Pemerintah Pastikan Tak Ada Eksodus ke Luar Negeri
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah memastikan tak ada eksodus warga negara Indonesia yang pergi ke luar negeri menjelang hari pencoblosan Pemilihan Umum 2019 pada 17 April. Masyarakat diimbau tak perlu takut dan khawatir mendatangi tempat pemungutan suara karena aparat keamanan siap berjaga.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, dari laporan seminggu terakhir yang diterima, grafik perjalanan warga negara Indonesia ke luar negeri masih stabil.
”Tak ada lonjakan (penduduk ke luar negeri), tak ada angka-angka yang mengisyaratkan akan ada eksodus,” ujar Wiranto seusai rapat koordinasi pengamanan Pemilu 2019, di Jakarta, Senin (15/4/2019),
Hadir dalam rapat koordinasi itu antara lain Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Jaksa Agung HM Prasetyo, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi, Ketua KPU Arief Budiman, serta Ketua Badan Pengawas Pemilu Abhan.
Wiranto menuturkan, kekhawatiran terjadinya eksodus itu bermula dari beredarnya kabar bohong atau hoaks yang menyebutkan pemilu akan rusuh. Namun ternyata, masyarakat tak termakan hoaks tersebut.
Kekhawatiran terjadinya eksodus itu bermula dari beredarnya kabar bohong atau hoaks yang menyebutkan pemilu akan rusuh. Namun ternyata, masyarakat tak termakan hoaks tersebut.
Sebelumnya, hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan, sebanyak 7 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) yang berjumlah sekitar 13 juta orang berencana pergi berlibur saat hari pencoblosan.
Dalam kesempatan itu, Wiranto menjamin keamanan setiap warga negara yang akan datang ke TPS. ”Masyarakat tak perlu takut dan khawatir saat nanti pencoblosan karena keadaan sudah dapat dijaga oleh aparat keamanan,” katanya.
Sementara itu, Tito Karnavian membenarkan, tidak ada mobilitas WNI ke luar negeri yang tinggi. Ia menyebutkan, pada 11-17 Februari 2019, WNI yang ke luar negeri hanya sekitar 70.000 orang, sedangkan yang masuk ke Indonesia sekitar 74.000 orang.
”Ini menunjukkan situasi relatif aman dan kami menjamin keamanan kepada masyarakat di hari pencoblosan. Kami juga akan siap termasuk di masa penghitungan suara,” ujar Tito.