Aktif berpentas dan mengeluarkan dua album, Jason Ranti dan Danilla Riyadi boleh saja jadi raja dan ratu panggung pentas hiburan musik indie dalam lima tahun terakhir ini. Namun, di atas langit masih ada langit. Iwan Fals menyatukan semua.
Oleh
Herlambang Jaluardi
·5 menit baca
Aktif berpentas dan mengeluarkan dua album, Jason Ranti dan Danilla Riyadi boleh saja jadi raja dan ratu panggung pentas hiburan musik indie dalam lima tahun terakhir ini. Namun, di atas langit masih ada langit. Iwan Fals menyatukan semua. Mereka bertiga main bareng di satu panggung pada Selasa (25/6/2019).
Gerombolan Woyo, demikian para penggemar Jason Ranti menyebut dirinya, berbaur dengan para Penelisik, persekutuan penyuka Danilla, di ruang pertunjukan Kuningan City, Jakarta Selatan. Dua panutan kancah musik indie masa kini itu menggelar konser bareng bertajuk janggal, Tiba-tiba Suddenly Konser Sobat Misqueen dan Misking, besutan Ruru Radio.
Harga karcisnya lumayan mahal, yakni Rp 210.000 untuk dua orang. Tak ada pilihan tiket untuk satu orang saja. Jadi, kalau mau nonton konser itu, pembeli tiket mau tidak mau mengajak teman atau pasangan atau siapa sajalah. Penontonnya tidak terlalu banyak, tetapi justru suasana pertunjukan jadi cukup enak disimak sambil duduk-duduk di karpet empuk.
Jason Ranti, atau Jeje, kebagian jatah membuka konser. Dia banyak membawakan lagu dari album kedua Sekilas Info yang baru beredar. Ada tembang ”Lagunya Begini Nadanya Begitu (Pak Sapardi)” yang banyak mencuplik kalimat-kalimat yang pernah ditulis Sapardi Djoko Damono.
Jason duduk bernyanyi sambil memangku gitar bolong, posisi kebiasaannya. Dia mengumandangkan lirik lagu yang panjang-panjang. Walau seperti sulit dihafal, penonton banyak yang ikutan bernyanyi. Jason berposisi layaknya pendongeng.
Jason juga membawakan lagu lain, seperti ”Bahaya Komunis”, ”Variasi Pink”, dan ”Takdir Memanggil”. Dia tampil sebagaimana biasanya: kaus oblong longgar, dan celana pantalon abu-abu yang itu-itu terus. Bedanya, lagu-lagu itu diiringi orkestra instrumen gesek dan tiup kelompok Sajose Orkestra. Ini kali pertama Jason enggak sendirian di panggung.
”Di komentar Instagram ada yang bilang, ’Wah, Jeje sekarang punya banyak temen’,” selorohnya setelah manggung.
Selain diiringi orkestra, dia juga ngerap bareng bintang tamu rapper Rand Slam. Mereka bersahut-sahutan pada lagu ”Ratu Kobra” dan ”Manual Hidup Hepi Bab 1.1”. Aksi rap itu dilengkapi breakdance dari Bisma, mantan anggota boyband Smash. Lengkap sudah kegilaannya. Waktu ngerap, Jason berdiri tanpa gitar kesayangannya. Dia malah menghadap ke arah DJ, bukannya ke penonton.
Main lepas
Pada lagu berikutnya, ”Iman Cadangan”, Jason berduet dengan Danilla yang pakai gaun terusan putih dengan gitar tersandang di bahunya. Rupanya, itu adalah lagu terakhir di sesi penampilan Jason. Panggung lantas menjadi milik ”Si Missqueen” itu.
Kalau tak salah hitung, ada delapan lagu yang dibawakan Danilla malam itu, seperti ”Renjana”, ”Ada di Sana”, ”Laguland”, ”Kalapuna”, dan ”Meramu”. Keponakan mendiang penyanyi Dian Pramana Putra itu tampil lepas. Di sela-sela repertoarnya, dia membagi-bagikan minuman. Dia juga mengecup pipi dua penonton serta dua MC, Gilang Gombloh dan Adjis Doaibu. Mereka adalah golongan yang beruntung.
Setelah memainkan lagu ”Aaa”, dan ”Ini dan Itu”, Danilla memanggil Jason Ranti untuk naik panggung lagi. Mereka ”bersandiwara” hendak berpamitan. Tetapi, penonton yang sudah diberi tahu akan ada penampilan kejutan tak beranjak. Iwan Fals tiba-tiba menyeruak mengambil posisi di tengah keduanya.
Iwan memakai peci yang menutupi rambut putihnya. Ada juga jaket kehijauan untuk menghalau dinginnya suhu ruangan pertunjukan. Dia terlihat seperti ”bapak” yang menemani ”anak-anaknya” main band. Keren.
Penonton yang semula duduk anteng langsung berdiri dan merapat ke bibir panggung. Mereka mengacungkan ponsel masing-masing, merekam momen yang terbilang langka itu. Ya, kapan lagi sang legenda hidup main bareng ”anak-anak kemarin sore” itu di satu panggung.
Bertiga, mereka memainkan lagu-lagu Iwan Fals. Cuma tiga lagu, sih, yaitu ”Belum Ada Judul”, ”Rindu Tebal”, dan ”Badut”. Band pengiring Danilla melatari sesi pemuncak acara itu. Malam sudah pukul sebelas, saatnya berkemas.
Saling puji
Jason dan Danilla sepertinya tegang juga main bareng Iwan. Jason, terutama, tumbuh besar dengan nyanyian dan lirik bikinan Iwan Fals, tetapi Jason mengaku tak pernah membeli kaset album Iwan Fals.
”Aku tahu lagu-lagu Om Iwan itu di tongkrongan, dengerin abang-abang main gitar,” katanya. Dialah yang memilih lagu ”Rindu Tebal” malam itu. Lagu itu bercerita tentang aib bagi ayah dan keluarga akibat perbuatan seorang anak.
”Katanya, dia (Jason) pernah nyolong kambing dulu, ha-ha-ha,” seloroh Iwan. Yang dituding mesem-mesem.
Sementara Danilla merasa cocok dengan lagu ”Belum Ada Judul” pilihan Cikal, putri Iwan. ”Lagu itu sedih banget,” katanya.
Meski tak banyak mendengar lagu Iwan Fals, Danilla mengadopsi gaya penulisan lirik Iwan Fals ke dalam proses kreatifnya. ”Almarhum Om aku (Dian Pramana Putra, pernah satu grup paduan suara dengan Iwan) selalu bilang, ’Kamu bikin lirik apa pun, semua sah.’ Om Iwan sudah mengaplikasikan cara itu. Jadi, menurut aku, lagu itu harus jujur,” ucap Danilla.
Narpati Awangga alias Om Leo dari Ruru Radio yang punya hajat bilang, momen ini merupakan turunnya ”si manusia setengah dewa” ke kancah musik indie, atau yang dia sebut golongan ”sobat miskin”. Ada apa?
”Jeje dan Danilla adalah pribadi-pribadi yang kuat. Terus saja berkarya. Mereka konsisten, begitu, setia. Banyak tadi teman-teman (penonton) yang menunggu mereka,” kata Iwan, kurang spesifik.
Iwan mengaku cukup akrab dengan lagu-lagu mereka. Dia bahkan sering menyetel rekaman konser Jason Ranti lewat Youtube sebagai pengiringnya berolahraga di treadmill. Iwan dan Jason berbagi kesukaan kepada Bob Dylan. Iwan juga kenal dengan keluarga Danilla.
Jason dan Danilla pernah jadi bintang tamu dalam konser tunggal Iwan Fals berjudul Aku Cinta pada Maret silam. Dihitung dengan proses latihan di rumah Iwan, mereka sudah cukup saling mengenal.
Namun, tetap saja grogi itu tak bisa berdusta. ”Om Iwan ini ahli bikin deg-degan. Kelihatannya aja gue santai, padahal berkecamuk,” ucap Jeje.
Sementara Danilla merasa konser itu adalah momen terbaiknya berpentas. ”Kalau misalnya nanti ditanya Tuhan, ’momen apa yang paling enak yang pernah Aku kasih’, aku jawab momen pas manggung sama Om Iwan sama Jeje,” ucapnya