Meninggalnya Niki Lauda, legenda Formula 1, meninggalkan duka mendalam, termasuk bagi tim Mercedes. Tim berjuluk ”Panah Perak” itu bertekad tampil kuat di seri Monako, akhir pekan ini, demi penghormatan atas jasa Lauda.
Oleh
Yulvianus Harjono
·3 menit baca
MONAKO, KAMIS — Meninggalnya Niki Lauda, legenda Formula 1, meninggalkan duka mendalam, termasuk bagi tim Mercedes. Tim berjuluk ”Panah Perak” itu bertekad tampil kuat di seri Monako, akhir pekan ini, demi penghormatan atas jasa Lauda.
Lewis Hamilton, pebalap Mercedes, merupakan salah satu pebalap yang terpukul atas meninggalnya Lauda, 21 Mei 2019 lalu. Juara bertahan F1 itu bahkan mangkir dari kewajiban menghadiri jumpa pers jelang GP Monako, Rabu, untuk berkabung atas kepergian guru sekaligus sahabatnya itu.
”Saya masih kesulitan memercayai, kamu telah tiada. Saya akan merindukan percakapan, tawa, dan pelukanmu setelah memenangi balapan bersama. Terima kasih telah menjadi cahaya terang di dalam hidupku,” ujar Hamilton emosional lewat akun Twitter-nya.
Lauda sangat berjasa membesarkan karier Hamilton dan mengangkat prestasi Mercedes. Mantan pebalap Ferrari yang meninggal dalam usia 70 tahun karena sakit paru-paru itu adalah orang yang membawa Hamilton hijrah ke Mercedes dari McLaren pada 2013. Saat itu, Mercedes butuh pebalap muda dan ambisius untuk menggantikan Michael Schumacher.
”Jika Schumacher tidak bisa membawa tim ini terdepan dalam tiga tahun, kamu yang bisa melakukannya lebih baik. Itu akan berdampak besar pada kepribadianmu. Orang- orang pun akan menghargai kamu lebih tinggi,” ujar Lauda, Kepala Non-Eksekutif Mercedes, kepada Hamilton ketika itu, seperti dikutip The Guardian.
Insting Lauda terbukti jitu. Hamilton menjelma sebagai penguasa F1 yang menyabet empat gelar juara dunia bersama Mercedes 2014, 2015, 2017, dan 2018. Hanya satu orang, yaitu Schumacher, yang mengoleksi gelar juara dunia lebih banyak darinya, yaitu tujuh kali. Dengan satu gelar juara dunia saat masih bersama McLaren pada 2008, Hamilton berpotensi mendekati rekor Schumacher itu jika mampu kembali berjaya musim ini.
Mengendarai mobil Mercedes W10 bertuliskan ”Terima Kasih, Niki”, Hamilton melesat sebagai yang tercepat di sesi latihan resmi pertama GP Monako, Kamis (23/5/2019). Pebalap Inggris itu sedikit lebih cepat daripada dua pebalap lain, Max Verstappen (Red Bull) dan rekan setimnya, Valtteri Bottas, pada latihan pertama di sirkuit jalan raya Monako itu.
Mercedes kembali difavoritkan memenangi GP Monako, balapan yang telah dua kali dimenangi Lauda. ”Ini merupakan masa yang sulit (kehilangan Lauda). Setiap orang punya caranya sendiri untuk berduka. Namun, Niki tentunya ingin kami berkonsentrasi pada balapan. Mewujudkannya di balapan merupakan cara kami (menghormati jasa Lauda),” kata CEO Mercedes Toto Wolff, dikutip Crash.
Selain mengukir tanda tangan dan ucapan terima kasih untuk Lauda di mobil W10, setiap anggota tim Mercedes juga mengenakan pita hitam sebagai penghormatan terakhir kepada Lauda di GP Monako. Penghormatan kepada legenda F1 itu juga dilakukan bekas timnya, Ferrari. Tim asal Italia itu juga menuliskan nama Lauda di mobil SF90 yang dikendarai Sebastian Vettel dan Charlec Leclerc di Monako.
Balapan di rumah
Vettel, yang terkesan dengan kepribadian Lauda, bahkan akan mengenakan helm yang didesain khusus untuk Lauda pada balapan di Monako, Minggu. Balapan ini semakin bergengsi karena ikut dihadiri megabintang sepak bola, Cristiano Ronaldo. Pemain klub Juventus itu bahkan sempat memasuki garasi tim Mercedes dan berfoto bersama Hamilton.
Balapan di Monako tidak kalah istimewa bagi Leclerc. Pebalap muda Ferrari itu ingin finis terdepan di balapan yang digelar di rumahnya sendiri. Meskipun demikian, dia mengakui, mimpi itu tidak mudah terwujud. Mobilnya, Ferrari, belum menunjukkan peningkatan performa berarti. Ia hanya finis tercepat keempat disusul Vettel di urutan kelima pada latihan pertama.
”Balapan di rumah selalu spesial. Sirkuit ini adalah jalanan yang sama yang biasa saya pakai saat berangkat ke sekolah. Tidak akan mudah di sini. Namun, kami akan mengerahkan segalanya,” ujar Leclerc, dikutip F1.com. (AFP)