Kalahkan Warriors, Kawhi Leonard Melawan Sejarah Raptors
Oleh
Korano Nicolash LMS
·5 menit baca
Kawhi Leonard dan Toronto Raptors mampu melawan sejarah timnya di babak play off. Pada laga Perdana Final NBA 2019 melawan Golden State Warriors, Kawhi Bersama Raptors berhasil menundukkan tim yang telah dua kali bertutur-turut juara NBA, yaitu pada 2017 dan 2018.
Pada laga yang berlangsung di Scotiabank Arena, Toronto, Ontario, Kanada, Jumat (31/5/2019) siang WIB, Raptors unggul atas Warriors dengan skor 118-109. Dengan sistem pertandingan best of seven, Raptors memimpin sementara 1-0.
Selama berlaga di babak play off NBA 2019, Raptors kerap kalah pada laga perdana atau gim pertama. Pada gim pertama memasuki babak play off, Raptors kalah melawan Orlando Magic dengan skor 101-104.
Hal serupa terjadi di gim pertama final babak play off Wilayah Timur, Raptors kalah dari Wilwaukee Bucks dengan skor 100-108. Satu-satunya kemenangan Raptors pada gim pertama adalah dengan Philadelphia 76ers. Melawan tim berjuluk ”Sixers” itu, Raptors unggul 108-95.
Dengan memenangi gim perdana pada partai final NBA 2019, Raptors melupakan sejarah kekalahan di laga perdana babak play off itu. Melawan tim tangguh Warriros, para pemain Raptors menunjukkan permainan terbaiknya.
”Saya pikir kami melakukan pekerjaan yang cukup baik di kandang sendiri. Para penggemar luar biasa. Aku hanya ingin menyatakan hal itu. Aku belum pernah melihat mereka seperti ini,” tutur Pascal Siakam, power forward Raptors asal Kamerun, seperti dikutip espn.com.
Pascal Siakam menjadi pencetak poin tertinggi Raptors. Dia menyumbangkan 32 poin, 8 rebound, 5 asis, 2 blok, dan 1 steal.
”Warriors merupakan tim yang hebat. Jadi, kita harus benar-benar berkompetisi di lapangan. Kita harus siap menerima tantangan,” kata Kawhi Leonard, sang pemegang gelar pemain terbaik (MVP) NBA 2014.
Warriors sudah berkali-kali maju ke final NBA. Stephen Curry dan Warriors telah mengoleksi tiga gelar NBA dari empat Final NBA terdahulu. Warriors kini tengah berusaha meraih gelar ketiga kali berturut-turut.
”Kemenangan ini merupakan gambaran usaha kami sebagai tim yang bertarung di kandang sendiri. Dan saya pikir, penggemar kami pantas mendapat banyak pujian karena mereka menjadi bagian besar dari kemenangan ini,” kata Nick Nurse yang baru musim ini menangani Toronto Raptors.
Pada laga itu, tiga pemain utama Raptors mencetak rata-rata dua angka. Kawhi Leonard membuat 23 poin, 8 rebound, 5 asis, serta 1 steal. Marc Gasol, pemain center asal Spanyol, membukukan 20 poin, 7 rebound, 2 steal, 1 asis, dan 1 blok. Sementara Danny Green mencetak 11 angka, 2 rebound, 2 kali blok, 1 asis, dan 1 steal.
Fred Van Vleet, point guard Toronto Raptors yang pada musim lalu masih bermain di Toronto 905, yang merupakan tim dari G League NBA, terus memperlihatkan permainan terbaik. Van Vleet mampu menyumbangkan 15 poin, 2 asis, dan 1 rebound dalam 33 menit penampilannya.
Warriors sempat memimpin
Bagi Warriors, laga perdana melawan Raptors menjadi tantangan tersendiri karena baru pertama kali bermain di kandang lawan. Laga perdana final ini menjadi kekalahan Warriors pertama pada pertarungan babak play off. Sebelumnya, Warriors tidak pernah kalah dalam 14 laga perdana babak play off secara berturut-turut.
Warriors sempat memimpin saat kuarter pertama kendati kemudian harus tertinggal empat poin seusai kuarter pertama, 21-25. Warriors semakin tertinggal sesaat akan turun minum, 49-59. Namun, pada kuarter ketiga, Warriors sempat memperkecil ketertinggalan mereka, 81-88. Akan tetapi, kemudian dikuarter akhir Warriors tertinggal terus dan harus menyerah dengan skor 109-118.
Kendati Warriors kalah, Stephen Curry, sang pemenang gelar pemain terbaik NBA 2015 dan 2016, mencetak poin tertinggi pada laga itu. Curry menyumbangkan 34 poin, 5 rebound, 5 asis, dan 1 steal.
Selama 40 menit bermain, Curry membuat tembakan sebanyak 18 kali walau hanya delapan lemparan yang berbuah angka. Hal itu termasuk empat lemparan dari sembilan lemparan tiga angka.
Dengan empat lemparan dari lemparan tiga angka yang berbuah poin, Curry sudah menjadi pencetak rekor 102 kali lemparan tiga angka di Final NBA. Hal itu termasuk 14 lemparan bebasnya yang tidak meleset satu pun.
Sementara itu, ”Splash Brothers” Curry, Klay Thompson menambahkan 21 poin, 5 rebound, dan 1 asis. ”Selain menargetkan kemenangan di kandang sendiri, tujuan kami adalah mendapatkan satu kali kemenangan di kandang mereka,” kata Klay Thompson.
Draymond Green, sang motor pertarungan Warriors, mencetak triple-double selama 40 menit bermain. Namun, triple-double itu belum bisa memberikan kemenangan bagi Warriors. Sebab, Draymond Green hanya mencetak 10 poin, 10 rebound, dan 10 asis.
”Saya pikir, kami telah berupaya baik di babak kedua. Kami kembali ke permainan kami. Pemain kami telah melakukan beberapa hal baik, tetapi mereka terlalu membuat banyak kesalahan untuk benar-benar maju dan memenangi pertandingan,” tutur Steve Kerr, pelatih Warriors yang juga terbaik NBA 2016.
Pada laga itu, Steve Kerr kembali menurunkan pemain utama yang berbeda, yaitu Jordan Bell, yang untuk pertama kali tampil di partai final NBA. Kerr juga menurunkan DeMarcus Cousins, pemain center yang sempat istirahat lama setelah menjalani operasi Achilles dan kemudian mengalami cedera otot depan paha kiri.
Sementara Kevin Durant atau ”KD” yang mengikuti perjalanan Warriors ke Toronto belum diturunkan. Durrant masih menjalani proses penyembuhan cedera betis kaki kanan. Sebelumnya, Kerr sempat mengatakan, jika KD diturunkan, KD harus mengikuti latihan bersama kawan-kawannya.
Kedua tim akan kembali bertemu pada gim kedua final NBA 2019. Laga itu akan kembali digelar di kandang Raptors di Scotiabank Arena, Toronto, pada Minggu (2/6/2019) atau Senin pagi WIB. Tentu ini kali pertama bagi Toronto Raptors untuk menjadi tuan rumah final NBA sejak tim ini berlaga di NBA pada 1995.