Gunes Bangkitkan Turki
Pelatih yang pernah mengantar Turki merebut gelar peringkat tiga di ajang Piala Dunia 2002, Senol Gunes, telah kembali. Turki kini tidak bisa dipandang remeh.
KONYA, MINGGU - Turki kembali menjadi tim yang layak diperhitungkan setelah ditangani pelatih Senol Gunes sejak Februari. Mereka memenangi tiga laga kualifikasi Piala Eropa 2020, termasuk atas juara dunia Perancis, 2-0, di Stadion Buyuksehir, Konya, Turki, Minggu (9/6/2019) dini hari WIB.
Perancis, yang tahun lalu mengangkat trofi Piala Dunia Rusia 2018, tidak berdaya menghadapi Turki yang diperkuat pemain muda. Pertahanan solid lini belakang Turki membuat Perancis sama sekali tidak mampu melakukan tembakan tepat ke arah gawang. Ini merupakan catatan laga terburuk Perancis satu dekade terakhir.
Turki bahkan hanya membutuhkan 40 menit pada babak pertama untuk menghabisi Perancis. Bek Turki Kaan Ayhan (24) mencetak gol dengan sundulan pada menit ke-30 dan bintang AS Roma Cengiz Under (21) menambah keunggulan pada menit ke-40.
Dengan kemenangan pertama atas Perancis ini, Turki memuncaki klasemen Grup H dengan 9 poin setelah sebelumnya menang atas Albania 2-0 dan melibas Moldova 4-0. Adapun Perancis di peringkat kedua dengan enam poin berkat kemenangan atas Moldova (4-1) dan Eslandia (4-0).
”Ada sinergi dalam tim. Hati kami menyatu ketika bermain. Ini sangat penting karena tim berusaha memberikan harapan dan kegembiraan, dan sekarang terjadi,” kata Gunes seperti dikutip laman surat kabar Haberturk. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun langsung menelepon Presiden Federasi Sepakbola Turki Nihat Ozdemir untuk mengucapkan selamat.
Keberhasilan ini, kata Gunes, menandai lahirnya generasi emas Turki yang semakin matang. Dengan rendah hati, Gunes menyatakan bahwa generasi ini sudah ada dan berkembang sebelum ia datang, sehingga ia tinggal melanjutkan.
Namun, sentuhan Gunes di timnas Turki tetap menjadi faktor terpenting. Pelatih Turki sebelumnya, Mircea Lucescu, hanya bisa memberikan empat kemenangan bagi Turki dalam 17 laga (termasuk laga persahabatan) sejak Agustus 2017. Turki di tangan Lucescu gagal lolos ke Piala Dunia Rusia 2018 dan terdegradasi dari Liga B ke Liga C Liga Nasional Eropa.
Di tangan Gunes, Turki selalu menang dalam lima laga terakhir, termasuk dua laga persahabatan melawan juara Piala Eropa 2004, Yunani. Gunes, kiper Turki era 1980-an, adalah pelatih yang menjadi pahlawan ketika mengantar Turki merebut peringkat ketiga Piala Dunia 2002 dan peringkat ketiga Piala Konfederasi tahun 2003.
Namun, Gunes mengingatkan timnya untuk tidak larut dalam euforia. ”Kami bisa mengalahkan Perancis, tetapi lawan utama kami adalah Eslandia. Lupakan kemenangan ini dan saatnya bersiap menghadapi Eslandia,” ujarnya.
Kualifikasi Piala Eropa 2020 terbagi dalam 10 grup dan di setiap grup hanya dua tim teratas yang akan lolos. Di Grup H, Turki menilai Eslandia merupakan rival utama yang harus ditaklukkan karena Perancis tetap tim favorit yang berpeluang besar lolos ke putaran final. Turki akan melawan Eslandia, Rabu (12/6/2019) dini hari WIB.
Tamparan keras
Dari sisi kolektivitas tim, pelatih Perancis Didier Deschamps menilai tidak ada hal positif yang bisa diambil. Padahal, sembilan dari sebelas pemain mula Perancis malam itu tampil di final Piala Dunia 2018 melawan Kroasia. ”Kekalahan ini menjadi tamparan keras dan tidak banyak yang bisa saya katakan,” katanya.
Paul Pogba gagal memenangi pertarungan di lini tengah sedangkan tiga penyerang, Olivier Giroud, Antoine Griezmann, dan Kylian Mbappe sebaiknya segera melupakan malam terburuk mereka itu. Lini belakang Perancis yang diperkuat Raphael Varane dan Samuel Umtiti juga terlihat sangat longgar.
”Kami seperti tidak hadir di lapangan dan itulah makna dari laga di level tertinggi. Jika anda tampil tanpa niat yang besar, anda tidak bisa berharap banyak,” kata Deschamps.Yang jelas, kata Deschamps, kekalahan ini bukan akhir segalanya karena masih ada tujuh laga tersisa dalam kualifikasi ini.
Dalam laga kualifikasi yang berlangsung Sabtu (8/6) dan Minggu dini hari WIB, tim besar yang menelan kekalahan hanya Perancis. Pada laga lainnya, Kroasia mengalahkan Wales 2-1, Italia menang atas Yunani 3-0, Belgia menaklukkan Kazakhtan 3-0, dan Jerman yang tidak didampingi pelatih Joachim Loew, menang atas Belarusia 2-0. Loew masih dirawat di rumah sakit setelah mengalami cedera saat berlatih di gym.
Kiper Jerman Manuel Neuer menjadi sorotan karena berani beradu kemampuan menggiring bola dengan pemain Belarusia Yuri Kovalev di dekat titik tendangan pojok. “Melawan tim lemah memang tidak selalu mudah. Kami membuang banyak peluang tetapi kami sudah puas,” kata Neuer seperti dikutip Belfast Telegraph. (AP/AFP/REUTERS)