Tim Putri Basket 3x3 Targetkan Emas SEA Games 2019
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Tim putri basket 3x3 Indonesia menargetkan dapat meraih medali emas di SEA Games 2019. Dengan pengalaman tampil di Kejuaraan Dunia, dan melihat peta persaingan di tingkat Asia Tenggara, tim pelatih yakin dapat memenuhi target tersebut.
Pelatih basket putri Indonesia, Anthony Gunawan menjelaskan, tantangan terbesar Indonesia di tingkat Asia Tenggara berasal dari Filipina dan Thailand. Tim Indonesia pernah mengalahkan Thailand dalam uji coba Asian Games 2018. Selain itu, tim pelatih sudah melakukan pemantauan pemain dalam Piala Asia yang bergulir di Changsha, China, pada 24-25 Mei lalu.
"Dari pantauan itu, kami optimistis Indonesia bisa merebut emas. Kami sudah memetakan Filipina dan Thailand pemainnya siapa saja, dan secara permainan kami juga cukup baik. Begitu pun secara head to head, kami yakin bisa," ujar Anthony, Jumat (5/7/2019).
Anthony mengatakan, pemusatan latihan nasional (pelatnas) SEA Games 2019 sudah berjalan sejak Mei lalu. Sejumlah pemain putri sudah dipanggil bergabung, antara lain, Tricia Mary Aoijs, Leonita Angela, Jasmine Isabelle, Deniece Adriana Gunarto, Delaya Maria, Christie Apriani Rumambi, dan Dewa Made Ayu Sriartha.
Saat ini, para pemain sedang kembali ke klub masing-masing untuk bersaing di turnamen IBL Go-Jek 3x3 Basketball Indonesia Tour 2019. Hasil dalam kejuaraan itu, menurut Anthony, akan dipakai untuk menentukan promosi dan degradasi atlet peserta pelatnas. Manajer dan pelatih juga akan memantau perkembangan latihan atlet di kualifikasi Pekan Olahraga Nasional 2020, yang akan bergulir pada 17-18 Agustus mendatang.
Untuk mencapai target medali emas di SEA Games 2019, tim Indonesia sudah menjalani uji coba pertama di Kejuaraan Dunia Basket 3x3 di Belanda, pada 18-23 Juni. Indonesia yang tergabung di Grup D bersama Italia, Rusia, Selandia Baru, dan Ukraina, gagal lolos fase grup. Anthony menuturkan, kekalahan tim putri terjadi karena mereka bermain pada turnamen yang berada tiga level di atas levelnya saat ini.
Di Grup D itu, tim “Merah Putih” berhadapan dengan Ukraina yang menjadi finalis Piala Dunia 2016, Selandia Baru yang menjadi juara Asia 2018, dan tim Rusia yang merupakan juara dunia 2017. Sedangkan tim Italia berpengalaman menjadi juara dunia 2018. “Kami bertanding melawan juara-juara dunia. Level pertandingan memang ada di atas kami, ada banyak perbaikan yang harus dilakukan,” tutur Anthony.
Perbaikan yang dimaksud antara lain stamina, daya tahan tubuh, kekompakan, dan akurasi pukulan. Dengan mengikuti turnamen basket IBL Go-Jek 3x3, Anthony berharap chemistry antarpemain semakin baik. Penentuan akhir timnas kemungkinan akan dilakukan pada Agustus.
Menjelang SEA Games 2019, tim Indonesia akan bersaing lagi di Piala Dunia U-23 yang bergulir di Shaanxi, China, pada 2-6 Oktober. Di ajang ini, tim “Merah Putih” menargetkan dapat lolos babak kualifikasi grup. Ajang ini dipakai sebagai persiapan akhir menuju SEA Games.
Direktur IBL Hasan Gozali mengatakan, turnamen basket 3x3 menjadi ajang yang sangat baik untuk mengembangkan talenta pemain. “Sejumlah pemain dari 3x3 banyak yang direkrut memperkuat tim nasional. Selain itu, untuk hiburan juga sangat baik karena diadakan di dalam pusat perbelanjaan. Harapannya, banyak masyarakat tertarik menggeluti olahraga ini,” ujarnya.