Jalingkut Brebes Strategis Urai Kemacetan Pantura Jateng

KOMPAS/KRISTI UTAMI

Suasana diskusi kelompok terfokus terkait transportasi yang dilaksanakan pada Minggu (9/6/2019) di Pendopo Kabupaten Brebes. Pemerintah Kabupaten Brebes mengusulkan agar pembangunan Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) Brebes yang terhenti pada tahun 2012 segera dilanjutkan.

BREBES, KOMPAS - Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah meminta pemerintah pusat segera merampungkan proyek Jalan Lingkar Utara Kabupaten Brebes. Jalan Lingkar Selatan sangat diperlukan memecah arus kendaraan di ruas pantai utara Brebes.

Dalam diskusi kelompok terfokus terkait transportasi yang dilaksanakan Minggu (9/6/2019) di Pendopo Kabupaten Brebes, Pemerintah Kabupaten Brebes mengusulkan agar pembangunan Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) Brebes yang terhenti pada 2012 segera dilanjutkan.

Sedianya, proyek jalan sepanjang 15 kilometer yang menghubungkan Brebes-Tegal tersebut ditargetkan rampung 2013. Namun, pada 2013, kontraktor pelaksana pembangunan PT Bumirejo atau PT Brantas Abipraya menangguhkan pekerjaan karena belum mendapatkan pembayaran termin bulanan sejak Oktober hingga Desember 2012. Pembayaran termin yang belum dibayarkan kala itu senilai Rp 16 miliar.

Sedianya, proyek jalan sepanjang 15 kilometer yang menghubungkan Brebes-Tegal tersebut ditargetkan rampung 2013.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini, status Jalingkut masih sebagai barang bukti dalam kasus hukum. Pembangunan jalan pun belum bisa dilanjutkan.

"Ruas jalan tersebut saat ini masih dijadikan barang bukti di Mahkamah Agung. Nanti setelah Lebaran, akan kami upayakan agar bisa dipinjam barang bukti tersebut untuk dilanjutkan pembangunannya. Sehingga, upaya hukum tetap berjalan tetapi pembangunan juga bisa tetap dilanjutkan," ucap Basuki.

Basuki menargetkan, pada arus mudik 2020, Jalingkut Brebes sudah bisa terhubung dengan Jalingkut Tegal. Program pembangunan jalan Tol Tegal - Cilacap saat ini sudah masuk agenda pembangunan pemerintah. Hal ini memungkinkan kemacetan di jalan pantura.

"Pembangunan tol tersebut sudah pasti akan membuat pantura macet. Untuk itu harus disiapkan sirip-sirip jalan agar arus kendaraan terpecah," imbuh Basuki.

Baca juga: Pasar Tumpah di Pantura Ditertibkan

KOMPAS/KRISTI UTAMI

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono

Selain Jalingkut, Basuki juga menginginkan jalur selatan yang terdiri dari Cileunyi, Garut, Tasik, Cilacap, Yogyakarta, dan Solo sebagai jalur alternatif selain jalan Pantura dan tol.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes Masfuri mengatakan, pembangunan Jalingkut Brebes perlu segera diselesaikan untuk mengurangi beban kendaraan di Pantura. Semenjak pemberlakukan sistem satu arah, jalur Pantura mengalami kepadatan akibat kendaraan yang tidak bisa melewati jalan tol dialihkan ke Jalan Pantura.

"Sistem satu arah juga membawa dampak tersendiri yakni kepadatan di Jalur Pantura. Selain satu arah, pasar tumpah dan kurangnya lahan parkir di sejumlah pusat oleh-oleh turut menyebabkan kepadatan," ujar Masfuri.

Selain satu arah, pasar tumpah dan kurangnya lahan parkir di sejumlah pusat oleh-oleh turut menyebabkan kepadatan.

Kepadatan sepanjang lebih kurang 1 kilometer sempat terjadi di jalur Pantura Brebes, tepatnya di sekitar pusat oleh-oleh Desa Pebatan, Kecamatan Wanasari pada Sabtu (8/6/2019) sore. Untuk mengurai kepadatan, Kepolisian Resor Brebes sempat memberlakukan sistem lawan arus atau contra flow selama lebih kurang satu jam.

Baca juga: Kepadatan di Jalur Pantura Kota Pekalongan Diantisipasi

KOMPAS/KRISTI UTAMI

Ilustrasi - Suasana di pusat oleh-oleh Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Selain di pusat kota, kemacetan juga terjadi di simpang Pejagan. Hal tersebut terjadi karena ada perlintasan kereta api sebidang di dekat pintu keluar Tol Pejagan. Menurut Masfuri, pembangunan jalan layang mendesak untuk mengatasi kemacetan di titik tersebut.

Adapun kemacetan lain terjadi karena aktivitas penyeberangan pembeli di sekitar Pasar Bulakamba. Untuk itu, Masfuri juga mengusulkan pembangunan jembatan penyeberangan orang di sekitar pasar tersebut.

Bupati Brebes Idza Priyanti bersyukur, pemberlakuan sistem satu arah membuat sebagian arus pemudik melintasi jalur Pantura Brebes. Sebab, hal itu bisa membantu meningkatkan geliat perekonomian di Kabupaten Brebes. Menurut Idza, dibandingkan mudik Lebaran tahun lalu, tahun ini, beberapa tempat oleh-oleh di Kabupaten Brebes lebih ramai pengunjung.

Baca juga: Pedagang Oleh-oleh Kota Semarang Nikmati Berkah Arus Balik