Sanitasi Buruk Jadi Faktor Risiko Serangan Penyakit di Jeneponto
Kementerian Kesehatan mengungkapkan, demam tifoid dan leptospirosis menjadi penyakit yang dominan diderita sejumlah warga Dusun Garonggong, Jeneponto, Sulawesi Selatan. Sanitasi yang buruk diduga menjadi penyebab utama munculnya serangan penyakit menular tersebut.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Kesehatan mengungkapkan, demam tifoid dan leptospirosis menjadi penyakit yang dominan diderita oleh sejumlah warga Dusun Garonggong, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Sanitasi yang buruk diduga menjadi penyebab utama munculnya serangan penyakit menular tersebut.
Dari hasil pemeriksaan di lapangan oleh tim Kementerian Kesehatan dan tim gabungan dari Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, kondisi sanitasi di Dusun Garonggong sangat buruk. Kandang ternak berada di sekitar rumah penduduk sehingga kotoran ternak pun dekat dengan tempat tinggal warga. Selain itu, sumber air minum berasal dari sumur yang digali di sekitar rumah penduduk yang dikonsumsi tanpa dimasak.
”Jadi, kandang ternak ini berada di tengah perumahan, berada di depan rumah warga yang mengadakan pesta perkawinan saat itu,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi di Jakarta, Minggu (19/5/2019).
Dari hasil pemeriksaan, sebagian besar warga yang sakit sebelumnya datang ke acara pesta pernikahan. Dugaan sebelumnya, warga sakit karena keracunan makanan yang disajikan dalam pesta itu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terakhir, penyakit yang diderita oleh warga Jeneponto adalah demam tifoid dan leptospirosis. Kedua penyakit ini bisa disebabkan konsumsi makanan ataupun minuman yang telah terkontaminasi bakteri.
Demam tifoid dan leptospirosis bisa disebabkan konsumsi makanan ataupun minuman yang telah terkontaminasi bakteri.
Nadia mengatakan, sejumlah pemeriksaan virus dan bakteri yang telah dilakukan sebelumnya, termasuk pemeriksaan tifoid dan leptospirosis, memang menunjukkan hasil negatif. ”Setelah dilakukan pemeriksaan dengan titer antibodi yang lebih sensitif baru terlihat. Hasilnya, kejadian luar biasa yang ditetapkan di Dusun Jeneponto adalah demam tifoid. Namun, dua orang ditemukan positif leptospirosis,” katanya.
Sejak merebak pada akhir Maret, Puskesmas Buludoang yang berada di Dusun Garonggong mencatat, 96 warga dirawat dengan gejala yang sama, yakni demam, mual, muntah, dan nyeri kepala. Dari jumlah tersebut, empat orang meninggal.
Penelitian lebih lanjut
Secara terpisah, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, pemeriksaan dan penelitian lebih lanjut masih dilakukan oleh tim gabungan untuk mengungkap kepastian penyebab penyakit. Pemeriksaan ini mengikuti dua kali masa inkubasi kemungkinan penyakit yang diderita warga. Posko kesehatan pun tetap disiagakan.
Pemeriksaan ini mengikuti dua kali masa inkubasi kemungkinan penyakit yang diderita warga. Posko kesehatan pun tetap disiagakan.
Sebagai upaya mitigasi, Kementerian Kesehatan telah mendorong pemerintah daerah setempat untuk memperbaiki sanitasi di Dusun Garonggong. Pembersihan lingkungan telah dilakukan. Kandang ternak pun telah dipindahkan dengan jarak aman dari kawasan tempat tinggal warga.
”Perbaikan lingkungan telah dilakukan, baik oleh warga maupun Pemerintah Kabupaten Jeneponto. Hasil pemeriksaan berikutnya mungkin baru keluar minggu depan,” ucapnya.