logo Kompas.id
UtamaPemuliaan Air Jadi Acuan...
Iklan

Pemuliaan Air Jadi Acuan Pengembangan Wisata

Tradisi pemuliaan air di Bali yang sudah berlangsung lebih dari 1.000 tahun tetap berlanjut hingga kini. Kearifan lokal ini mesti menjadi acuan dalam pengembangan wisata di Bali.

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/j8p8Cy8cLiKjmPOfLlBfmc3iyMc=/1024x680/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FDSC06921_1562069339.jpg
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Pengunjung menyusuri sisi luar pagar Pura Taman Ayun yang merupakan peninggalan Raja Mengwi tahun 1627 di Mengwi, Badung, Bali, Selasa (2/7/2019). Kawasan Pura Taman Ayun seluas 4 hektar ini dikelilingi kolam air yang mengaliri kawasan subak seluas 250 hektar.

DENPASAR, KOMPAS — Tradisi pemuliaan air di Bali yang sudah berlangsung lebih dari 1.000 tahun tetap berlanjut hingga kini. Kearifan lokal ini mesti menjadi acuan dalam pengembangan wisata di Bali.

Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) I Made Geria, Kamis (4/7/2019), di sela-sela penelitian arkeologi ”Peradaban Bali dalam Pengelolaan Sumber Daya Air” yang digelar Puslit Arkenas di Bali.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000