Dua malam terakhir di Liga Champions cukup untuk membuktikan bola memang bundar alias semua mungkin terjadi dalam lapangan. Arsenal mencoba menghindari drama-drama menyakitkan itu dalam leg kedua semifinal Liga Europa.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
VALENCIA, RABU — Dua malam terakhir di Liga Champions cukup untuk membuktikan bola memang bundar alias semua mungkin terjadi dalam lapangan. Arsenal mencoba menghindari drama-drama menyakitkan itu dalam leg kedua semifinal Liga Europa.
Arsenal dalam situasi menguntungkan jelang leg kedua bertandang ke markas Valencia, Stadion Mestalla, Jumat (10/5/2019) dini hari WIB. Mereka unggul 3-1 setelah kemenangan di kandang, pekan lalu.
Namun, ”The Gunners” tidak bisa duduk tenang menikmati keunggulannya. Dalam 48 jam terakhir, sepak bola menunjukkan magisnya. Dua finalis Liga Champions, Liverpool dan Tottenham Hotspur, berhasil memenangi laga semifinal lewat drama yang nyaris mustahil.
Liverpool dalam 90 menit membalikkan keunggulan 0-3 Barcelona pada leg pertama. ”The Reds” menang 4-0 di kandang, Stadion Anfield, Rabu dini hari. Spurs, dini hari tadi, mencetak tiga gol dalam 45 menit di markas Ajax Amsterdam untuk menyingkirkan wakil Belanda lewat agregat, 3-3, unggul agresivitas gol tandang.
Manajer Arsenal Unai Emery sudah mewanti-wanti anak asuhnya dalam konferensi pers jelang laga. Mantan ”arsitek” Valencia itu tidak ingin mengulang kesalahan Ajax dan Barca yang tampil bertahan ketika unggul jauh.
”Kami harus berpikir untuk menang. Untuk menang, Anda butuh mencetak gol. Ide kami tidak hanya bertahan kuat, tetapi juga mencetak gol. Untuk kami, peluang lolos masih 50/50. Besok akan sangat sulit,” ucap Emery yang telah meraih tiga gelar Liga Europa pada 2014-2016.
Emery kemungkinan besar menurunkan formasi idamannya, 3-4-1-2. Tiga bek tengah, Laurent Koscielny-Skhodran Mustafi-Sokratis, untuk menjaga kestabilan pertahanan serta duet striker Alexandre Lacazette dan Pierre Emerick Aubameyang sebagai ancaman di depan saat serangan balik.
Manajer spesialis turnamen kasta kedua Eropa itu meminta Mesut Oezil dan rekan-rekan tidak terbebani keunggulan. ”Kami perlu datang dengan ambisi penuh, mental yang kuat, dan motivasi besar. Namun, saya berharap kami menikmati laga besok,” ucapnya.
The Gunners memang tak pantas jemawa. Mereka kehilangan tajinya dalam lima pertandingan terakhir. Dalam laga di semua kompetisi itu, tim asal London Utara ini hanya menang sekali dan kalah tiga kali.
Rekor tandang di Liga Europa pun cukup buruk. Sejak babak 32 besar, Arsenal hanya menang sekali saat bertandang, yakni dalam perempat final melawan Napoli. Sisanya mereka selalu takluk, kalah dari Bate Borisov (0-1) pada 32 besar dan Rennes (1-3) pada 16 besar.
Kiper pelapis Arsenal, Petr Cech, akan kembali mengambil peran di bawah mistar menggantikan Bernd Leno. Penjaga gawang asal Ceko ini memang selalu diberi kesempatan saat berlaga di Liga Europa.
”Jika Anda berlatih dengan baik, Anda akan siap. Dengan pengalaman yang saya punya, saya siap menyambut laga besok. Tentunya kami menghormati lawan,” ucap kiper berusia 36 tahun tersebut.
Di sisi lain, Manajer Valencia Marcelino Garcia Toral tampak percaya diri karena bermain di depan publik sendiri. Dengan kesabaran, dia yakin ”Kelelawar Mestalla”, julukan Valencia, bisa mengamankan keunggulan 2-0 untuk melenggang ke final.
”Tidak diragukan kami punya peluang lolos lebih besar jika dengan dukungan di Mestalla pada awal pertandingan. Yang terpenting kami tidak boleh ceroboh dan tetap harus solid dalam bertahan,” ucap manajer berusia 53 tahun tersebut.
Pertandingan leg kedua semifinal akan semakin seru karena Liga Europa merupakan kesempatan terbesar bagi Arsenal dan Valencia mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan.
Peluang Arsenal sangat kecil, bahkan mustahil untuk meraih empat besar Liga Primer Inggris. Dengan satu laga tersisa, mereka tertinggal tiga poin dan agresivitas hingga delapan gol dari peringkat keempat, Tottenham Hotspur.
Sementara itu, Valencia saat ini berada di posisi kelima La Liga. Mereka tertinggal tiga poin dari Getafe yang duduk di peringkat keempat. Adapun La Liga tinggal menyisakan dua laga. (UEFA.COM/AP/REUTERS)