Tempat Penampungan Pedagang Pasar Ujungberung Masih Dicari
Sebanyak 88 kios di Pasar Ujungberung, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/6/2019), ludes terbakar. Diperkirakan 90-an pedagang tidak bisa berjualan. Pemerintah Kota Bandung juga belum dapat memastikan tempat penampungan sementara bagi pedagang itu karena sulit mendapatkan lahan kosong.
Oleh
Samuel Oktora
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS-Sebanyak 88 kios di Pasar Ujungberung, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/6/2019), ludes terbakar. Diperkirakan 90-an pedagang tidak bisa berjualan. Pemerintah Kota Bandung juga belum dapat memastikan tempat penampungan sementara bagi pedagang itu karena sulit mendapatkan lahan kosong.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat meninjau, Senin (10/6), menuturkan, pencarian tempat penampungan sementara akan dimatangkan antara pihak Perusahaan Daerah (PD) Pasar Bermartabat Kota Bandung dan Kecamatan Ujungberung. “Lokasinya sedang dicari. Kami tetap berupaya minimal pedagang supaya bisa melakukan aktivitasnya,” kata Yana Mulyana.
Pasar Ujungberung tidak memiliki lahan sisa atau pun tempat parkir yang luas, yang memungkinkan untuk dijadikan tempat penampungan pedagang sementara (TPPS). Pihak Kecamatan Ujungberung masih mengupayakan lahan kosong yang terdekat dengan pasar untuk dijadikan TPPS.
Yana menuturkan, sejauh ini penyebab kebakaran diduga hubungan pendek arus listrik pada kios buah. Api lantas cepat membesar karena dipengaruhi petasan yang disimpan oleh sebagian pedagang.
“Diduga sumber api berasal dari salah satu kios, dan di dalam kios atau dekat kios yang terbakar itu terdapat petasan milik pedagang lain. Petasan itu juga memicu api cepat membesar,” ujarnya.
Dengan mencermati tingkat kerusakan akibat kebakaran itu, Pemkot Bandung merencanakan untuk merevitaliasi Pasar Ujungberung. “Namun, perbaikan belum bisa dilakukan hingga 2020 karena Pasar Ujungberung tidak termasuk dari rencana sejumlah pasar yang akan direvitalisasi. Belum dianggarkan dalam APBD. Oleh karenanya kami akan berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jabar, dan pemerintah pusat untuk dapat membantu revitalisasi ini,” kata Yana.
Kebakaran Pasar Ujungberung yang terjadi, Minggu, sekitar pukul 21.30 itu akhirnya dapat dipadamkan oleh jajaran Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Senin dini hari (10/6), pukul 03.00. Sejumlah kios yang terbakar hingga lantai dua, di antaranya kios yang menjual perhiasan, aksesoris, tas, sandal, sepatu, jam, pakaian, sembako, maupun buah-buahan.
Camat Ujungberung, Taufik mengatakan, lokasi TPPS akan dibicarakan terlebih dahulu dengan jajaran kelurahan, RW, maupun dengan para pedagang.
“Wilayah Ujungberung ini padat permukiman, tak banyak lahan kosong. Jadi tak mudah untuk mencari lahan penampungan sementara bagi pedagang. Kami mengupayakan tanah lapang di dekat pasar, yang potensial antara lain di wilayah Nagrog, Kelurahan Pasirwangi, jaraknya lebih kurang 300 meter dari Pasar Ujungberung,” ujar Taufik.
Direktur Operasional dan Komersil PD Pasar Bermartabat Kota Bandung, Panca Saktiadi menuturkan, terkait TPPS pihaknya masih berkoordinasi dengan Kecamatan Ujungberung.
“Sebab kewenangan kami hanya di lingkup pasar, sementara Pasar Ujungberung ini tak mempunyai ruang terbuka atau lahan sisa, jadi sulit mendapatkan lahan untuk TPPS. Berhubung perlu dicari lahan di luar pasar, kami harus berkoordinasi dengan kewilayahan, dalam hal ini Kecamatan Ujungberung. Sebab kalau TPPS dicari di luar Ujungberung, para pedagang juga belum tentu mau,” ucap Panca.
Sementara itu Agus Hermawan (43), pedagang sembako di Pasar Ujungberung, mengharapkan, Pemkot Bandung segera membangun kembali kios-kios yang ludes terbakar.
“Kami berharap Pemkot Bandung bisa membantu pembangunan kembali kios-kios di sini karena biayanya relatif besar, sekitar Rp 30 juta. Kami tak mau kalau harus pindah dari wilayah Ujungberung,” kata Agus. Dalam kejadian ini, Agus menderita kerugian sekitar Rp 100 juta, di antaranya beras 3 ton hangus.
Sebelumnya, kebakaran juga melanda bagian basemen Pasar Kosambi, Kota Bandung, tanggal 18 Mei 2019. Sebanyak 172 kios terbakar dan kerugian pedagang mencapai sekitar Rp 20 miliar. Berdasarkan data Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, dari Januari – Juni tercatat kejadian kebakaran sebanyak 75 kasus.