Selain Hazard, Suporter Madrid Inginkan Mbappe untuk Bangun ”Los Galacticos” Jilid III
Setelah mendatangkan Luka Jovic, Real Madrid memperkenalkan Eden Hazard kepada para pendukung. Pendukung Madrid pun meneriakkan nama bintang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, dan meminta manajemen ikut merekrutnya.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·5 menit baca
MADRID, JUMAT — Real Madrid mulai membangun kembali citranya sebagai ”Los Galacticos” atau tim para bintang terhebat sejagat untuk jilid III dengan merekrut para pemain bintang pada bursa transfer musim panas 2019. Setelah mendatangkan Luka Jovic, manajemen Madrid memperkenalkan Eden Hazard kepada para pendukung. Pendukung Madrid pun meneriakkan nama bintang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, dan meminta manajemen ikut merekrutnya.
Seusai diperkenalkan kepada sekitar 50.000 pendukung Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (13/6/2019), Hazard mengatakan, dirinya ingin menjadi galactico di Madrid. ”Saya bukan seorang galactico, belum. Namun, saya berharap suatu hari nanti,” ujarnya.
Hazard mengatakan, dirinya hanya seorang pemain yang sangat bagus dengan raihan prestasi di Chelsea. Selama tujuh musim bersama klub London tersebut, Hazard telah menyumbangkan 110 gol dan 92 asis dalam 352 pertandingan. Ia meraih 2 trofi Liga Premier Inggris, 2 Piala Liga Europa, 1 Piala FA, dan 1 Piala Liga.
Bagi Hazard, seorang pesepak bola yang bermain untuk tim seperti Real Madrid tidak lagi dapat dikatakan sebagai pemain bintang sebab tim tersebut adalah bintangnya. Hazard juga menunjukkan kegembiraannya karena Madrid merekrutnya pada masa usia produktif, yakni 28 tahun.
”Saya telah menjalani berbagai fase dalam karier saya di Lille dan Chelsea. Sekarang, saya merasa waktu yang tepat untuk bergabung dengan klub terbaik di dunia,” kata Hazard.
Faktor Pelatih Zinedine Zidane turut mendorong keinginan Hazard untuk membela tim yang sudah didukungnya sejak masih anak-anak tersebut.
Untuk mendatangkan Hazard, Madrid harus mengeluarkan biaya transfer hingga 100 juta euro atau sekitar Rp 1,6 triliun, ditambah sejumlah biaya tambahan yang mencapai 45 juta euro atau sekitar Rp 725 miliar. Hazard diikat dengan kontrak selama lima tahun.
Selain Hazard, Madrid juga telah mendatangkan sederet pemain bintang lain, yakni Luka Jovic dari Eintracht Frankfurt dengan harga 60 juta euro, Eder Militao dari FC Porto dengan harga 50 juta euro, Ferland Mendy dari Olympique Lyon dengan harga 48 juta euro, dan Rodrygo dari Santos dengan harga 45 juta euro.
Pada saat perkenalan Hazard, pendukung Madrid seperti belum puas. Mereka masih menginginkan kedatangan bintang lain. Sebelumnya, Madrid dikabarkan memburu Paul Pogba dari Manchester United dan bintang Tottenham Hotspur, Christian Eriksen. Kini, pendukung Madrid meneriakkan nama bintang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe.
”Kami ingin Mbappe! Kami ingin Mbappe!” teriak para pendukung Madrid, seperti dikutip dari surat kabar Spanyol, Marca. Keinginan ini mungkin sulit tercapai karena Madrid telah mengeluarkan biaya hingga 303 juta euro untuk mendatangkan kelima pemain tersebut.
Mereka tidak ingin melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) yang dikeluarkan untuk membatasi transfer pemain. Berdasarkan data transfermarkt, harga Mbappe mencapai 200 juta euro. Di sisi lain, Paris Saint-Germain tidak ingin melepas pemain andalannya tersebut pada transfer musim panas ini.
”Los Galacticos”
Julukan ”Los Galacticos” disematkan pada Real Madrid ketika Presiden Real Madrid Florentino Perez mulai menerapkan kebijakan transfer membeli pemain bintang dengan harga mahal. Meskipun demikian, asal-usul kebijakan ”Galacticos” dimulai sejak tahun 1950-an hingga 1960-an.
Kebijakan tersebut pertama kali dilakukan Presiden Madrid Santiago Bernabeu, yang namanya diabadikan sebagai nama stadion Real Madrid. Bernabeu mendatangkan beberapa pemain bintang dengan bayaran besar, seperti Alfredo Di Stefano, Ferenc Puskas, Raymond Kopa, Jose Santamaria, dan Francisco Gento. Selama periode pembelian pemain bintang tersebut, Madrid meraih juara Liga Spanyol sebanyak 12 kali dan 6 Piala Eropa.
Los Galacticos mulai diperkenalkan sebagai julukan Real Madrid ketika Luis Figo dibeli dari rival Real Madrid, yakni Barcelona, pada tahun 2000 dengan biaya 62 juta euro atau sekitar Rp 1 triliun. Selanjutnya, pada 2001 hingga 2005, Madrid mendatangkan pemain bintang lainnya secara berturut-turut, yakni Zinedine Zidane dari Juventus, Ronaldo dari Inter Milan, David Beckham dari Manchester United, Michael Owen dari Liverpool, Robinho dari Santos, dan Sergio Ramos dari Sevilla.
Los Galacticos mulai diperkenalkan sebagai julukan Real Madrid ketika Luis Figo dibeli dari rival Real Madrid, yakni Barcelona, pada tahun 2000 dengan biaya 62 juta euro atau sekitar Rp 1 triliun.
Bersama dengan Iker Casillas, Roberto Carlos, Fernando Hierro, Raul Gonzalez, Steve McManaman, Fernando Morientes, Claude Makelele, Michel Salgado, Guti, dan sederet bintang Madrid lain yang lebih dahulu bergabung, Madrid menjadi kekuatan yang menakutkan di Spanyol dan Eropa.
Era ini berakhir pada 2005/2006. Sejak musim 2000/2001 hingga 2005/2006, Madrid mampu meraih 1 trofi Liga Champions, 2 trofi Liga Spanyol, 1 Piala Interkontinental, 1 Piala Super UEFA, dan 2 Piala Super Spanyol.
Jilid II
Seiring dengan penurunan prestasi pada musim 2006/2007 hingga 2008/2009 yang hanya meraih 2 trofi Liga Spanyol dan 1 Piala Super Spanyol, Madrid kembali menghidupkan pembelian mahal mereka. Pada 2009, Madrid mengejutkan dunia dengan pembelian Cristiano Ronaldo dari Manchester United dengan harga 94 juta euro atau sekitar Rp 1,5 triliun.
Selain Ronaldo, era Los Galacticos jilid II diisi dengan pemain mahal lain, yakni Ricardo Izecson dos Santos Leite atau yang dikenal dengan nama Ricardo Kaka dari AC Milan pada 2009 dengan harga 67 juta euro atau sekitar Rp 1 triliun.
Tidak hanya Ronaldo dan Kaka, Madrid juga membeli Karim Benzema dari Olympique Lyon dan Xabi Alonso dari Liverpool. Sayangnya, pembelian mahal tersebut tidak diiringi dengan prestasi. Kedatangan empat bintang tersebut tidak mampu memberikan gelar pada musim 2009/2010. Lantas, Madrid membeli sederet bintang dengan harga dan gaji yang besar pada 2010 hingga 2014.
Secara berturut-turut, Madrid membeli Angel Di Maria dari Benfica, Luka Modric dari Tottenham Hotspur, Isco dari Malaga, Gareth Bale dari Tottenham Hotspur, Toni Kroos dari Bayern Muenchen, dan James Rodriguez dari AS Monaco. Tidak hanya membeli pemain baru, Madrid juga mendatangkan Pelatih Jose Mourinho setelah memecat Manuel Pellegrini.
Sejak musim 2010/2011 hingga 2017/2018, Madrid meraih 4 trofi Liga Champions, 2 Liga Spanyol, 3 Piala Super UEFA, 2 Piala Spanyol, 2 Piala Super Spanyol, dan 3 Piala Dunia Antarklub.
Masa kejayaan era ini terhenti sejak kepergian Ronaldo ke Juventus pada 2018. Pada musim 2018/2019, Madrid hanya mampu menjuarai Piala Dunia Antarklub. Dengan kedatangan Hazard ke Madrid, era Los Galacticos jilid III pun dimulai. (AFP)