Libur panjang memengaruhi kondisi fisik tim bola basket putra Indonesia yang disiapkan ke SEA Games 2019. Pelatih menyesuaikan latihan untuk mengembalikan kekuatan otot.
JAKARTA, KOMPAS – Empat bulan menjelang SEA Games 2019, kondisi fisik tim bola basket putra Indonesia masih jauh dari ideal. Sebagian pemain basket putra kelebihan berat badan dan kekuatan otot dasar mereka belum sesuai harapan. Ada juga dua pemain basket Indonesia yang cedera.
Pelatih kepala tim bola basket putra Indonesia WahyuWidayat Jati mengatakan, dari test fisik yang dilakukan pada hari pertama dan kedua latihan terungkap bahwa kondisi fisik pemain basket Indonesia tidak sesuai harapan.
”Dari 15 pemain, sebanyak 5-6 orang kelebihan berat badan hingga lebih dari 5 kilogram. Saya kaget melihat mereka. Dari tes fisik ini terlihat kalau aktivitas atlet selama liburan hanya makan dan tidur saja,” katanya, di Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Wahyu menjelaskan, sejak sebulan lalu dirinya sudah mengirimkan surat pemanggilan kepada 15 atlet pelatnas. Di surat itu sudah dijelaskan bahwa tim pelatih akan menguji fisik atlet pada hari pertama latihan, Senin (10/6), untuk melihat kebugaran mereka.
Kondisi fisik atlet yang kurang dari ideal ini cukup merugikan karena tim ”Merah Putih” akan bertanding pada William Jones Cup 2019 di Taiwan, 12-21 Juli 2019. Ini menjadi uji coba perdana tim basket Indonesia menjelang SEA Games Filipina 2019.
Karena fisik atlet belum siap, tim pelatih tidak akan memberikan program latihan utama. ”Kalau saya paksakan, malah bisa hancur badan mereka,” ujar Wahyu.
Latihan mau tidak mau harus disesuaikan untuk meningkatkan kekuatan otot dasar, membakar kalori, dan mengembalikan kebugaran fisik atlet. Latihan strength and conditioning yang biasanya hanya dilakukan selama 30 menit harus ditingkatkan menjadi 45 menit. Pemain yang kelebihan berat badan juga akan diminta lebih banyak berlari untuk membakar kalori.
Pemain pengganti
Wahyu juga menjelaskan, dari dua dari 15 atlet yang dipanggil bergabung di pelatnas masih cedera, yaitu Arki Dikania Wisnu dan Adhi Pratama Putra. Arki cedera telapak kaki, sedangkan Adhi cedera lutut. Untuk pemulihan, mereka absen berlatih 3-4 minggu.
Untuk mengantisipasi situasi terburuk, tim pelatih memanggil Tri Hartarto dan David Liberti Nuban untuk menggantikan posisi Arki dan Adhi. Tri dan David dipilih karena punya kesamaan posisi dan statistik penampilan. Apabila cedera Arkhi dan Adhi pulih dengan cepat dan kondisi mereka kembali prima, mereka bisa kembali dipanggil bergabung dengan pelatnas SEA Games.
Forward Kaleb Ramot Gemilang mengakui, selama liburan dia tidak rutin berlatih. ”Libur Lebaran dua bulan lebih, saya makan terus. Tempat latihan juga banyak yang tutup. Sekarang, saya kelebihan berat badan 5 kg, dari 92 kg jadi 97 kg,” kata Kaleb.
Kaleb mengatakan, kelebihan berat badan menurunkan kualitas permainannya di lapangan. Persendiannya juga mudah terasa sakit. Untuk menurunkan berat badan, Kaleb dituntut lebih banyak melakukan olahraga kardio. Dia juga mengurangi makan agar beratnya cepat turun.
Kaleb pertama kali bergabung dengan pelatnas pada 2013. Menurut dia, dukungan pelatnas paling baik dialami pada persiapan Asian Games 2018. Saat itu, menurut dia, Kemenpora mendukung fasilitas dan suplemen untuk pemain.
Menjelang SEA Games 2019, menurut dia Indonesia punya peluang untuk mempertahankan medali perak yang diperoleh dua tahun lalu. Menurutnya, Filipina menjadi lawan terberat Indonesia karena punya materi pemain yang cukup baikdan ada kompetisi yang berkelanjutan. (DNA)