Ledakan dipicu bubuk petasan terjadi di rumah Mbah Rukiyem (80) di RT 035 RW 008, Desa Sukorejo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (26/5/2019) siang. Akibat peristiwa ini, seorang tewas di tempat, sedangkan dua orang lainnya menderita luka serius.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
KEDIRI, KOMPAS — Ledakan yang dipicu dari bubuk petasan terjadi di rumah Mbah Rukiyem (80) di RT 035 RW 008, Desa Sukorejo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (26/5/2019) siang. Akibat peristiwa itu, seorang tewas di tempat, sedangkan dua orang lainnya menderita luka serius.
Korban tewas adalah Budi (45), anggota satuan pengamanan di Bandara Juanda, Sidoarjo. Sementara dua korban luka adalah Dwi (47) dan Suwaji (47). Dwi mengalami patah kaki kiri dan Suwaji menderita luka bakar di perut dan dada. Korban luka langsung dilarikan dan menjalani perawatan intensif di RSUD Pare.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kediri Randy Agatha, Minggu malam, mengatakan, saat peristiwa terjadi, ketiga korban tengah meracik petasan. Bahan-bahan yang mereka gunakan adalah potasium, pupuk urea, dan belerang.
”Bahan petasan itu dicampur jadi satu. Diduga, karena terjadi gesekan dan panas, akhirnya bahan petasan itu meledak," ujarnya.
Perwira urusan humas di Kepolisian Resor Kediri, Ajun Inspektur Dua Endik Wahyu, saat dikonfirmasi mengatakan, Rukiyem masih berkerabat dengan Dwi dan Budi. Sementara Sumaji adalah tetangga keduanya. Menurut informasi, ketiganya berada di satu ruangan. Saat itu Dwi sedang duduk di kursi tidak jauh dari Budi dan Sumaji yang tengah membuat petasan.
”Saat itu Dwi baru bangun tidur dan duduk dikursi, sedangkan Sumaji sedang membuat serbuk mesiu dengan cara menumbuk hingga lembut. Sementara Budi sibuk mengocok campuran obat dalam kaleng plastik. Saat dikocok itulah terjadi ledakan,” ucapnya.
Petasan itu sendiri, menurut rencana, akan dibunyikan sendiri saat Lebaran. Di daerah itu, saat musim Lebaran, banyak terdengar petasan dibunyikan warga. Dari lokasi, polisi mengamankan beberapa barang bukti, antara lain dua kaleng plastik untuk mencampur obat petasan, bubuk mesiu 50 gram, pupuk urea 1 kilogram, sumbu mercon yang sudah dipotong-potong, dan 7 petasan kosong. Menurut Endik, peristiwa ini masih dalam penyelidikan oleh Polres Kediri dan Kepolisian Sektor Kepung.