IHSG ditutup menguat 42,22 poin atau 0,67 persen ke posisi 6.352,71, hari ini. Salah satunya karena keyakinan pelaku pasar bahwa stabilitas politik akan tetap terjaga dan situasi keamanan tetap kondusif hingga pascaputusan MK atas sengketa hasil Pemilu Presiden 2019.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indeks Harga Saham Gabungan menguat pada penutupan perdagangan Kamis (27/6/2019) pada hari pembacaan putusan sengketa hasil Pemilu Presiden 2019 oleh Mahkamah Konstitusi atau MK. Optimisme pelaku pasar bahwa stabilitas politik tetap terjaga dan situasi keamanan tetap kondusif hingga pascaputusan MK menjadi sumber energi bagi IHSG.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 42,22 poin atau 0,67 persen ke posisi 6.352,71. Penguatan IHSG sejalan dengan penguatan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 yang bergerak naik 10,24 poin atau 1,02 persen ke level 1.011,38.
Analis Bina Artha Sekuritas, Nafan Aji Gusta, Kamis (27/6/2019), menilai penguatan IHSG terjadi karena investor optimistis kondisi keamanan tetap kondusif dan stabilitas politik tetap terjaga selama sidang Mahkamah Konstitusi (MK) hingga pascaputusan MK.
”Penguatan IHSG merupakan wujud kepercayaan pelaku pasar terhadap peran pemerintah dalam menjaga stabilitas politik. Pelaku pasar juga yakin proses pembangunan nasional akan berlanjut,” ujar Nafan.
Selain stabilitas politik dan ekonomi makro dari dalam negeri, pelaku pasar antusias menanti dialog negosiasi antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada KTT G-20 di Osaka, Jepang, pekan ini.
Pelaku pasar berharap dalam dialog kedua kepala negara tersebut dapat meredam eskalasi sengketa dagang berupa perang tarif antar kedua negara yang terjadi sejak 2018.
“Sentimen eksternal tersebut turut menopang IHSG yang nyaman berada di zona hijau di sepanjang perdagangan hari ini,” ujar Nafan.
Frekuensi perdagangan saham sepanjang Kamis, tercatat sebanyak 516.468 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 39,56 miliar lembar saham senilai Rp 9,1 triliun. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, harga dari 231 saham naik, 196 saham menurun, dan 134 saham stagnan.
Penguatan juga terjadi di bursa regional Asia, diantaranya Indeks Nikkei di Jepang yang menguat 1,19 persen ke level 21.338,17, Indeks Hang Seng di Hong Kong (1,42 persen) ke level 28.621,42, dan Indeks Straits Times Singapura (0,83 persen) ke posisi 3.328,6.
Sementara Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menilai situasi politik hanya memberi dampak temporer terhadap iklim investasi di pasar modal.
Pembacaan putusan sidang MK diiringi aksi jual saham oleh investor asing sebesar Rp 50,41 miliar. ”Kondisi seperti ini tidak akan berlangsung lama, jika kondisi keamanan dalam negeri kondusif seusai pembacaan putusan MK, maka investasi asing akan kembali masuk,” ujarnya.