Kalsel Siapkan 300.000 Hektar untuk Ibu Kota Negara
Kalimantan Selatan bersiap menjadi lokasi baru ibu kota negara menyusul rencana pemerintah pusat memindahkan ibu kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menyiapkan lahan sekitar 300.000 hektar.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Kalimantan Selatan bersiap menjadi lokasi baru ibu kota negara menyusul rencana pemerintah pusat memindahkan ibu kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menyiapkan lahan sekitar 300.000 hektar.
Kesiapan Kalsel menjadi ibu kota negara disampaikan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dalam acara Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara: Kalimantan untuk Indonesia ”Menuju Ibu Kota Masa Depan: Smart, Green, Beautiful, dan Sustainable” yang diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Banjarbaru, Kalsel, Senin (15/7/2019).
”Kami sudah menyiapkan lahan lebih kurang 300.000 hektar di dua titik. Di mana dua titik itu masih kami rahasiakan karena ini masih dalam proses penilaian dan kajian,” kata Sahbirin.
Gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu berharap lokasi yang disiapkan bisa memenuhi kriteria sebuah ibu kota negara sehingga dilirik oleh pengambil kebijakan di pusat. Tim dari Pemprov juga sudah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam rangka mendukung tim pusat yang melakukan kajian.
”Untuk jadi ibu kota, Kalsel jelas siap. Kami juga berupaya semaksimal mungkin menyiapkan apa yang jadi kebutuhan sebuah ibu kota negara. Namun, semua tetap diserahkan kepada Bapak Presiden untuk memutuskan,” tuturnya.
Semua tetap diserahkan kepada Bapak Presiden untuk memutuskan.
Secara pribadi, Sahbirin optimistis Kalsel akan dipilih menjadi lokasi baru ibu kota negara karena posisi Kalsel berada di sentral Indonesia. ”Masyarakat Kalsel juga terkenal ramah, mudah berkomunikasi, terbuka, dan tidak pernah mengalami konflik SARA,” ujarnya.
Deputi Menteri PPN/Bappenas Bidang Pengembangan Regional Rudy S Prawiradinata mengatakan, kajian terhadap pemindahan ibu kota negara dilakukan sejak 2017. Tujuan pemindahan ke luar Jawa antara lain untuk pemerataan pembangunan agar tidak terkonsentrasi di Pulau Jawa.
”Kalimantan dipilih sebagai calon ibu kota karena memenuhi sejumlah kriteria, misalnya secara geografis terletak di tengah-tengah Indonesia, potensi gempa dan tsunami juga relatif kecil. Dengan pindah ke Kalimantan, pertumbuhan ekonomi juga akan lebih merata sehingga berdampak positif secara nasional," katanya.
Menurut Rudy, lokasi baru ibu kota negara memerlukan lahan sekitar 40.000 hektar. Lokasinya akan ditentukan Presiden Joko Widodo dalam tahun ini. Setelah lokasi ditentukan, Bappenas akan melakukan kajian-kajian yang lebih mendalam untuk desain ibu kota negara.
”Dari hasil kajian kami, pada 2021 sudah mulai groundbreaking sehingga pada 2024 sudah mulai pemindahan ibu kota. Semua dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan perkembangan,” ujarnya.