Bank Syariah Mandiri Raih Empat Penghargaan di Kuala Lumpur
Bank Syariah Mandiri meraih empat penghargaan dalam acara The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2019, Kamis (4/7/2019), di Kuala Lumpur, Malaysia. Penghargaan dari The Asset, lembaga riset keuangan di Hong Kong, itu menjadi bentuk pengakuan pihak luar sekaligus perluasan promosi bagi Bank Syariah Mandiri.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
KUALA LUMPUR, KOMPAS — Bank Syariah Mandiri meraih empat penghargaan dalam acara The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2019, Kamis (4/7/2019), di Kuala Lumpur, Malaysia. Penghargaan dari The Asset, lembaga riset keuangan di Hong Kong, itu menjadi bentuk pengakuan pihak luar sekaligus perluasan promosi bagi Bank Syariah Mandiri.
Penghargaan yang diterima Bank Syariah Mandiri itu masing-masing Islamic Bank of the Year in Indonesia, Indonesia Best Islamic Retail Bank, dan Indonesia Best Islamic Trade Finance Bank. Selain itu, Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Toni EB Subari meraih penghargaan Islamic Banker of the Year.
Hadir menerima penghargaan tersebut adalah Direktur Wholesale Banking Bank Syariah Mandiri Kusman Yandi, Senior Executive Vice President Bank Syariah Mandiri Anton Sukarna, dan Group Head Product and Transaction Banking Bank Syariah Mandiri Cera Wirastuti. Penghargaan diberikan langsung oleh Managing Editor The Asset Chito Santiago.
Setelah menerima penghargaan pada Kamis siang waktu setempat, Kusman Yandi mengatakan, penghargaan-penghargaan itu menjadi penambah motivasi bagi manajemen Bank Syariah Mandiri untuk terus meningkatkan kinerjanya. ”Bagi kami, penghargaan seperti ini bukan membuat berpuas diri, melainkan menjadi penambah motivasi,” ujarnya.
Kusman menuturkan, beberapa tahun lalu Bank Syariah Mandiri memang masih fokus melakukan pembenahan dan konsolidasi internal. Namun, sejak dua hingga tiga tahun terakhir, kinerja Bank Syariah Mandiri dinilai sudah membaik sehingga mulai memperkenalkan diri kepada pihak-pihak lain di luar Indonesia.
”Dalam dua atau tiga tahun terakhir ini kinerja sudah bagus. Sudah waktunya kami ke luar karena selama ini kami lebih sibuk ke dalam sehingga tidak banyak yang tahu mengenai Mandiri Syariah,” ujar Kusman.
Kusman mengatakan, ke depan, Bank Syariah Mandiri akan terus fokus pada segmen ritel. Dia menambahkan, hingga Mei 2019 total pembiayaan Bank Syariah Mandiri mencapai Rp 71,01 triliun.
Sudah waktunya kami ke luar karena selama ini kami lebih sibuk ke dalam sehingga tidak banyak yang tahu mengenai Mandiri Syariah.
Dari jumlah tersebut, sebesar 61 persen atau Rp 42,36 triliun merupakan pembiayaan di segmen ritel. Dengan kondisi tersebut, Bank Syariah Mandiri mencatatkan pertumbuhan 15 persen (tahun ke tahun) dalam pembiayaan di segmen ritel.
Sementara itu, dari sisi pendanaan, Bank Syariah Mandiri yang merupakan anak usaha Bank Mandiri, juga terus memfokuskan diri pada segmen ritel. Dari total pendanaan sebesar Rp 85,9 triliun, sekitar 54 persen merupakan dana murah dengan jumlah rekening sekitar 7 juta.
Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis di segmen ritel, Bank Syariah Mandiri melakukan sejumlah upaya, misalnya dengan menjalin kerja sama dengan lini usaha lain di Mandiri Group. Dengan Bank Mandiri, misalnya, Bank Syariah Mandiri menjalin kerja sama dalam hal layanan produk gadai emas dan cicil emas.
Di sisi lain, dengan Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance, Bank Syariah Mandiri menjalin kerja sama dalam hal layanan asuransi syariah. Selain itu, perbankan juga menjalin kerja sama dengan Mandiri AXA untuk memberi layanan asuransi syariah kepada masyarakat.
Pengakuan
Anton Sukarna mengatakan, empat penghargaan dalam ajang The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2019 itu merupakan pengakuan terhadap kinerja Bank Syariah Mandiri. ”Ini adalah pengakuan dari pihak luar terkait dengan kinerja kami. Ini menunjukkan bahwa apa yang kami lakukan sudah on track (di jalur yang benar),” ujarnya.
Selain itu, kata Anton, penghargaan tersebut juga menjadi bentuk promosi kepada pasar terkait dengan kinerja Bank Syariah Mandiri. ”Ini jadi promosi juga buat pasar bahwa Bank Syariah Mandiri adalah bank yang baik,” ucapnya.
Dalam keterangan tertulisnya, The Asset menyatakan, Bank Syariah Mandiri telah mencatatkan pertumbuhan yang kuat selama 2018. Hal itu antara lain tampak dari laba bersih bank yang mencapai Rp 605 miliar atau tumbuh 65,74 persen dari tahun sebelumnya.
Total aset bank juga tumbuh 11,83 persen dari Rp 87,94 triliun pada 2017 menjadi Rp 98,34 triliun. Pada Mei 2019, total aset Bank Syariah Mandiri sudah meningkat menjadi Rp 98,7 triliun.
Sementara itu, The Asset menyatakan, Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Toni EB Subari dinilai telah membuat perubahan besar di bank yang dipimpinnya itu. Menurut The Asset, Toni dinilai telah mengembalikan fokus Bank Syariah Mandiri pada segmen ritel serta melakukan transformasi layanan melalui platform digital.