Kenaikan jumlah wisatawan ke Kepulauan Seribu turut mendorong munculnya usaha homestay. Jumlah homestay yang ada terus bertambah. Hingga kini total ada sekitar 50 pengusaha homestay di Kepulauan Seribu.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Astra International Tbk bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, Sabtu (29/6/2019), memulai upaya pengembangan homestay di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sebanyak 50 homestay yang ada didorong memiliki kualitas pelayanan yang tak kalah dengan resor ataupun hotel.
Usaha homestay kian berkembang seiring dengan menggeliatnya industri pariwisata di Kepulauan Seribu. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan, pada 2015 tercatat ada 801.421 wisatawan domestik yang berkunjung ke Kepulauan Seribu. Jumlah tersebut turun menjadi 759.027 wisatawan pada 2016 dan meningkat kembali pada 2017 menjadi 769.581 wisatawan domestik.
Kenaikan jumlah wisatawan ke Kepulauan Seribu turut mendorong munculnya usaha homestay. Jumlah homestay yang ada terus bertambah. Hingga kini total ada sekitar 50 pengusaha homestay di Kepulauan Seribu. Dua tahun lalu, pengusaha homestay di Kepulauan Seribu resmi mendirikan asosiasi homestay.
Deputy Chief of Corporate Affairs PT Astra International Tbk Riza Deliansyah menuturkan, pihaknya bekerja sama dengan Tim Percepatan Homestay Kementerian Pariwisata memberikan pendidikan dan pelatihan kepada asosiasi homestay di Kepulauan Seribu. Melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan itu, diharapkan pengusaha homestay mampu mengelola usahanya dengan baik.
”Kami juga memberikan bantuan permodalan dan perlengkapan homestay, seperti selimut dan handuk,” kata Riza.
Di setiap tempat wisata, lanjut Riza, tiga hal yang mesti diperhatikan oleh pengusaha homestay adalah perihal akses, amenities, dan akomodasi. Aspek akomodasi berperan penting agar wisatawan bisa nyaman berlama-lama berada di daerah wisata.
Fokus pelatihan
Fokus pelatihan yang diberikan kepada asosiasi homestay antara lain tentang menjaga kebersihan toilet dan juga memberikan privasi dan kenyamanan kepada tamu. Meskipun homestay berbeda-beda tipenya antara satu dan yang lain, setidaknya kualitas kenyamanan, kebersihan, dan keamanan mesti dijaga.
”Dimulai dengan pendidikan dan pelatihan dulu. Setelah itu kelembagaan, lalu permodalan, dan terakhir bantuan akses pasar,” ucap Riza.
Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad mengatakan, homestay adalah usaha kerakyatan yang dikelola langsung oleh penduduk sekitar. Kendati ada resor dan hotel di Kepulauan Seribu, homestay memiliki segmen pasar yang berbeda.
Menurut Husein, kualitas homestay di Kepulauan Seribu makin berkembang. Karena itu, segmen pasar yang selama ini menjadi milik resor dan hotel mulai beralih ke homestay.
”Homestay juga harus disiapkan menampung luberan pengunjung yang datang ke Kepulauan Seribu,” ujar Husein.