los Angeles kali ini. ”Antusias masyarakat besar sekali untuk datang mencoblos di KJRI. Bahkan, ada yang datang dari kota lain, seperti Colorado dan San Diego,” katanya.
Pemilu kali ini, bagi WNI, diaspora di wilayah Kerja Konsulat Jenderal RI Los Angeles, California, diselenggarakan di kantor KJRI Los Angeles pada Sabtu (13/4). PPLN Los Angeles terdiri dari lima unsur masyarakat dan orang Sekretariat PPLN dari KJRI Los Angeles.
Ketua PPLN Los Angeles Meita Surya dan Ketua Panwaslu Los Angeles Zezen Z Mutaqin mengatakan, WNI yang mempunyai hak suara yang sudah terdaftar ialah 12.984 orang. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan pemilu lalu. Ada kenaikan 7.000 pemilih dibandingkan dengan Pemilu 2014.
Jumlah tersebut dibagi dua, yakni yang ada 602 pemilih datang ke TPS dan yang surat suaranya dikirim lewat pos ada 12.382 pemilih. Untuk 602 pemilih di TPSLN Los Angeles dibentuk 2 TPSLN, yang berlokasi di area parkir KJRI Los Angeles dengan masing-masing dilayani oleh lima anggota KPPSLN.
PPLN Los Angeles juga telah menerima Surat Suara dari KPU RI sebanyak 12.984, serta surat suara cadangan sebesar 2 persen (260 surat suara), untuk mengganti surat suara yang rusak, salah coblos, dan untuk pemilih yang tidak terdaftar, yaitu pemilih dalam daftar pemilih khusus luar negeri (DPKLN). Total surat suara yang diterima oleh PPLN adalah 13.244 lembar.
Selain DPTLN, ada pemilih yang masuk dalam kategori daftar pemilih tambahan luar negeri (DPTbLN), yaitu pemilih yang pindah tempat memilih dengan menggunakan formulir A5. Pemilih DPTbLN memiliki hak pilih yang sama dengan pemilih di DPTLN. Hingga 12 April 2019, jumlah DPTbLN LA sebesar 69 orang (23 keluar dan 46 masuk).
WNI yang memiliki hak pilih, tetapi tidak masuk dalam kategori DPTLN atau DPTbLN karena tidak memiliki formulir A5, masuk dalam kategori daftar pemilih khusus luar negeri (DPKLN).
Kategori DPKLN ini hanya bisa menyalurkan hak pilih pada 1 (satu) jam terakhir sebelum penutupan TPS jika surat suara masih tersedia. Hingga 12 April 2019, sejumlah 125 calon pemilih masuk kategori DPKLN.
Di wilayah kerja PPLN Los Angeles, sosialisasi telah dilakukan sepanjang April hingga Desember 2018 di Los Angeles County (California Selatan), Denver (Colorado), Phoenix (Arizona), Las Vegas (Nevada), Salt Lake City (Utah), dan Hawaii.
Sosialisasi melalui media sosial telah dilakukan PPLN LA melalui Facebook, Twitter, dan Instagram KJRI dan PPLN LA, dengan pertimbangan popularitas media sosial yang menjangkau banyak WNI melalui grup komunitas masyarakat di Facebook.
Untuk memeriahkan pesta demokrasi lima tahunan ini, PPLN Los Angeles juga menggelar bazar makanan Indonesia dan iringan musik hidup untuk menghibur para pemilih dan pengunjung pada pemungutan suara di KJRI Los Angeles. Juga tersedia Kids Corner sebagai tempat kegiatan anak-anak yang ikut orangtuanya saat orangtua memberikan suara mereka.
Poppy Jeanny, pegawai bagian Penerangan KJRI Los Angeles, mengatakan, ”Bangga karena proses demokrasi politik berjalan lancar. Terharu melihat antusias masyarakat Indonesia di Los Angeles. Mereka datang bukan hanya untuk mencoblos, tetapi juga untuk meriahkan pesta demokrasi di sini.”