Kloter pertama jemaah calon haji dari Embarkasi Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (7/7/019), diberangkatkan ke Tanah Suci. Sebanyak 443 anggota jemaah dan lima petugas haji berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Palembang.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Kloter pertama jemaah calon haji dari Embarkasi Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (7/7/019), diberangkatkan ke Tanah Suci. Sebanyak 443 anggota jemaah dan lima petugas haji berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Palembang. Mereka bagian dari 8.545 calon haji yang akan diberangkatkan dari Embarkasi Palembang.
Keberangkatan jemaah dilepas Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. Dari embarkasi, jemaah calon haji langsung berangkat menuju Arab Saudi melalui Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, pukul 10.00. Mereka menggunakan maskapai Saudi Arabian Airlines. Dibutuhkan waktu sekitar sembilan jam untuk memberangkatkan jemaah dari Palembang menuju Madinah, Arab Saudi. Dalam kloter ini, dua anggota jemaah batal berangkat karena meninggal dan sakit.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan HM Alfajri Zabidi mengatakan, sebelum diberangkatkan, jemaah calon haji diinapkan terlebih dahulu di asrama haji satu hari sebelumnya. Demikian juga kloter yang lain. ”Hari ini akan datang kloter kedua dari Kabupaten Musi Rawas, mereka akan diberangkatkan besok. Demikian juga untuk kloter selanjutnya,” katanya.
Secara keseluruhan terdapat 8.545 anggota jemaah calon haji yang diberangkatkan dari Palembang. Sebanyak 7.195 orang berasal dari Sumatera Selatan dan 1.255 orang berasal dari Bangka Belitung. Adapun 95 orang merupakan petugas haji. Setiap kloter menyertakan 1 dokter, 2 perawat, 1 ketua kloter, dan 1 petugas pendamping.
Satu kloter mengangkut 455 orang, disesuaikan dengan kapasitas maskapai. Secara keseluruhan terdapat 19 kloter yang akan diberangkatkan secara bertahap dari Embarkasi Palembang. Kloter pertama hingga ketiga belas akan diberangkatkan ke Madinah, sedangkan kloter empat belas hingga sembilan belas akan diberangkatkan ke Jeddah.
Dalam kloter ini, dua anggota jemaah batal berangkat karena meninggal dan sakit.
Proses keberangkatan juga akan dilakukan secara bertahap. Gelombang pertama mulai 7-19 Juli, sedangkan gelombang kedua berangkat 20-25 Juli.
Jemaah haji dari Palembang merupakan yang terbanyak dengan jumlah sekitar 2.800 orang atau 45 persen dari keseluruhan jemaah dari Embarkasi Palembang. Untuk itu, keberangkatan jemaah haji dari Palembang akan disebar ke setiap kloter.
Alfajri juga mengimbau jemaah calon haji datang tepat waktu agar mendapatkan semua pelayanan. Sebelum diberangkatkan, mereka akan diperiksa kesehatannya. Apabila ada yang dinilai kurang sehat untuk terbang, tentu keberangkatannya akan ditunda sampai kesehatannya pulih.
”Kami akan merujuk jemaah haji yang sakit ke rumah sakit untuk dirawat. Ketika dinilai sudah layak terbang, kami akan ikutkan kloter yang lain,” katanya.
Untuk kloter pertama, ada satu anggota jemaah atas nama Sarmiati Katiran Simin (44), warga Martapura, Kabupaten OKU Timur, yang ditunda keberangkatannya karena sakit. Saat ini, Sarmiati sudah dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Apabila sudah layak terbang, dia akan diberangkatkan dengan kloter berikutnya. Adapun satu anggota jemaah lain, yakni Hasan Kohar (67), meninggal satu pekan sebelum berangkat.
Iskandar, calon haji dari Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, merasa bersyukur bisa mengikuti ibadah haji tahun ini. ”Saya sudah menunggu hingga delapan tahun untuk bisa berangkat haji hari ini,” kata Iskandar yang merupakan petani kebun karet dan sawit.
Iskandar berangkat dengan istri dan mertuanya. ”Di awal sebenarnya ada empat orang yang berangkat. Namun, ibu saya meninggal. Jadi, hanya tiga orang yang berangkat,” katanya.
Untuk mempersiapkan ibadah haji, dirinya sudah mengikuti sejumlah pelatihan manasik dari kelompok bimbingan ibadah haji di Musi Rawas, termasuk pelatihan di asrama haji.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengingatkan jemaah calon haji untuk menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah selama 40 hari di Tanah Suci. Ia juga mengimbau setiap calon haji saling menjaga satu sama lain. ”Di sana, kondisi cuacanya sangat panas. Untuk itu, perlu menjaga kesehatan,” katanya.
Selain itu, dia juga memberikan uang saku untuk setiap anggota jemaah haji sebesar Rp 1 juta guna menjalankan ibadah. ”Diharapkan uang tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya,” kata Herman.