Tim SAR gabungan diterjunkan dari Pangkalan Udara Silas Papare Jayapura ke kawasan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Minggu (30/6/2019). Tim berjumlah 25 orang ini akan mendaki Gunung Mol di Distrik Oksop. Di sana, menjadi lokasi terakhir Helikopter MI-17 sebelum hilang kontak pada Jumat kemarin.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS-Tim SAR gabungan diterjunkan dari Pangkalan Udara Silas Papare Jayapura ke kawasan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Minggu (30/6/2019). Tim berjumlah 25 orang ini akan mendaki Gunung Mol di Distrik Oksop. Di sana, menjadi lokasi terakhir Helikopter MI-17 sebelum hilang kontak pada Jumat kemarin.
Dari pantauan Kompas, 25 orang tim SAR gabungan bersiap menaiki pesawat CN235 milik TNI Angkatan Udara dari Pangkalan Udara Silas Papare Jayapura Papua, Minggu. Mereka lalu lepas landas sekitar pukul 11.00 WIT.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letnan Kolonel Inf Dax Sianturi saat ditemui di Pangkalan Udara Silas Papare Jayapura, mengatakan, 25 orang itu terdiri dari 21 orang personil Kodam XVII Cenderawasih dan 4 personil Kantor SAR Jayapura.
"Tim ini membawa peralatan khusus untuk mendaki Gunung Mol dengan ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut di Distrik Oksop. Wilayah itu yang dilaporkan warga setempat melihat Helikopter MI-17 pada pukul 12.00 WIT, " kata Dax.
Ia menuturkan, sebanyak 50 personil Tim SAR di Oksibil juga telah bergerak mendaki Gunung Mol pada Minggu ini pukul 06.00 WIT. Dax pun menambahkan, sebanyak dua helikopter juga telah dikerahkan pada Minggu pagi untuk mencari keberadaan Helikopter MI-17 melalui udara.
"Sampai saat ini kami masih menanti informasi dari tim SAR yang duluan mendaki Gunung Mol pada Minggu pagi. Mudah-mudahan hari ini tim sudah menemukan keberadaan Helikopter MI-17," tuturnya.
Sebelumnya, helikopter bernomor registrasi HA-5138 lepas landas dari Bandara Oksibil pada Jumat (28/6/2019) pukul 11.44 WIT. Namun, helikopter dilaporkan hilang kontak pukul 11.49 WIT pada ketinggian 7.800 kaki.
Seharusnya, helikopter yang mengangkut logistik untuk Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia dan Papua Niugini di Pegunungan Bintang itu dijadwalkan tiba di Sentani, Kabupaten Jayapura, pukul 13.11 WIT.
Adapun penumpang helikopter terdiri dari tujuh awak helikopter dan lima anggota Batalyon Infanteri 725/Waroagi. Tujuh awak itu adalah Kapten CPN Aris, Letnan CPN Ahwar, Kapten CPN Bambang, Sersan Kepala Suriatnae, Prajurit Satu Asharulf, Prajurit Kepala Dwi Pur, dan Sersan Dua Dita Ilham. Personel Yonif 725 adalah Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan, Prajurit Satu Yanuarius Loe, Prajurit Satu Risno, Prajurit Dua Sujono Kaimuddine, dan Prajurit Dua Tegar Hadi Sentana.
Komandan Distrik Militer 1702/Jayawijaya Letnan Kolonel Inf Candra Dianto yang berada di Oksibil saat dihubungi mengatakan, sebanyak tiga tim SAR gabungan yang menyisir Gunung Mol untuk menemukan Helikopter MI-17.
"Tantangan mendaki Gunung Mol adalah kondisi geografis yang sulit dan cuaca berkabut disertai hujan yang tak dapat diprediksi. Tim ini akan mencari Helikopter MI-17 hingga di balik Gunung Mol, " ungkap Candra.