JAKARTA, KOMPAS – Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani menyatakan, puncak arus balik pada Lebaran 2019 diprediksi terjadi pada Minggu (9/6/2019). Pada puncak arus balik itu, diprediksi ada sekitar 104.000 kendaraan yang akan masuk ke Jakarta melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama.
Untuk menghindari kepadatan, Jasa Marga bersama badan usaha jalan tol lain memberikan diskon tarif tol sebesar 15 persen pada 10-12 Juni 2019. Diskon tersebut diharapkan bisa menarik minat masyarakat untuk kembali ke Jakarta di luar puncak arus mudik yang telah diprediksi.
“Untuk itu kami mengimbau masyarakat tidak fokus hanya pada satu tanggal tertentu saja. Untuk pemudik yang menggunakan akses jalan tol dapat menikmati diskon tarif tol sebesar 15 persen pada tanggal 10-12 Juni 2019. Ini diharapkan menarik minat masyarakat sehingga distribusi lalu lintas arus mudik dapat menjadi maksimal,” kata Desi dalam keterangan tertulis.
Desi juga mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada masa arus balik untuk mempersiapkan diri dengan baik. Persiapan bisa dilakukan dengan mengisi bahan bakar minyak (BBM) dan saldo uang elektronik untuk melakukan transaksi di gerbang tol.
“Isi BBM dan saldo uang elektronik dengan maksimal sebelum masuk ke jalan tol. Ini untuk menghindari kepadatan yang bisa terjadi di gerbang tol akibat kurang saldo dan kepadatan di rest area karena BBM habis. Selain itu cek kondisi kendaraan, pastikan kondisinya baik, agar tidak mengalami gangguan yang dapat mengurangi kapasitas lajur,” tutur Desi.
Pada masa arus balik, kepolisian beserta instansi terkait akan melakukan rekayasa lalu lintas berupa pemberlakuan sistem satu arah (one way) di Tol Trans-Jawa pada 7-10 Juni 2019. Sistem satu arah itu rencananya diberlakukan mulai pukul 12.00 sampai 24.00 WIB dari GT Kalikangkung di Kilometer (Km) 414 Jalan Tol Batang-Semarang hingga GT Cikampek Utama di Km 70 Tol Jakarta-Cikampek.
Selain itu, pada masa arus balik, kepolisian juga berencana memberlakukan sistem lawan arus (contraflow) dari Km 70 hingga Km 65 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Pemberlakuan sistem satu arah dan lawan arus itu bertujuan untuk memperlancar lalu lintas kendaraan yang menuju Jakarta.
Berdasarkan rapat koordinasi di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Senin (3/6/2019), sejumlah instansi juga sepakat melakukan sejumlah langkah untuk memperlancar perjalanan arus balik.
Corporate Communication Department Head Jasa Marga, Irra Susiyanti, mengatakan, beberapa langkah yang dilakukan antara lain memasang rambu-rambu di akses masuk ke rest area atau tempat istirahat di jalan tol untuk mendukung pemberlakuan sistem satu arah. Selain itu, juga akan dilakukan penambahan mobile toilet beserta kanopi pelindung untuk warga yang mengantre di toilet.
Selain itu, guna mengantisipasi kendaraan yang mogok di tol, badan usaha jalan tol diminta menambah mobil layanan jalan tol serta menempatkan mobil derek dan membuka bengkel resmi di rest area tipe A. Pengelola tol juga diminta mencantumkan informasi call center di dekat rambu-rambu dan tempat strategis untuk memudahkan pengguna kendaraan yang membutuhkan bantuan saat mengalami kondisi darurat.
Rapat koordinasi itu juga secara khusus menyepakati perlunya penambahan sejumlah peralatan di GT Palimanan, misalnya mobile reader dari 28 unit ditambah menjadi 38 unit serta perangkat electronic data capture (EDC) ditambah dari 2 unit menjadi 12 unit. Mobile reader merupakan perangkat untuk mempercepat transaksi di gerbang tol, sementara EDC digunakan untuk mengisi ulang saldo uang elektronik.
Jumlah pemudik
Sementara itu, sejak H-7 hingga H-1 Lebaran atau 29 Mei sampai 4 Juni 2019, Jasa Marga mencatat ada 1.216.859 kendaraan yang meninggalkan Jakarta melalui jalan tol ke tiga arah, yakni timur, barat, dan selatan. Dari jumlah tersebut, sekitar 57 persen di antaranya meninggalkan Jakarta menuju ke arah timur melalui GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama.
Sejak H-7 sampai H-1, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta melewati GT Cikampek Utama sebanyak 477.280 kendaraan. Kendaraan yang melalui GT Cikampek Utama itu menuju ke arah Cirebon (Jawa Barat) serta wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara itu, kendaraan yang melintasi GT Kalihurip Utama atau ke arah Bandung mencapai 214.289 unit.
Adapun pada hari H Lebaran atau Rabu (5/6/2019), jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta ke arah timur, barat, dan selatan mencapai 206.710 kendaraan. Sebanyak 59 persen kendaraan itu mengarah ke timur, 22 persen ke barat, dan 19 persen menuju selatan.