JAKARTA,KOMPAS – Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto mengimbau agar semua aksi untuk menolak penetapan hasil rekapitulasi Pemilu 2019 dilakukan dengan damai, bersahabat, dan dalam suasana kekeluargaan. Bahkan jika ada peserta aksi yang disakiti, dia meminta agar peserta aksi tak membalasnya.
Dalam video berdurasi 7 menit 18 detik yang dikirimkan oleh Tim Media Badan Pemenangan Nasional Calon Presiden-Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Selasa (21/5/2019) dinihari, Prabowo menyampaikan hal tersebut.
Prabowo tidak sendiri saat menyampaikannya. Tampak sejumlah purnawirawan TNI pendukungnya. Selain itu, sejumlah elite pendukungnya seperti Neno Warisman. Namun di antara yang hadir tak terlihat pasangannya, Sandiaga Salahuddin Uno.
Seperti diketahui, pukul 01.46, Selasa dinihari, Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan hasil rekapitulasi Pemilu 2019. Ini termasuk hasil Pemilu Presiden 2019 di mana Calon Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin meraih suara terbanyak. Jokowi Amin meraih suara 16,9 juta suara lebih banyak dari Prabowo-Sandi.
“Kita memahami bersama bahwa rakyat kita sedang risau dengan kecurangan-kecurangan yang begitu besar selama pemilu. Masalah ini bukan masalah menang atau kalah, bukan masalah pribadi, perorangan, tapi masalah yang sangat prinsip, yaitu kedaulatan rakyat, hak rakyat yang benar-benar dirasakan sedang dirampas, hak rakyat yang sedang diperkosa,” kata Prabowo.
Maka menurutnya, sangat wajar dan dijamin konstitusi dan aturan perundang-undangan, jika ada yang berniat berunjuk rasa. Namun dia mengingatkan, aksi jangan melanggar hukum.
“Apapun tindakan dan aksi kegiatan yg saudara-saudara ingin lakukan besok (hari ini), kalau sudah sungguh-sungguh mau mendengarkan saya, saya terus mengimbau, agar semua aksi, semua kegiatan, berjalan dengan semangat perdamaian,” ujarnya.
“Langkah kita adalah langkah konstitusional, demokratis tetapi damai. Tanpa kekerasan apapun,” tambahnya.
Dia merasa penting untuk menekankan hal itu karena marak beredar isu bahwa aksi yang akan digelar adalah aksi kekerasan.
“Itu (aksi kekerasan) bukan pendukung kami, bukan sahabat kami. Sekali lagi lakukan dengan damai, bersahabat, suasana kekeluargaan, dan kita pun memohon aparat penegak hukum untuk benar-benar mengayomi seluruh rakyat,” katanya.
Prabowo pun menegaskan tidak ada niat pihaknya untuk melanggar hukum, apalagi makar. “Justru kami ingin mengamankan hukum, menegakkan kebenaran dan keadilan,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Prabowo kembali mengingatkan bahwa perjuangan harus dilakukan dengan damai, terbebas dari kekerasan. “Memang kami banyak mantan tentara, kami mengerti arti perang dan kekerasan, tetapi kami sama sekali tidak ingin kekerasan digunakan dalam kehidupan politik Indonesia,” ujarnya.
Prabowo bahkan meminta agar peserta aksi tidak membalas jika dalam aksi, mereka disakiti. Begitu pula jika ada provokasi, peserta aksi dimintanya tidak membalas. “Bahkan kalau dipukul jangan membalas,” tegasnya.